Pinjam Uang Puluhan Juta untuk Modal Nikah, Pria Ini Ditinggal Kabur Istri 3 Hari setelah Pernikahan

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria mengalami musibah yang membuat hidupnya berubah drastis setelah menggelar pesta pernikahan yang ia biayai dengan pinjaman dalam jumlah besar.

Hanya tiga hari setelah upacara pernikahan dilangsungkan, pengantin perempuan yang baru saja dinikahinya kabur tanpa kabar.

Kejadian ini membuat pria tersebut mengalami tekanan psikologis berat hingga menimbulkan gangguan pada otaknya. Meski telah menggugat selama lebih dari tiga tahun, ia belum berhasil menemukan keberadaan sang istri.

Dikutip dari Sanook.com Selasa (18/11/2025), pria bernama Tuan Liu, warga sebuah desa kecil di Provinsi Shaanxi, rela meminjam uang dalam jumlah besar untuk menggelar pernikahan dan membeli rumah sebagai tempat tinggal setelah menikah.

Upaya itu dilakukan demi mewujudkan pernikahan dengan kekasihnya. Namun kebahagiaan yang diharapkan tidak berlangsung lama. Tiga hari setelah pesta usai, sang pengantin perempuan menghilang tanpa meninggalkan pesan apa pun.

Menurut laporan, sebelum menikah, Tuan Liu telah mengeluarkan biaya besar untuk membeli mahar dan persiapan pernikahan demi memenuhi tradisi setempat.

Namun hanya selang tiga hari setelah resmi menjadi suami istri, perempuan tersebut pergi tanpa penjelasan. Kepergian tiba-tiba itu menimbulkan rasa sedih dan kecewa mendalam bagi Tuan Liu.

Kisah hubungan keduanya bermula dari kehidupan di desa. Meski berasal dari desa yang berbeda, jarak tempat tinggal mereka saling berdekatan.

Pihak perempuan diketahui bekerja di Kota Xi’an. Keduanya bertemu pada perayaan Tahun Baru Imlek pada tahun 2013.

Pertemuan itu berlanjut menjadi hubungan asmara hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bertunangan dan menikah. Pada pernikahan tersebut, mahar yang disiapkan mencapai sedikitnya 200.000 yuan.

Tuan Liu mengungkapkan bahwa saat memasuki masa pernikahan, ia sebenarnya tidak memiliki cukup uang.

Karena itu, ia terpaksa meminjam dana dalam jumlah besar, termasuk menanggung pembayaran bunga setiap bulan demi menyelenggarakan pernikahan sesuai permintaan keluarga calon istri.

Namun kebahagiaan yang ia impikan berubah menjadi pengalaman kelam. Pada hari kejadian, istrinya meminta diantar ke kota.

Setiba di sana, perempuan itu meninggalkan Tuan Liu begitu saja. Sejak saat itu, ia tak bisa lagi dihubungi dan keberadaannya tidak diketahui.

Kejadian ini membuat Tuan Liu mengalami stress berat. Ia akhirnya harus menjalani pemeriksaan medis dan diketahui bahwa tekanan yang dialaminya telah menimbulkan gangguan pada otaknya. Situasi itu memaksanya menjalani pengobatan yang panjang dan menghabiskan biaya besar.

Dalam upaya mendapatkan keadilan, Tuan Liu mengajukan gugatan terhadap perempuan tersebut. Ia berharap dapat memperoleh kembali uang mas kawin yang telah dihabiskan, setidaknya untuk membiayai perawatan kesehatannya.

Ia menggugat ganti rugi sekitar 450.000 baht. Namun hingga lebih dari tiga tahun berlalu, ia belum berhasil menemukan perempuan yang pernah menjadi pengantin dalam pernikahannya itu.

Selama tiga tahun terakhir, Tuan Liu harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk biaya pengobatan sekaligus membayar utang pinjaman yang digunakan untuk pernikahan.

Kondisinya juga membuat anggota keluarganya turut tertekan dan mengalami kesulitan. Ia mengaku merasa bersalah karena masalah tersebut berdampak pada orang-orang terdekatnya.

Meski situasi terus memburuk dan upaya pencariannya belum menemui hasil, Tuan Liu masih berharap suatu hari nanti ia dapat memperoleh kompensasi dari perempuan tersebut. Harapan itu tetap ia pegang setiap hari, meski belum ada kejelasan mengenai keberadaan sang pengantin yang hilang.

(cr31/tribun-medan.com)