Berita Internasional

Istri Tinggalkan Suami karena Tak Mau Dipoligami, Suami Kini Menderita dan Menyesal Pernah Selingkuh

Kisah rumah tangga yang berakhir karena perselingkuhan kembali menjadi sorotan.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
SUAMI SELINGKUH: Ilustrasi perselingkuhan. Istri pilih bercerai usai sang suami meminta memiliki wanita dua sekaligus, kini menyesal karena dikhianati selingkuhan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kisah rumah tangga yang berakhir karena perselingkuhan kembali menjadi sorotan.

Seorang wanita berinisial H (56) asal Kota Ho Chi Minh menceritakan pengalaman pahit dalam pernikahannya setelah sang suami menginginkan hidup dengan dua wanita sekaligus.

Permintaan tersebut tidak hanya melukai perasaan sang istri, tetapi juga menjadi awal runtuhnya rumah tangga yang telah dibangun dengan penuh pengorbanan.

Dikutip dari Eva.vn Sabtu (4/10/2025), sejak muda, H lebih fokus pada karier hingga baru menikah di usia yang tidak lagi muda.

Kondisi ekonomi rumah tangganya pada awal pernikahan masih tergolong sederhana, namun kehidupan mereka cukup harmonis dan penuh kasih sayang.

Segalanya berubah setelah kelahiran anak pertama. Saat anaknya berusia 19 bulan, H menemukan bukti perselingkuhan sang suami.

Menurut pengakuannya, ia secara tidak sengaja membaca pesan mesra di ponsel suami yang tertinggal di dalam laci.

Pesan tersebut berisi kata-kata penuh cinta yang ditujukan kepada seorang perempuan lain. H yang selama ini percaya sepenuhnya pada pasangannya merasa terhantam hebat.

Meski demikian, ia memilih tidak langsung mengungkapkan temuannya. Ia diam-diam memperhatikan perubahan perilaku suami yang semakin sering pulang larut, lebih memperhatikan penampilan dan terkadang tertawa sendiri tanpa alasan jelas.

Kecurigaan semakin kuat ketika ia menemukan nomor telepon misterius yang sering dihubungi suaminya.

Penelusuran akhirnya membawanya ke sebuah kafe, tempat ia melihat langsung kebenaran, suaminya menjalin hubungan dengan perempuan jauh lebih muda.

Lebih menyakitkan lagi, usia ayah si perempuan hanya terpaut sedikit dari dirinya.

Saat konfrontasi dilakukan, sang suami justru tidak menunjukkan penyesalan.

Ia malah membela selingkuhannya dan bahkan mengajukan permintaan mengejutkan yakni hidup bersama dalam kondisi satu suami dua istri.

Permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh H yang memilih untuk bercerai.

Baginya, mempertahankan pernikahan tanpa kesetiaan hanya akan membawa luka lebih dalam.

Setelah perceraian, H kembali ke kampung bersama anaknya yang masih kecil.

Meski sang anak sering merindukan kehadiran ayahnya, H tetap teguh dengan keputusannya.

Ia menolak saran ibunya maupun tetangga yang memintanya memaafkan suaminya demi anak.

“Saya hanya ingin mempertahankan orang yang ingin tinggal, bukan memaksa yang sudah ingin pergi,” tegasnya.

Namun hidup berputar. Tak lama kemudian, kabar mengejutkan datang, sang suami ditinggalkan oleh selingkuhannya.

Rupanya, perempuan muda itu juga menjalin hubungan dengan beberapa pria lain.

Mantan suami H pun merasakan pahitnya dikhianati, pengalaman yang dulu ia timpakan kepada istrinya.

Dengan hati penuh penyesalan, ia mencoba kembali ke H, memohon agar diberi kesempatan kedua demi anak mereka.

Demi masa depan anak, H akhirnya memberi mantan suaminya kesempatan untuk kembali. Meski demikian, luka di hatinya tidak pernah sepenuhnya sembuh.

"Air yang sudah tumpah tidak bisa dikumpulkan lagi," ujarnya, menegaskan bahwa kepercayaan yang telah hancur sulit untuk dipulihkan.

Sayangnya, kesempatan kedua itu tidak berlangsung lama. Mantan suami H meninggal mendadak akibat stroke.

Kepergiannya meninggalkan penyesalan mendalam atas rumah tangga yang hancur karena perselingkuhan dan keinginan menjalani poligami.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved