Medan Terkini

Hendak Maulid ke Musala, Remaja 13 Tahun di Percut Sei Tuan Dilecehkan 2 Pria, Diancam Gorok

Seorang remaja laki-laki berinisial AQ (13) di Kecamatan Percut Sei Tuan menjadi korban pelecehan seksual.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
freepik
PELECEHAN: Seorang remaja laki-laki berinisial AQ (13) di Kecamatan Percut Sei Tuan menjadi korban pelecehan seksual pada Sabtu (20/9/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang remaja laki-laki berinisial AQ (13) di Kecamatan Percut Sei Tuan menjadi korban pelecehan seksual.

Ia dilecehkan 2 laki-laki, mulai dari disuruh memegang kelamin hingga menghisap kemaluan pelaku, yang merupakan termasuk tetangga di lingkungan rumahnya.

Ibu korban, RHT (42) mengatakan, peristiwa memilukan itu berlangsung pada Sabtu 20 September, malam, ketika anaknya hendak Maulid nabi ke Musala.

Sebelum ke Musala, ia dan rekannya nongkrong di sebuah gubuk sembari nunggu kawannya yang lain.

Tiba-tiba ada 2 orang laki-laki yang datang seperti menggerebek mereka, sembari menuduh korban mengkonsumsi narkoba.

Kawan korban melarikan diri, sedangkan korban tertinggal di gubuk.

"Anak saya waktu itu posisinya lagi kencing, sementara temannya ini satu sudah lari duluan dan anak saya gak bisa lari. Kemudian tangannya dipegang sama orang dua (om om) itu kan, lalu dibawanya anak saya," kata RHT, Selasa (23/9/2025).

Selanjutnya korban dibawa ke rumah kosong oleh 2 pelaku.

Disinilah pelaku melancarkan aksinya, menyuruh korban memegang dan mengisap kemaluan sambil meletakkan parang ke leher korban.

Korban lepas dari pelaku setelah rekannya yang sebelumnya lari, kembali lagi memanggil kawan-kawannya yang lain.

"Dia katanya dibawa ke rumah kosong. dia dipaksa, kalau gak menuruti permintaannya diancam, parang sudah di lehernya. Dia bilang seperti itu,"ucapnya.

Pelecehan seksual terkuak ketika korban pulang ke rumah dengan kondisi lemas, dan pucat.

Saat ditanyai ibunya inilah ia mengaku dilecehkan pelaku yang masih tetangganya.

Mengetahui anaknya dilecehkan, RHT sempat mencari pelaku dan memberitahu ke tetangga yang lainnya.

Kemudian mereka bersama-sama mencari, namun tidak ketemu pelaku.

Alhasil, mereka melaporkan kasus ini ke Polrestabes Medan.

Ia berharap predator anak itu ditangkap lantaran banyak korban, tetapi tidak melapor.

"Saya harap pelaku bisa ditangkap, biar anak- anak tenang mau pergi sekolah, pergi ngaji. karena di situ dekat musala dan ia sering di situ sebelumnya keliaran."


(cr25/Tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved