Berita Viral

MIRIS, Siswa SD di NTT Kerjakan ANBK di Kuburan Selama 3 Tahun karena Sekolah Tak Ada Internet

Miris, siswa SD di Nusa Tenggara Timur (NTT) kerjakan ANBK di kuburan dan sudah dilakukan selama 3 tahun karena

Dok Sekolah via Kompas.com
KUBURAN - Sejumlah siswa di SDK Lamawohong, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Tempat Pemakaman karena tak ada jaringan di sekolah 

TRIBUN-MEDAN.COM – Miris, siswa SD di Nusa Tenggara Timur (NTT) kerjakan ANBK di kuburan.

Potret sejumlah siswa SD mengerjakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) viral.

Sejumlah siswa SD itu mengerjakan ANBK di Tempat Pemakaman Umum (TPU

Diketahui, ANBK berlangsung selama dua hari pada Senin (29/9/2025) dan Selasa (30/9/2025).

Para siswa yang mengerjakan ANBK di pemakaman itu merupakan murid SDK Lamawohong.

Kepala SDK Lamawohong, David Laben Tukan mengungkapkan bahwa TPU tersebut merupakan satu-satunya lokasi yang bisa diakses internet.

"Sinyal yang baik hanya ada di area pemakaman desa," ujar David dilansir Tribun-medan.com dari Tribun Jateng, Rabu (1/10/2025).

David menuturkan, sudah tiga tahun ini, ANBK dilaksanakan di perkuburan umum, yang terpaut jarak sekitar satu kilometer dari sekolah.

Baca juga: SOSOK Pasutri Buka Prostitusi di Rumah, Istri Layani Pelanggan di Kamar, Suami Jaga Anak


Pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) setempat melalui pengawas sekolah. Namun, sampai saat ini belum ada respons.

Pihaknya berharap adanya bantuan pemerintah, sehingga mereka tak perlu lagi ke lokasi yang sama mencari sinyal internet.

"Kami berharap setiap sekolah yang tidak ada jaringan harus punya Wifi sekolah. Dan kesejahteraan operator sekolah juga diperhatikan," ujarnya.


Menanggapi kondisi tersebut, Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian mengapresiasi adanya ANBK sebagai upaya pemerintah meningkatkan mutu pendidikan.

Namun sampai saat ini masih ada sekolah di Kabupaten Flores Timur yang tidak bisa dijangkau jaringan internet.

"Tidak hanya di Solor, di Daratan Flores juga masih ada. Sebut saja, SMPN 1 Lewolema, SD Inpres Riangkeroko. Selain beberapa sekolah di Pulau Adonara," ungkapnya.

Menurutnya, kondisi ini tentu bukan menjadi kelemahan sekolah, tetapi mencerminkan keterbatasan infrastruktur pendidikan di daerah.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved