Berita Internasional

Menikah Lagi setelah Suami Pertama Meninggal, Wanita Ini Kaget Suami Barunya Pecinta Sesama Jenis

Seorang wanita tak menyangka bahwa pernikahan keduanya yang diharapkan menjadi awal baru justru berakhir dengan kenyataan pahit.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PECINTA SESAMA JENIS: Ilustrasi wanita. Wanita menikah lagi setelah suami pertamanya meninggal dunia. Ia berharap pernikahannya menjadi awal yang baru, tetapi malah temukan fakta bahwa sang suami ternyata pecinta sesama jenis. 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita berusia 38 tahun bernama Chị A tak menyangka bahwa pernikahan keduanya yang diharapkan menjadi awal baru justru berakhir dengan kenyataan pahit.

Setelah kehilangan suami pertamanya karena meninggal dunia, ia memutuskan membuka hati untuk menikah lagi demi masa depan dirinya dan anak perempuannya yang masih kecil.

Namun, di balik kehidupan rumah tangga yang tampak bahagia, tersimpan rahasia besar dari sang suami yang akhirnya membuatnya terpukul.

Dikutip dari Eva.vn, Selasa (11/11/2025), Chị A pernah menjalani pernikahan pertama yang tidak berlangsung lama. Suaminya meninggal dunia lebih awal, meninggalkan ia dan seorang anak perempuan.

Beberapa tahun kemudian, melalui perantara, ia dikenalkan dengan seorang pria yang tiga tahun lebih muda. Pria itu masih lajang, dikenal sebagai sosok yang sopan, rajin, memiliki pekerjaan tetap, serta tampak tulus menyayangi dirinya dan anak semata wayangnya.

Melihat kebaikan dan ketulusan calon suaminya, Chị A akhirnya memutuskan untuk menikah. Ia berharap pernikahan kedua ini akan membawa kebahagiaan dan kehidupan yang stabil bagi dirinya dan anaknya.

Ia membawa putrinya tinggal bersama keluarga suami baru dan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

“Waktu awal pernikahan, semuanya tampak baik-baik saja. Suami saya benar-benar memperlakukan anak saya dengan baik, bahkan lebih dari yang saya bayangkan. Ia lembut dan pekerja keras, persis seperti yang dikatakan oleh orang yang menjodohkan kami,” ujar Chị A.

Namun, setelah kehidupan rumah tangga mulai stabil, Chị A mengungkapkan keinginannya untuk memiliki anak bersama sebagai tanda kasih dan pengikat hubungan.

Sejak saat itu, ia mulai merasakan perubahan sikap dari sang suami. Pria itu selalu menghindar ketika topik mengenai anak dibicarakan. Tidak lama kemudian, ia bahkan mengajukan permohonan untuk pindah kerja ke tempat yang jauh, meski pekerjaannya di kota asal sebenarnya sangat baik.

Sejak pindah kerja, suami Chị A jarang pulang. Ketika pulang, ia hanya makan dan tidur tanpa berbincang panjang dengan istri maupun anak.

“Saya merasa seperti hidup dengan seseorang yang hanya berperan sebagai suami di atas kertas,” ucapnya.

Kehidupan rumah tangga mereka semakin hampa. Dalam waktu yang lama, hubungan suami-istri hampir tidak ada lagi. Setiap kali Chị A mencoba mendekat, sang suami selalu menolak dengan alasan kelelahan atau tidak mood.

Merasa kesepian, Chị A sempat mencurahkan isi hati kepada seorang rekan kerja pria. Hubungan mereka hanya sebatas percakapan dan dukungan emosional, tidak pernah melampaui batas.

Namun, ketika suaminya mengetahui hal tersebut, ia justru bersikap acuh tak acuh. Tidak ada kemarahan, tidak ada protes, bahkan seolah tidak peduli sama sekali.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved