Berita Internasional

Dulu Jadi Selingkuhan, Kini Pria Ini Malah Diselingkuhi Balik oleh Istri yang Pernah Memilihnya

Viral kisah rumah tangga seorang pria bernama Tran Thanh Tung (33) dan istrinya yang 17 tahun lebih tua.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PERSELINGKUHAN - Ilustrasi perselingkuhan. ISTRI SELINGKUH: Ilustrasi pria. Viral curhat pria diselingkuhi oleh istri yang 17 tahun lebih tua darinya, Kamis (5/11/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com – Viral kisah rumah tangga seorang pria bernama Tran Thanh Tung (33) dan istrinya yang 17 tahun lebih tua.

Tiga tahun pertama pernikahan antara keduannya diketahui berjalan penuh dengan kebahagiaan.

Namun, belakangan ini rumah tangga yang semula harmonis itu berubah setelah Tran Thanh Tung menemukan bukti bahwa sang istri berselingkuh.

Dikutip dari Eva.vn Kamis (6/11/2025), Tran Thanh Tung diketahui bekerja di sebuah perusahaan asuransi.

Tiga tahun lalu, ia menikah dengan wanita yang jauh lebih tua darinya.

“Perbedaan usia 17 tahun tidak penting, yang penting adalah kesetiaan. Tapi sayangnya, dia tidak setia pada saya,” ungkap Tran Thanh Tung.

Beberapa tahun sebelumnya, setelah lulus kuliah, Tung bekerja di perusahaan asuransi yang sama hingga kini.

Saat itu, ia dipercaya untuk menangani sebuah proyek besar dan melalui pekerjaan tersebut, ia berkenalan dengan seorang direktur perempuan dari perusahaan mitra. Wanita itu kemudian menjadi istrinya.

Setelah proyek tersebut berakhir, keduanya tetap menjalin komunikasi. Mereka kerap makan bersama dan bertemu untuk sekadar minum kopi. Hubungan mereka perlahan menjadi lebih dekat, meskipun saat itu sang wanita sudah berumah tangga.

Setelah menjalin hubungan dalam waktu yang cukup lama, wanita tersebut akhirnya memutuskan untuk bercerai dari suaminya demi bersama Tung.

“Saat mendengar keputusannya, saya sangat senang dan segera membawanya pulang untuk dikenalkan kepada orang tua,” kata Tung.

Namun, keputusan itu tidak disambut baik oleh keluarganya. Orang tua Tung menolak keras hubungan tersebut karena sang wanita sudah berusia 50 tahun dan baru saja bercerai, sedangkan Tung masih muda dan baru meniti karier.

Penolakan juga datang dari lingkungan sekitar. Tetangga menilai Tung menikah karena uang dan memanfaatkan kesuksesan wanita tersebut yang sudah mapan secara finansial dan memiliki rumah sendiri.

“Banyak yang berpikir saya menikah karena harta. Namun saya tetap bersikeras melanjutkan hubungan ini sampai akhirnya keluarga menyetujui pernikahan kami,” ujar Tung.

Ia menuturkan, sejak awal dirinya sudah bertekad untuk mencintai istrinya sepenuh hati, meskipun istrinya tidak dapat memberinya anak lagi karena faktor usia.

Wanita itu juga sudah memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya.

“Syukurlah, anak-anaknya tidak pernah bermasalah dengan saya. Mereka justru menghormati saya,” tambahnya.

Selama tiga tahun pertama, kehidupan rumah tangga mereka berjalan dengan damai. Namun, beberapa bulan terakhir, Tung mulai menyadari perubahan sikap sang istri. Ia kemudian memutuskan untuk diam-diam menyelidiki dan menemukan bahwa istrinya berselingkuh.

Saat Tung menunjukkan rekaman video sebagai bukti, sang istri mengakui perbuatannya dan meminta maaf. Namun bagi Tung, permintaan maaf tersebut terasa tidak tulus.

“Rasanya seperti dia berkata, ‘Saya sudah minta maaf, mau kamu terima atau tidak, terserah,’” tuturnya.

Tung menilai, istrinya tidak menunjukkan rasa takut kehilangan dirinya. Padahal, ia sendiri masih berusaha untuk mempertahankan rumah tangga itu.

“Saya ingin menjaga pernikahan ini, tapi tidak tahu apakah saya masih cukup kuat untuk memaafkan. Banyak orang menuduh saya menikah karena uang, padahal penghasilan saya cukup untuk hidup tanpa bantuan darinya,” katanya.

Menanggapi kisah tersebut, psikolog Dinh Doan menjelaskan bahwa hubungan dengan perbedaan usia dan status sosial yang besar sering kali menimbulkan ketimpangan dan kerentanan emosional.

“Istri Tung memiliki pekerjaan, jabatan, keuangan, dan anak-anak. Dia tidak takut kehilangan apa pun. Sedangkan Tung masuk ke hubungan ini tanpa kekuatan apa pun tanpa anak, tanpa kekuasaan sehingga berada di posisi lemah. Saat seseorang berada di posisi lemah, sebesar apa pun cintanya, ia mudah diremehkan,” jelasnya.

Menurut Doan, hubungan yang kehilangan rasa hormat dan ikatan emosional akan sulit dipertahankan. Ia menyarankan agar Tung mempertimbangkan kembali arah hidupnya.

“Kadang, melepaskan adalah keputusan paling bijak. Yang perlu dilakukan sekarang adalah menegaskan nilai diri, bukan terus memata-matai atau mempertahankan seseorang yang sudah tidak ingin tinggal,” ujarnya.

Doan menambahkan, seorang pria akan dihormati bila memiliki kemampuan, keteguhan, dan posisi hidup.

“Tidak ada yang menghormati seseorang yang hanya bergantung pada usia muda atau cinta. Kembalilah fokus pada pekerjaan, kembangkan diri, tingkatkan kemampuan komunikasi dan negosiasi. Jika kamu sukses dan berprestasi, orang lain akan menilaimu dengan cara berbeda,” katanya.

“Anggap semua ini sebagai pengalaman hidup berharga. Kamu sudah pernah mencintai, berjuang, bahagia, dan dikhianati, itu berarti kamu sudah benar-benar hidup. Kini saatnya kamu membebaskan diri, bukan karena marah atau sakit hati, tetapi untuk meneguhkan jati diri. Menyadari bahwa sebuah pernikahan sudah tidak layak dipertahankan dan berani mundur, itu juga bentuk keberanian,” tutup Dinh Doan.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved