Breaking News

Macan Tutul Kabur

Macan Tutul Lembang Park & Zoo Kabur dari Karantina, Jejaknya Mengarah ke Gunung Tangkuban Parahu

Macan tutul Lembang & Park Zoo yang kabur dari lokasi karantina diduga mengarah ke Gunung Tangkuban Parahu.

Editor: Array A Argus
Pinterest/HOOHIKI
MACAN TUTUL - Ilustrasi macan tutul yang hidup di alam liar.(Pinterest/HOOHIKI) 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pencarian macan tutul Lembang & Park Zoo yang kabur dari lokasi karantina masih terus dilakukan.

Update terakhir, keberadaan macan tutul Lembang ini terpantau masuk ke dalam kawasan hutan.

Petugas observasi yang melakukan pelacakan menemukan jejak kaki hewan buas tersebut mengarah ke hutan.

Namun, jejak kaki diduga milik macan tutul itu sudah memudar.

Ada dugaan, macan tutul itu telah melintasi lokasi pencarian empat hari sebelumnya.

Baca juga: Macan Tutul Turun ke Perkampungan di Karawang Mencari Anak Kucing Hutan yang Ditangkap Warga

"Jadi kami menemukan jejak kaki yang berbeda dengan hewan anjing. Tim observasi menemukan jejak itu 2 hari lalu, tapi jejaknya sudah memudar diduga 4 hari lalu. Jadi ada selisih beberapa hari dengan penemuan kami," kata Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah III Bandung, Ujang Acep, pada Kamis (4/9/2025), dikutip Kompas.com.

Keterangan tersebut menguatkan dugaan bahwa macan tutul sempat melintas di wilayah tersebut pada Sabtu (30/8/2025) malam.

"Meskipun belum tentu, tapi kalau dari arah pergerakan yang kami petakan, kuat dugaan itu macan tutul. Dari situ, kami simpulkan obyek macan tutul sudah berada di hutan kaki Gunung Tangkuban Parahu," kata Ujang.

Dengan daya jelajah mencapai 400 hektar, macan tutul berusia tiga tahun itu diperkirakan sudah menjauh lebih dalam dari titik terakhir ditemukannya jejak.

Baca juga: KRONOLOGI Macan Tutul Lepas dari Kandang dan Masuk Balai Desa, Padahal Rencana Bakal Dilepasliarkan

"Informasi dari warga itu temuannya malam minggu. Artinya pergerakan macan tutul itu sangat cepat dan sudah jauh lebih ke dalam. Daya jelajahnya 1 individu bisa sampai 400 hektar di alam liar, kalau sudah lebih dari 2 hari, lebih jauh masuk. Mudah-mudahan prediksi kami tidak salah," tandasnya.

Seekor macan tutul jantan yang kabur dari kandang karantina Lembang Park & Zoo diduga masuk ke kawasan hutan Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Agus Arianto, mengatakan satwa liar tersebut cenderung menjauh dari aktivitas manusia.

“Kita juga sudah prediksi, mungkin sifatnya kan dia menghindari manusia dan keramaian ya. Makanya kita prediksi arah mana yang kira-kira wilayahnya aman dan nyaman untuk dia bergerak,” kata Agus, Selasa (3/9/2025).

MACAN LEPAS - Pencarian macan kumbang lepas di Lembang Park Zoo, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (28/8/2025). Macan tutul yang lepas itu ternyata yang sempat membuat heboh karena masuk ke Balai Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan
MACAN LEPAS - Pencarian macan kumbang lepas di Lembang Park Zoo, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (28/8/2025). Macan tutul yang lepas itu ternyata yang sempat membuat heboh karena masuk ke Balai Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan (Tribun Jabar/ Rahmat Kurniawan)

Mengenal macan tutul Jawa

Panthera pardus melas, atau macan tutul Jawa adalah subspecies yang sangat terkenal dan asli Indonesia.

Hewan buas ini merupakan hewan endemik Pulau Jawa.

Macan tutul Jawa hidup di hutan-hutan tropis dan pegunungan di Pulau Jawa, terutama di kawasan yang masih memiliki tutupan hutan lebat seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung Halimun Salak, Gunung Slamet, Gunung Prahu, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, dan Bromo Tengger Semeru.

Baca juga: Apa Itu Jokowi White Paper yang Ditulis Roy Suryo CS, Simak Penjelasannya

Habitatnya biasanya di daerah dengan ketinggian di atas 1.000 meter dengan tutupan kanopi yang rapat, dan ketersediaan air yang cukup.

Sayangnya, hewan ini termasuk kategori yang terancam punah berdasarkan data International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.

Populasi macan tutul Jawa saat ini diperkirakan sekitar 350 individu dewasa yang tersebar di beberapa taman nasional dan kawasan konservasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Baca juga: Apa Itu Tantiem Komisaris BUMN, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Sebagai hewan predator, makanan utamanya adalah hewan herbivora berukuran sedang hingga kecil.

Mereka memakan kijang, babi hutan, monyet (primata), burung, dan hewan lainnya yang ada di habitat mereka.

Macan tutul Jawa berburu secara soliter dan aktif pada malam hari (nokturnal), kadang juga tengah hari, dan dikenal menyimpan mangsanya di tempat tersembunyi seperti di atas pohon atau di gua setelah membunuh.

Baca juga: Apa Itu Prahipertensi yang Ditemukan pada Siswa Sekolah Rakyat Cibinong

Mencekam Detik-detik Macan Tutul Lepas dari Perangkap dan Terkam Petugas dan Warga, Ini Videonya. Macan tutul menyerang seorang pria di daerah Lamba Pind di Jalandhar, India, Kamis (31/1/2018).
Mencekam Detik-detik Macan Tutul Lepas dari Perangkap dan Terkam Petugas dan Warga, Ini Videonya. Macan tutul menyerang seorang pria di daerah Lamba Pind di Jalandhar, India, Kamis (31/1/2018). (AFP/SHAMMI MEHRA)

Ciri-ciri Fisik

Peka Muria sempat mengulas soal macan tutul Jawa ini.

Macan tutul Jawa memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan subspesies macan tutul lainnya. 

Berat tubuhnya berkisar antara 40 hingga 60 kg dengan panjang mencapai 2 meter, termasuk ekornya.

Salah satu ciri khas dari macan tutul Jawa adalah pola bintik-bintik hitam pada bulu tubuhnya.

Baca juga: Apa Itu Komcad, Fungsi dan Tugasnya, Bisakah Ikut Berperang?

Terdapat dua variasi warna pada macan tutul Jawa: berbulu kuning dengan bintik hitam, dan berbulu hitam yang dikenal dengan istilah melanistik.

Meskipun berbulu hitam, bintik-bintiknya tetap terlihat samar ketika berada di bawah cahaya terang.

Hal yang harus diperhatikan jika bertemu dengan macan tutul

Bertemu dengan macan tutul, terutama di habitat asli mereka, merupakan situasi yang harus dihadapi dengan hati-hati.

Berikut hal-hal yang sebaiknya dilakukan:

  • Jangan panik dan hindari bergerak secara tiba-tiba.
  • Jangan membelakangi atau berlari, karena ini dapat memicu insting predatornya untuk mengejar.
  • Tetap berdiri tegak dan tunjukkan sikap dominan dengan mengangkat tangan atau benda di atas kepala.
  • Berbicaralah dengan suara keras dan tegas untuk mencoba mengusir macan tutul tersebut.
  • Jika memungkinkan, secara perlahan mundur sambil tetap menghadap macan tutul.
  • Jangan mencoba mendekati atau memberi makan macan tutul.
  • Jika macan tutul melakukan serangan, bertahanlah menggunakan benda apapun dan berusaha membela diri.

(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved