Gempa Hari Ini

Suasana dan Penyebab Gempa Nabire Magnitudo 6,6 di Papua, Gempa Susulan Masih Datang Puluhan Kali

Adapun gempa pertama berkekuatan 6,6 Magnitudo terjadi pada Jumat pukul 01.19 WIB tau 03.19 WIT.

BMKG
GEMPA NABIRE PAPUA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan terjadinya gempa bumi tektonik berkekuatan M 6,6 di wilayah Nabire, Papua Tengah, pada Jumat, 19 September 2025 pukul 01.19 WIB atau 03.19 WIT. Sejumlah kerusakan dilaporkan terjadi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG merilis informasi gempa hari ini terjadi di wilayah Nabire, Papua Tengah, Jumat (19/9/2025).

Nabire merupakan sebuah distrik yang terletak di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Kabupaten Nabire adalah pusat pemerintahan atau ibu kota Provinsi Papua Tengah, yang dibentuk melalui pemekaran dari Provinsi Papua pada tahun 2022.

Berdasarkan informasi dari akun resmi @infoBMKG melaporkan pusat gempa terkini 2 menit yang lalu berada di wilayah Nabire, Papua Tengah.

Menurut catatan BMKG, pusat gempa berada di kedalaman 20 Km dan terjadi pada pukul 05:53:45 WIB.

Adapun gempa pertama berkekuatan 6,6 Magnitudo terjadi pada Jumat pukul 01.19 WIB tau 03.19 WIT.

Lokasi titik koordinat gempa berada di 3.44 LS, 135.55 BT, Nabire, Papua Tengah.

Informasi gempa terkini di Nabire, Papua Tengah dengan kekuatan magnitudo 5.1 ini dikutip dari akun resmi X @infoBMKG,

"#Gempa Mag:5.1, 19-Sep-25 05:53:45 WIB, Lok:3.44 LS,135.55 BT (23 km BaratLaut NABIRE-PAPUATENGAH), Kedlmn:20 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG"

Penyebab Gempa

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan gempa Nabire terjadi pukul 01.19 WIB. Gempa tersebut memiliki parameter update dari M 6,5 menjadi M 6,5.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,47 Lintang Selatan dan 135,49° Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Nabire, Papua Tengah pada kedalaman 24 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar anjak Weyland.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Daryono kepada wartawan, Jumat (19/9/2025).

Gempa tersebut dirasakan di Nabire dengan skala intensitas V MMI atau getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.

Gempa juga dirasakan di daerah Wasior dengan skala intensitas IV-V MMI.

Lalu di daerah Enarotali dengan skala intensitas III-IV atau dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, kemudian di Timika dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Guncangan gempa turut dirasakan warga Biak dan Supiori dengan skala intensitas II-III atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Hasil pemodelan menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

"Hingga pukul 01.47 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 (Empat) aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo terbesar M4,2," ujar Daryono.

Suasana di Lokasi

Tampak sejumlah faslitas umum salah satunya jembatan di wilayah Kota Nabire Rusak.

Dalam video beredar nampak sejumlah rumah masyarakat juga ambruk.

Gempa bumi yeng terjadi dini hari tersebut sontak membuat warag panik dan lari keluar rumah.

Hingga saat ini belum diketahui apakah ada korban dan berapa jumlah warga yang rusak akibat gempa bumi. 

Dalam salah satu foto memperlihatkan kondisi sebuah bangunan berwarna biru yang mengalami kerusakan akibat gempa

Terlihat dinding bangunan retak parah dengan bagian tembok terbelah hingga ke atas, meninggalkan celah besar. 

Beberapa bagian konstruksi tampak rapuh dan terkelupas, sehingga memperlihatkan material di dalamnya. 

Suasana di sekitar bangunan tampak gelap, menunjukkan foto diambil pada malam atau dini hari. 

Kerusakan ini menggambarkan dampak nyata gempa bumi yang melanda Nabire, Papua Tengah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melaporkan tak ada korban jiwa dalam kasus tersebut.

Hanya saja, kata dia, gempa telah merusak rumah warga, bandara, jembatan, hingga memutus jaringan listrik.

"Sejumlah pantauan awal juga menyebutkan kaca pecah di fasilitas umum bandara, plafon roboh di kantor bupati, satu unit jembatan putus, serta jaringan listrik dan telekomunikasi terputus," kata dia. 

Untuk memantau situasi, petugas TRC BPBD Kabupaten Nabire masih berada di lapangan.

Sementara itu, BNPB juga menyiagakan pengiriman bantuan logistik dasar yang kuantitasnya akan menyesuaikan kebutuhan di lapangan.

Upaya penanganan tanggap darurat lainnya akan menyesuaikan dengan dampak di lapangan, serta situasi tanggap darurat yang akan ditetapkan pemerintah daerah.

"BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap siaga, khususnya terhadap potensi gempa susulan," katanya.

Artikel sudah tayang di Tribun Papua Tengah

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved