Spesial Screening Tumbal Darah, Bikin Penonton Deg-degan Sepanjang Film

Netty, pecinta film yang hadir mengatakan, cukup terpukau dengan film karya Sutradara Charles Gozali tersebut.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Eti Wahyuni
Tribun Medan/Husna Fadilla
Spesial Screening Film Tumbal Darah di Medan berlangsung meriah di Cinepolis Plaza Medan Fair, Sabtu (18/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puluhan pecinta film di Medan menghadiri Spesial Screening Medan Film Tumbal Darah di Cinepolis Plaza Medan Fair.

Netty, pecinta film yang hadir mengatakan, cukup terpukau dengan film karya Sutradara Charles Gozali tersebut.

"Banyak adegan di luar ekspetasi. Bukan sekadar film horor biasa. Wajib banget ditonton ini film," ujarnya. Hal senada juga dikatakan Eva.

"Tegangnya, deg-degannya dapat banget. Bukan kaya film horor biasa. Sepanjang film nggak henti-hentinya dibuat tegang," ujarnya.

Setelah sukses membuat penonton bergidik lewat Qodrat dan Pemukiman Setan yang menyedot jutaan penonton, Charles Gozali kini kembali dengan karya yang diklaim paling gelap dan brutal.

Bersiaplah, karena lewat Tumbal Darah, ia siap menyeret penonton ke level neraka yang berbeda, neraka yang cerminannya terasa begitu dekat dengan dunia nyata.

Baca juga: Sinopsis Film Tron: Ares, Berkisah Tentang Program AI Canggih dari Dunia Digital

Film ini menjanjikan adrenalin tanpa henti, sebuah kisah tentang perjuangan mendobrak keluar dari keputusasaan, yang akan menghantui bioskop nasional mulai 23 Oktober 2025.

Yang membuat Tumbal Darah berbeda, Charles Gozali tidak hanya mengandalkan teror supranatural.

Ia membangun fondasi kengeriannya dari realitas pahit yang pernah kita rasakan bersama, kemiskinan yang mencekik dan pandemi yang melumpuhkan.

"Horor di film ini tumbuh dari kekacauan sosial, di mana setiap karakter sudah hidup di dalam nerakanya masing-masing bahkan sebelum hantu pertama muncul," ujar Charles.

Penonton akan diseret ke dalam perjuangan Jefri (Marthino Lio), seorang penagih utang yang terjebak dalam dilema moral. Di satu sisi, ia harus menghidupi istrinya, Ella (Sallum Ratu Ke), yang sedang hamil tua.

Di sisi lain, pekerjaannya memaksa ia berhadapan dengan korban-korban lain dari sistem yang kejam.

Latar pandemi Covid-19 mempertajam kengerian ini, menggambarkan bagaimana akses medis yang terbatas dan ketimpangan ekonomi bisa menjadi pembunuh yang lebih nyata dari entitas gaib mana pun.

Jefri yang harus mencari perawatan untuk istrinya yang hamil kesulitan mencari akses medis yang terbatas di tengah pandemi. Di tengah keputusasaan itu, sebuah tempat yang seharusnya menjadi simbol kehidupan, berupa rumah bersalin, justru menjadi pusat dari mimpi buruk.

Tumbal Darah memperkenalkan ‘Klinik Kamboja’, sebuah fasilitas ilegal yang dioperasikan oleh tiga nakes misterius. Di sinilah lapisan horor supranatural film ini mengoyak realitas.

Di balik praktiknya, klinik ini menyembunyikan ritual mengerikan di mana bayi-bayi yang baru lahir dijadikan persembahan untuk dua hantu kembar ikonik.  Sosok inilah yang menjadi sumber teror utama, mengubah harapan menjadi jeritan putus asa.

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved