Berita Internasional
Pasutri Gelar Pesta Perceraian, Kembalikan Amplop Pernikahan ke Tamu yang Hadir
Sepasang suami istri mencuri perhatian publik setelah keduanya memutuskan untuk menggelar pesta perceraian.
Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Sepasang suami istri mencuri perhatian publik setelah keduanya memutuskan untuk menggelar pesta perceraian.
Tidak hanya mengundang keluarga dan teman, mereka bahkan membuat kejutan dengan mengembalikan uang amplop pernikahan yang pernah diberikan oleh para tamu saat mereka menikah beberapa tahun silam.
Dikutip dari Sanook.com Sabtu (1/11/2025), pasangan tersebut bernama Wu Liang dan Yuan Chen, warga Kota Shenyang.
Setelah menjalani pernikahan yang dianggap tidak lagi membawa kebahagiaan, keduanya sepakat untuk berpisah secara baik-baik.
Namun alih-alih berpisah diam-diam seperti kebanyakan orang, Wu Liang dan Yuan Chen memilih cara yang berbeda: mereka mengadakan pesta perceraian terbuka dan menjadikannya momen terakhir bersama orang-orang terdekat.
Dalam acara yang digelar dengan meriah itu, para tamu dibuat terkejut sekaligus kagum.
Di layar besar terpampang tulisan “Upacara Perceraian” beserta foto Wu Liang dan Yuan Chen berdiri berdampingan, namun saling membelakangi, sebuah simbol bahwa keduanya akan menempuh jalan masing-masing.
Di bawah foto tersebut terdapat tulisan “Tidak Ada Takdir, Tidak Ada Jodoh,” yang mempertegas keputusan mereka untuk berpisah tanpa permusuhan.
Menurut laporan media lokal, saat pasangan ini menikah, banyak orang memuji keserasian nama mereka.
Nama Wu Liang dan Yuan Chen dianggap cocok dan melambangkan harmoni. Namun setelah perceraian terjadi, gabungan nama tersebut justru diartikan sebagai “tidak berjodoh,” seolah-olah menggambarkan takdir yang sudah digariskan sejak awal.
Langkah pasangan ini sontak menjadi viral di berbagai platform media sosial Tiongkok. Banyak warganet menilai pesta perceraian itu aneh, tidak lazim, dan terlalu berlebihan.
Bagi sebagian orang, perceraian adalah peristiwa yang menyedihkan dan tidak sepatutnya diumumkan secara terbuka.
Namun, tidak sedikit pula yang memberikan dukungan dan menilai tindakan mereka sebagai bentuk kedewasaan.
Sejumlah komentar menyebut, pesta itu merupakan cara elegan untuk mengakhiri hubungan tanpa pertengkaran dan kebencian.
“Mereka menunjukkan bahwa perceraian tidak selalu berarti dendam. Bisa saja berpisah dengan cara yang sopan dan saling menghormati,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Namun bukan hanya konsep pesta yang menjadi sorotan. Yang lebih menarik perhatian publik adalah keputusan pasangan ini mengembalikan uang amplop pernikahan kepada para tamu.
Dalam tradisi masyarakat Tiongkok, tamu yang hadir pada pernikahan biasanya memberikan uang dalam amplop merah sebagai bentuk doa dan dukungan.
Wu Liang dan Yuan Chen menilai bahwa uang tersebut merupakan berkah untuk pasangan yang baru menikah. Karena kini mereka sudah berpisah, mereka merasa perlu mengembalikan semua pemberian itu kepada para tamu sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Tindakan tersebut menuai banyak pujian. Banyak yang menyebut mereka sebagai pasangan yang berhati besar dan jujur.
“Tidak banyak orang yang mau repot melakukan hal seperti ini. Mereka menunjukkan bahwa pernikahan bukan sarana mencari keuntungan, dan perceraian pun bisa dilakukan dengan terhormat,” tulis komentar lain yang mendapat banyak tanggapan positif.
Meski begitu, ada juga pihak yang skeptis. Beberapa orang menilai bahwa pesta perceraian tersebut hanyalah aksi untuk mencari perhatian publik. Mereka berpendapat bahwa jarang ada orang yang menggelar acara sebesar itu tanpa tujuan tertentu.
Namun pasangan tersebut menegaskan bahwa niat mereka murni untuk berterima kasih kepada semua yang pernah mendukung hubungan mereka.
“Ini bukan pesta untuk merayakan perpisahan, melainkan perayaan atas perjalanan yang pernah kami jalani bersama,” ujar Wu Liang dalam wawancara singkat yang dikutip media setempat.
“Kami ingin semua orang tahu bahwa kami berpisah tanpa kebencian. Kami ingin mengakhiri semuanya dengan cara yang indah,” sambungnya.
Cerita ini menimbulkan perdebatan di dunia maya. Sebagian warganet menganggap langkah mereka inspiratif dan penuh makna, sementara yang lain menganggapnya tidak pantas karena terlalu memamerkan urusan pribadi.
Namun di luar pro dan kontra, tindakan Wu Liang dan Yuan Chen membuka sudut pandang baru tentang bagaimana perceraian dapat dijalani dengan cara yang lebih beradab dan saling menghormati.
(cr31/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Matthew Pelajar SMP di Kota Binjai Wakili Indonesia pada Ajang IJSO di Rusia, Gubsu: Saya Bangga |
|
|---|
| Mantan Kekasih Suaminya Hadir di Pernikahan, Pengantin Wanita Syok saat Ayah Mertuanya Bilang Begini |
|
|---|
| Psikiater Syok Pasiennya Ternyata Selingkuhan Suami, Terungkap setelah Suaminya Minta Cerai |
|
|---|
| Wanita Ini Menembak Mati Pria yang Sedang Menonton Film Animasi Toy Story Bersama Putranya |
|
|---|
| Mempelai Pria Tak Muncul, Pengantin Wanita Tetap Rayakan Pesta Pernikahan di Luar Kediaman Suaminya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.