Berani Suarakan Kebenaran di Era Digital, Pelajar Kota Medan Maknai Hari Pahlawan 

Sementara bagi Valentina Manurung, siswi kelas XI di sekolah yang sama, Hari Pahlawan menyimpan nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Eti Wahyuni
ISTIMEWA
HARI PAHLAWAN- Senyum dan semangat tampak di wajah para pelajar saat mengikuti pawai kostum bertema perjuangan dalam peringatan Hari Pahlawan 2025. Momen ini menjadi ajang menumbuhkan rasa nasionalisme dan mengenang pengorbanan para pejuang kemerdekaan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Bagi sejumlah pelajar di Kota Medan, Hari Pahlawan bukan sekadar upacara bendera atau seremoni tahunan setiap 10 November. 

Lebih dari itu, momen ini menjadi ruang refleksi bagi generasi muda untuk meneladani keberanian dan ketulusan para pejuang kemerdekaan dalam kehidupan masa kini.

Dava Al-Fahri Harahap, siswi kelas XI di salah satu SMA negeri di Medan menilai, Hari Pahlawan sebagai pengingat penting tentang perjuangan dan pengorbanan para pejuang bangsa.

“Hari Pahlawan diperingati untuk mengenang jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kita bisa menikmati kebebasan belajar dan berkarya hari ini karena mereka,” ujarnya.

Sementara bagi Valentina Manurung, siswi kelas XI di sekolah yang sama, Hari Pahlawan menyimpan nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam.

Baca juga: Upacara Hari Pahlawan, Kapolres Pematangsiantar: Jasanya Tetap Menyala di Tengah Ingatan Bangsa

“Bagiku Hari Pahlawan bukan sekadar tanggal di kalender, tetapi momen yang penuh makna dan haru. Ini mengingatkanku pada ketulusan hati para pahlawan yang berjuang tanpa pamrih,” katanya.
Ia juga melihat Hari Pahlawan dari kacamata perempuan muda.

“Kekuatan tidak selalu tampak dari otot dan senjata, tapi juga dari keteguhan hati dan kelembutan jiwa. Setiap langkah penuh niat baik adalah bentuk kepahlawanan yang tulus,” tambahnya.

Sementara itu, Dira Andini, siswi kelas XI di Medan, menilai semangat kepahlawanan harus diwujudkan dalam bentuk perjuangan masa kini.

“Hari Pahlawan bukan sekadar mengenang pertempuran di masa lalu. Ini adalah panggilan untuk berani melawan kemalasan, korupsi, dan ketidakpedulian. Kita bisa jadi pahlawan lewat karya dan integritas,” ujarnya.

Pandangan senada datang dari Jihan Khairunisa, pelajar kelas XI yang menilai Hari Pahlawan sebagai dorongan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

“Hari Pahlawan mengingatkan saya agar tetap semangat, jujur, dan berusaha menjadi generasi yang membawa perubahan,” katanya.

Tak hanya mereka, pandangan juga datang dari Andra, siswa kelas XI di SMA swasta di kawasan Medan Johor. 
Menurutnya, makna kepahlawanan kini bisa diwujudkan lewat konsistensi dan empati di dunia nyata mau pun digital.

“Sekarang pahlawan itu bukan cuma mereka yang mengangkat senjata, tapi juga yang berani menyuarakan kebenaran di tengah arus informasi. Yang menjaga kejujuran, melawan hoaks, dan memberi manfaat bagi orang lain lewat dunia digital,” ungkapnya.

Bagi para pelajar Medan, semangat kepahlawanan hari ini bukan lagi tentang perang fisik, melainkan perjuangan moral dan sosial. 

“Pada saat ini kita berusaha memaknai nilai heroik dalam kehidupan sehari-hari mulai dari disiplin belajar, aktif berkarya, hingga menjaga kejujuran di era digital,” pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved