Pembunuhan di Lombok

Teganya Kekasih Bunuh Janda Muda di Lombok Barat, Jasad Dicor lalu Ditimbun dalam Sumur

Korban ditemukan tewas mengenaskan setelah dicor dalam sumur di sebuah rumah di Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat.

Foto Facebook Warga Lombok
TKP SUMUR MAUT - (Kiri) Kondisi sumur yang sudah dicor temat jasad korban dikubur di perumahan wilayah Desa Perampuan, Kabupaten Lombok Barat. (Kanan) Tampang pria diduga pelaku yang merupakan kekasih korban. 

TRIBUN-MEDAN.com - Misteri Kematian seorang janda muda berinisial NU (27) akhirnya terungkap.

Korban ditemukan tewas mengenaskan setelah dicor dalam sumur di sebuah rumah di Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat.

Pelaku utama pembunuhan tak lain adalah kekasihnya sendiri, IH (31).

Kepala Desa Perampuan M Zubaidi mengatakan, sejak korban dikabarkan hilang, kondisi rumah pelaku selalu sepi dan tidak pernah terlihat aktivitas apapun. 

"Orangnya tidak pernah di tahu keberadaan, pintu rumah tertutup, tidak pernah nyala lampu," kata Zubaidi, Sabtu (23/8/2025). 

Pelaku merupakan warga asal Kota Mataram, namun menetap di Desa Perampuan sejak setahun terakhir. 

Menurut keterangan warga kata Zubaidi, pelaku bekerja serabutan di toko bangunan. Namun belakangan bekerja sebagai tukang parkir. 

"Belakangan mengelabui diri sebagai tukang parkir di wilayah Mataram," kata Zubaidi. 

Sementara korban inisial N (27) ini merupakan warga Desa Beleka, Kecamatan Gerung yang sehari-hari bekerja di warung sate Desa Labuapi. 

Antara korban dan pelaku ini merupakan sepasang kekasih, dengan status janda dan duda.

Menurut informasi mereka akan menikah dalam waktu dekat. 

"Mereka sempat cekcok, habis itulah ditanam (dikubur dengan cara dicor di dalam sumur)," kata Zubaidi. 

Korban dicor di dalam sumur kedalam tiga meter, setiap setengah meter pelaku menimbun korban dan dicor.

Pelaku mengaku kejadian itu dilakukan sebulan yang lalu. 

Namun Zubaidi menduga kejadian pengecoran itu belum lama dilakukan. Melihat kondisi beton yang masih basah. 

"Saya biasa melihat proyek, ini kejadian baru dia tiga hari yang lalu karena kondisi beton masih basah," kata Zubaidi. 

Untuk menutup aksinya itu, pelaku mencoba mengelabui keluarga korban dengan cara memberi informasi bahwa korban akan keluar negeri. 

Kabar tersebut disampaikan melalui handphone korban.

Pantauan Tribun Lombok, lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah dipasangi garis polisi dan dijaga ketat aparat kepolisian. 

Kepala Desa Perampuan H Ahmad Zubaidi mengatakan, korban dikubur di kedalaman tiga meter dengan kondisi dicor menggunkan beton. 

"Jadi setiap setengah meter dicor ditimbun menggunakan pasir," kata Zubaidi, Sabtu (23/8/2025). 

Zubaidi mengatakan, menurut pengakuan pelaku di hadapan polisi, korban sudah dicor sudah sebulan. Namun ia menduga kejadian ini baru terjadi dua atau tiga hari yang lalu. 

"Saya biasa melihat proyek, ini kejadian baru dia tiga hari yang lalu karena kondisi beton masih basah," kata Zubaidi. 

Zubaidi mengatakan, keseharian pelaku di perumahan jarang bergaul dengan masyarakat, bahkan belakangan rumah tempat kejadian nampak sepi dan lampu mati. 

Terduga pelaku saat ini sudah diamankan di Polres Kabupaten Lombok Barat. 

N dikabarkan hilang sejak 10 Agustus lalu, N melalui handphonenya sempat mengabarkan akan bekerja keluar negeri. 

Tetapi dari bahasa yang digunakan oleh korban, pihak keluarga curiga bahwa yang mengabari itu bukan dari N sendiri. 

PEMBUNUHAN - Polisi saat berada di lokasi penimbunan korban yang dicor oleh kekasihnya di sebuah perumahan Desa Perampuan, Lombok Barat, Sabtu (23/8/2025).
PEMBUNUHAN - Polisi saat berada di lokasi penimbunan korban yang dicor oleh kekasihnya di sebuah perumahan Desa Perampuan, Lombok Barat, Sabtu (23/8/2025). (Dok. Istimewa)

Kronologi

Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata mengatakan bahwa penyelidikan dimulai setelah laporan diterima.

Berdasarkan keterangan kakak Korban, bahwa korban meninggalkan rumah pada Minggu (10/8/2025), sekitar pukul 08.00 WITA, menggunakan sepeda motor Honda Beat berwarna hitam tanpa izin keluarga dan tidak kunjung kembali.

Tim gabungan dari Jatanras Satreskrim Polres Lombok Barat kemudian melakukan serangkaian penyelidikan dan pendalaman kasus.

Dari hasil penelusuran, tim menemukan petunjuk bahwa NU memiliki hubungan asmara dengan terduga pelaku, IMB alias IH.

“Berdasarkan hasil penyelidikan, kami menemukan petunjuk bahwa korban sempat janjian bertemu dengan terduga pelaku di sebuah perumahan, Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi,” ujar AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, Sabtu (23/8/2025).

Saat mendatangi lokasi tersebut, tim menemukan kejanggalan berupa tumpukan pasir di depan sebuah rumah di BTN tersebut.

Kejanggalan ini menjadi petunjuk kuat bagi pihak kepolisian.

Tim segera bergerak cepat mencari keberadaan IMB alias IH yang seorang duda.

Pelaku akhirnya berhasil diamankan di rumah orang tuanya, Jumat (22/8/2025) malam.

Setelah dibawa ke Mako Polres Lombok Barat, terduga pelaku diinterogasi.

Di hadapan penyidik, IMB alias IH akhirnya mengakui perbuatannya.

Ia mengaku telah melakukan penganiayaan yang berujung pada kematian NU yang juga seorang janda.

“Berdasarkan keterangan terduga pelaku, bahwa telah memukul korban hingga tidak sadarkan diri, kemudian menyeretnya ke dalam sumur yang ada di dalam rumah di BTN tersebut,” jelas AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata.

Lebih lanjut, pelaku menimbun korban yang sudah berada di dalam sumur dengan pasir dan semen beton.

Penemuan ini segera ditindaklanjuti dengan rencana pembongkaran lokasi penimbunan mayat korban dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

JASAD DICOR KEKASIHsdfg
JASAD DICOR KEKASIH - Tim evakuasi saat membawa keluar kantong jenazah seorang perempuan inisial N yang diduga dicor kekasih di sumur rumah, Sabtu (23/8/2025)

Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahapan mengaku pihaknya sempat kesulitan membongkar sumur yang menjadi lokasi penimbunan NU (27), korban dugaan pembunuhan oleh kekasihnya IMB alias Imam IH (31) di sebuah perumahan di Desa Perampuan, Kabupaten Lombok Barat.

Yasmara menyebut, sumur tempat korban dicor memiliki kedalaman sekitar tiga meter.

“Ya kami sempat kesulitan karen kondisinya setiap satu meter itu dicor oleh yang bersangkutan (terduga pelaku),” ungkap Yasmara, Sabtu (23/8/2025).

Disampaikan Yasmara, saat ini pihaknya telah berhasil melakukan pembongkaran sumur tempat korban ditimbun. Kini, korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB.

“Kami sudah berhasil mengevakuasi korban dan sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara, nanti akan diutopsi, nanti hasilnya akan menjadi alat bukti kami melakukan penyelidikan,” ungkap Yasmara.

Jasad Sudah Bengkak dan Bau

Polres Lombok Barat dibantu warga berhasil mengangkat jasad perempuan inisial N (28) warga Desa Beleka, Lombok Barat, dari sumur sedalam tiga meter usai dianiaya oleh kekasihnya IM (28) warga Kota Mataram. 

Jasad N ditemukan di sebuah rumah di perumahan Griya Perembun Asri, Kabupaten Lombok Barat. 

Pengungkapan tewasnya janda muda ini bermula dari laporan yang dibuat keluarga di Polsek Gerung tanggal 12 Agustus 2025, N dikabarkan meninggalkan rumah sejak 10 Agustus. 

"Polsek Gerung melakukan koordinasi dengan Satreskrim Polres Lombok Barat, kemudian langsung dilakukan penyelidikan dan mengarah kepada pelaku (IM) yang sekarang kita sudah tangkap," kata Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, Sabtu (23/8/2025). 

Yasmara mengatakan, pelaku berhasil diamankan di rumah orang tuanya di wilayah Gebang, Kota Mataram. Saat diperiksa pelaku mengakui perbuatannya itu. 

"Ada pengakuan pelaku dan alat bukti yang kita amankan," kata Yasmara. 

Terkait motif dari pembunuhan ini, mantan Kapolres Sumbawa Barat itu mengungkapkan pihaknya masih mendalami. Serta menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. 

Yasmara mengatakan antara pelaku dan korban ini merupakan kekasih, hal ini berdasarkan pengakuan dari pelaku dan keluarga korban. 

Kepala Desa Perampuan M Zubaidi mengatakan, saat korban diangkat dari sumur sedalam tiga meter tersebut sudah dalam kondisi membengkak serta mengeluarkan bau. 

"Belum hancur, cuma membengkak, kemungkinan baru empat sampai lima hari di buang," kata Zubaidi. 

Ia mengungkapkan saat ditemukan korban dalam posisi kepala dibawah dan kaki diatas, tanpa sehelai benang yang menempel di badan.   

(*/tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Artikel sudah tayang di tribun-lombok

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved