Berita Viral

FAKTA BARU Selain Briptu Rizka, Polda NTB Dalami Tersangka Lain Pembunuhan Brigadir Esco Fasca

Perkembanga n terkini kasus pembunuhan Brigadir Esco Fasca Rely. Polres NTB mendalami kemungkinan ada tersangka lain, selain Briptu Rizka

Editor: Salomo Tarigan
Kolase istimewa
PEMBUNUHAN POLISI - Anggota Polres Lombok Barat, Briptu Rizka Sintiyani jadi tersangka pembunuhan suami, intel Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat, Brigadir Esco Faska Rely . Polda NTB kini menalami dugana keterlibatan pelaku lain dalam kasus ini. 

TRIBUN-MEDAN.com - Babak baru pengusutan kasus tewasnya Brigadir Esco Fasca Rely.

Diketahui, Briptu Rizka Sintiani sebagai tersangka pembunuhan Esco Fasca Rely.

Briptu Rizka merupakan istri korban  Brigadir Esco.

Perkembangan terkini, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) masih mendalami kasus permbunuhan tersebut.

Tidak tertutup kemungkinan ada tersangka lain dalam kasus ini.

BRIPTU RIZKA TERSANGKA - Kolase gambar memperlihatkan Briptu Rizka Sintiani (kiri), lokasi penemuan jasad Brigadir Esco Faska Rely (tengah) dan Brigadir Esco Faska Rely (kanan).

Briptu Rizka (istri korban) menjadi tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir Esco
BRIPTU RIZKA TERSANGKA - Kolase gambar memperlihatkan Briptu Rizka Sintiani (kiri), lokasi penemuan jasad Brigadir Esco Faska Rely (tengah) dan Brigadir Esco Faska Rely (kanan). Briptu Rizka (istri korban) menjadi tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir Esco (Istimewa/Tribun Lombok)

"Masih di dalami (tersangka lain)," kata Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kombes Pol Mohammad Kholid, Senin (22/9/2025). 


Kholid mengungkapkan, saat ini penyidik terus mendalami kasus kematian janggal anggota Polsek Sekotong ini.

Polisi juga sudah memeriksa puluhan saksi dalam kasus ini. 

Terkait penahanan tersangka Briptu Rizka, Kholid enggan membeberkannya.

"Nanti kami sampaikan," kata perwira polisi ini. 

Briptu Rizka Sintiani Siapkan Langkah Hukum

Briptu Rizka Sintiani melalui kuasa hukumnya menyiapkan langkah hukum, menyusul ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir Esco Fasca Rely yang tidak lain suaminya sendiri. 

Kuasa Hukum Briptu Rizka, Rossi menyampaikan langkah hukum ini dilakukan lantaran pihaknya merasa penetapan status tersangka terhadap kliennya ada kejanggalan. 

Namun ia enggan mebeberkan kejanggalan yang dirasakan oleh pihak Briptu Rizka, karena merupakan bagian dari langkah hukum yang akan diambil. 


"Kami belum bisa menyampaikan secara rinci ke publik, karena masih kamis siapkan dalam kerangka langkah hukum resmi," kata Rossi kepada Tribun Lombok.

 Briptu Rizka ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan, penyidik dari Polres Lombok Barat dan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (19/9/2025) sore kemarin. 

Sebelum adanya tersangka dalam kasus kematian janggal anggota Polsek Sekotong ini, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dengan melibatkan anjing pelacak. 

Polisi juga sudah memeriksa puluhan saksi termasuk istri Brigadir Esco, juga sudah melakukan autopsi terhadap jenazah ayah dua anak itu. 

Meski polisi sudah melakukan berbagai tahapan dalam proses penyelidikan dan penyidikan, kuasa hukum Briptu Rizka menilai penetapan status tersangka ini masih ada kejanggalan. 

"Ada beberapa hal yang belum terang benderang, namun tiba-tiba muncul penetapan tersangka," kata Rossi. 

Rossi mengungkapkan, dia bersama dengan tim sedang menyiapkan langkah hukum menyikapi keputusan penyidik ini. Termasuk melakukan menguji dasar penetapan tersangka tersebut. 

"Prinsip kami sederhana, jangan sampai ada kriminalisasi atau pengaburan fakta yang justru mengorbakan hak-hak klien saya," kata Rossi. 

 

Baca juga: Tangis Haru Ousmane Dembele Raih Ballon d Or 2025, Gianluigi Donnarumma Kiper Terbaik

Penetapan tersangka Briptu Rizka Sintiyani akhirnya menjawab pertanyaan publik setelah keluarga dan tim kuasa hukum Brigadir Esco menduga pembunuhan dilakukan oleh orang dekat. 

 
Diketahui, pada hari ini penyidik Polda NTB telah melakukan gelar perkara di Polda NTB pada sore hari ini. 

Gelar perkara dilakukan setelah melakukan pemeriksaan sebanyak 53 saksi, pemeriksaan terhadap ahli Pidana dan ahli kriminologi, hingga penggunaan lie detector atau pendeteksi kebohongan dalam pemeriksaan. 

Diberitakan Tribun Lombok sebelumnya, Polda NTB bersama Polres Lombok Barat juga telah melakukan penyitaan terhadap barang bukti, melakukan olah kejadian tempat perkara, hingga melakukan penggeledahan dibeberapa lokasi dan berbagai tindakan-tindakan lainnya.


Ayah Brigadir Esco, Samsul Herawadi saat dikonfirmasi meminta supaya tersangka diadili seberat-beratnya. 

"Saya yakin perbuatannya tidak sendiri. Paling tidak pasti lebih dari satu orang termasuk keluarganya. Saya yakin ada pihak luar. Oleh karena itu saya minta diadili seberat-beratnya karena ini pembunuhan berencana," kata Samsul.

   

Jasad Brigadir Esco ditemukan dalam kondisi tubuh membengkak, wajah rusak, dan leher terjerat tali.

Penemuan tersebut, mengundang perhatian masyarakat luas.

Mengingat, jasad korban adalah aparat kepolisian, sementara istrinya, Briptu Rizka Sintiyani, bertugas menjadi Bhabinkamtibmas di Lembar.

Rupanya sebelum jasad suaminya ditemukan, Briptu Rizka sempat membuat postingan di TikTok.

Ia memposting foto bersama kedua anaknya.

"Anakku, seberat dan serumit apapun duniaku, aku akan berusaha memberikan yang terbaik untukmu.

Sekeras dan sekejam apapun duniaku, aku akan perjuangkan dunia yang indah bagimu.

Ya Allah, aku titipkan masa depan anakku yang tidak kuketahui rahasianya.

Berkahi perjuangan dan usahaku untuknya, mudahkan semua proses hidupnya, dan kabulkanlah doanya, cita-cita, dan impiannya," tulis Briptu Rizka.

Postingan itu ditulis oleh Briptu Rizka pada tanggal 20 Agustus 2025.

Sementara jasad suaminya ditemukan dalam kondisi sudah membusuk pada tanggal 24 Agustus 2025.

Brigadir Esco diduga sudah meninggal beberapa hari yang lalu karena kondisinya sudah membusuk.

Menurut pengakuan Briptu Rizka ke ibu mertunya, Brigadir Esco sudah hilang sejak 19 Agustus 2025.

Saat itu ibu korban mencari keberadaan Brigadir Esco ke Briptu Rizka.

"Jadi hasil bertanyanya (ibu Brigadir Esco) tersebut dia WhatsApp-lah, 'kenapa HP anak saya tidak pernah aktif?' tapi dijawab sama si pelaku 'saya juga mencari keliling, saya sudah meminta kepada dukun katanya bahwa si almarhum sudah jauh dari lokasi rumah'," kata Lalu Anton Hariawan, Kuasa Hukum keluarga korban, dikutip dari program Kompas Malam di YouTube Kompas TV, Senin (22/9/2025).

Namun, ibu Brigadir Esco tidak percaya dengan perkataan menantunya tersebut.

Anton mengungkapkan ibu korban meyakini sang anak masih berada di sekitar rumahnya.

Keyakinan ibu Brigadir Esco pun menjadi kenyataan di mana sang anak ditemukan tak jauh dari rumahnya, tetapi sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

"Ibu dari korban menjawab 'saya yang melahirkan anak saya, saya yakin anak saya masih berada di sekitar rumah tersebut'. Maka besok paginya, jenazah itu ditemukan," kata Anton.

Gelagat Rizka yang mengaku mencari Brigadir Esco ke dukun itu dicurigai oleh keluarga korban.

Apalagi, menurut keluarga korban, Briptu Rizka hanya hadir di pemakaman suaminya.

Ia terlihat tak pernah hadir pada acara tahlilan yang digelar oleh keluarga Brigadir Esco.

"Tersangka ini datangnya hanya saat pemakaman saja, di acara tahlilan tak pernah hadir," jelasnya lagi.

Usut Pelaku Lain Diduga Terlibat

Ayah Esco, Samsul yang juga anggota Satpol PP Lombok Tengah ini, belum menerima kepergian Brigadir Esco begitu saja. 

   Samsul Herawadi, meyakini pembunuhan terhadap anaknya tidak mungkin dilakukan oleh Bripka Rizka seorang diri.

Dia menduga ada orang terdekat Briptu Rizka yang turut terlibat.

"Tidak mungkin dia sendiri. Mustahil dia sendiri. Paling tidak terlepas dari keluarganya. Dan saya yakin ada pihak luar yang terlibat dalam hal ini," terang Samsul. 

Meski menantunya sendiri, Samsul meminta aparat tetap menghukum Bripka Rizka seberat-beratnya jika memang terbukti bersalah.

"Dan memohon juga ketika pelaku tersangka dari pihak penegak hukum, ketika itu (keadilan) tidak terlaksana dan keluarga tidak puas, kita juga tidak berani jamin apa yang akan terjadi. Bukan mengancam sih cuma ketidakpuasan keluarga akan berbuat fatal," ujar Samsul.

Baca juga: Menkeu Purbaya Blak-blakan Bilang Hotman Paris Merasa Rugi Dampak Pengucuran 200 T ke Perbankan

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunlombok /tribun-bogor

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved