Sedang Mengandung, Istri Dapat Pesan dari Selingkuhan Suami yang Juga Hamil, Balasannya jadi Sorotan

TRIBUN-MEDAN.com - Kebahagiaan seorang wanita atas kabar kehamilannya mendadak berubah menjadi luka mendalam setelah menerima pesan tak terduga dari kekasih suaminya.

Wanita tersebut membagikan kisahnya tentang pengkhianatan yang terjadi di tengah kehamilan yang telah lama ia nantikan.

Dikutip dari Eva.vn, Selasa (11/11/2025), Ia mengetahui dirinya hamil tepat di hari ulang tahunnya yang ke-32.

Baca juga: Viral Wanita Meninggal Diduga Jadi Korban Kekerasan Suami dan Mertuanya selama Berbulan-bulan

Setelah dua tahun berjuang menjalani berbagai pengobatan, suntikan perangsang ovulasi, hingga beberapa kali gagal dalam proses inseminasi buatan, akhirnya ia dinyatakan mengandung.

Tangis bahagia pun pecah, karena ia menganggap kehamilan itu sebagai hadiah dari Tuhan sekaligus pengikat cinta dalam rumah tangganya.

Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama.

Baca juga: Suami Syok Istri yang Baru Dinikahi Kabur Bawa Mahar, Ternyata Selingkuh dengan Pria Lain

Ketika perutnya mulai membesar, ia menerima pesan dari seseorang yang tidak dikenal.

Pesan tersebut berisi foto alat tes kehamilan dengan dua garis merah jelas, disertai kalimat singkat.

“Kak, aku juga sedang mengandung anaknya,” tulis pengirim dalam pesan singkat tersebut.

Wanita itu terpaku lama menatap layar ponsel.

Baca juga: Istri Ketahuan Selingkuh dengan 8 pria dalam 3 Bulan, Suami Malah Memohon agar Istrinya Kembali

Dunia seolah runtuh seketika.

Perempuan yang mengirim pesan itu bahkan tidak berusaha menyembunyikan identitasnya.

Ia menggunakan akun pribadi dan mengunggah foto bersama sang suami di sebuah kafe yang belum pernah dikunjungi oleh sang istri.

Ia tidak tahu mana yang lebih menyakitkan, kenyataan bahwa suaminya berselingkuh, atau bahwa dirinya sedang mengandung anak pria yang juga telah membuat wanita lain hamil di waktu yang sama.

Malam itu ia tak mampu memejamkan mata.

Baca juga: Wanita Jadi Korban KDRT dan Suami Selingkuh dengan Sahabat yang Pernah Ditolongnya

Bayi di dalam kandungan seolah ikut merasakan kesedihan ibunya, bergerak gelisah tanpa henti.

“Nak, jika Ibu menyerah, apakah kamu akan marah?” bisiknya lirih sambil menatap perutnya.

Keesokan harinya, ia tidak membuat keributan.

Ia tidak mencari perempuan itu, juga tidak menanyai suaminya.

Ia hanya membalas pesan tersebut dengan satu kalimat singkat.

Baca juga: Suami Curiga Istri Selingkuh karena Sering Berdandan Setelah Melahirkan, Menyesal saat Tahu Faktanya

“Kalau memang anak itu benar anaknya, selamat, setidaknya berarti dia masih bisa menjadi seorang ayah,” balasnya.

Pesan itu ia kirim dengan ketenangan yang tersisa, lalu mematikan ponsel.

Tiga hari kemudian, suaminya pulang ke rumah.

Saat melihat istrinya sedang melipat pakaian bayi, langkahnya terhenti.

Mungkin ia sudah tahu bahwa perselingkuhannya terbongkar.

Baca juga: Suami Murka, Tembak Mati Rekan Satu Pabrik karena Ketahuan Selingkuh dengan Istrinya

Sang istri menatapnya tenang.

“Aku tidak butuh penjelasan. Cukup tahu bahwa mulai hari ini, aku tidak bisa percaya lagi,” ucapnya.

Sang suami menangis dan memohon maaf. Ia berdalih telah khilaf, bahwa dirinya dijebak, dan kehamilan perempuan lain itu hanyalah cara untuk menahannya.

Namun, sang istri tidak menanggapi. Ia tidak lagi memiliki tenaga untuk membenci ataupun mempercayai.

Beberapa bulan kemudian, ia fokus merawat kandungannya seorang diri.

Baca juga: Viral Wanita Meninggal Diduga Jadi Korban Kekerasan Suami dan Mertuanya selama Berbulan-bulan

Ia pergi ke rumah sakit tanpa ditemani, berbicara dengan bayi di perutnya setiap malam. 

Setiap kali mendengar detak jantung sang bayi, ia merasakan kekuatan baru untuk bertahan hidup.

Ia menyadari, seorang pria bisa berkhianat, tetapi seorang anak tidak.

Bayi yang dikandungnya adalah bagian paling murni dari dirinya, lahir dari cinta dan harapan, meski cinta itu telah dikhianati.

Beberapa waktu kemudian, perempuan yang pernah mengirim pesan kepadanya kembali menghubungi.

“Maaf, Kak. Aku kehilangan bayiku. Aku tidak tahu harus bagaimana.”

Wanita itu membaca pesan itu sambil menangis.

Namun, bukan karena bahagia atau puas, melainkan karena iba.

Ia membalas dengan kalimat penuh empati.

“Kehilangan seorang anak adalah hal paling menyakitkan. Belajarlah mencintai dirimu sebelum mencintai pria yang sudah beristri,” balasnya.

Sejak saat itu, ia memutuskan untuk berdamai dengan keadaan.

Baca juga: Viral Curhat Istri 8 Tahun Nikah tanpa Hubungan Intim dan Penolakan Suami di Hari Ulang Tahunnya

Ketika anaknya lahir, ia memberinya nama An, yang berarti kedamaian.

Ia mengaku hanya ingin putranya tumbuh di lingkungan yang tenang, meski ayah dan ibunya kini hanya sebatas teman.

Ia menyadari bahwa kekuatan sejati bukanlah pada keberanian untuk memaafkan atau berpisah, melainkan pada kemampuan untuk tetap berbelas kasih meski telah hancur.

Baca juga: Gagal Berhubungan Intim di Malam Pertama, Istri Tuntut Ganti Rugi Rp 20 Juta ke Suaminya

Kini, setiap kali ia mengingat foto tes kehamilan dua garis yang dulu membuatnya hancur, ia tak lagi merasa sakit.

Ia justru merasa bersyukur, karena dari peristiwa itulah ia belajar bahwa tidak ada seorang pun yang bisa menjatuhkan wanita, kecuali dirinya sendiri.

Menjadi ibu, baginya, adalah perjalanan untuk terus bangkit, meski hati masih menyimpan retakan.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan