Berita Internasional

Ini Daftar 10 Negara Paling Menderita Akibat Krisis Pangan, Perang Saudara Banyak Jadi Pemicu

Saat ini, diperkirakan ada lebih dari 350 juta jiwa di seluruh dunia yang hidup dalam kondisi rawan pangan akut.

Twitter
VIRAL Suku Togutil Halmahera Timur Muncul di Daerah Penambangan, Diduga Terdesak Karena Kelaparan 

TRIBUN-MEDAN.com - Sejak Program Pangan Dunia (WFP) dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1963, krisis kelaparan global belum menemukan solusi tuntas.

Berbagai tantangan seperti perubahan iklim ekstrem, kenaikan harga pangan, dan lonjakan biaya energi terus mendorong jutaan orang ke jurang kelaparan setiap harinya.

Saat ini, diperkirakan ada lebih dari 350 juta jiwa di seluruh dunia yang hidup dalam kondisi rawan pangan akut.

Bahkan, hampir 49 juta orang berada dalam tahap paling kritis, menghadapi kelaparan ekstrem yang mengancam nyawa.

Di balik statistik tersebut, terdapat kenyataan pahit anak-anak, perempuan, dan keluarga miskin menjadi kelompok paling rentan terhadap dampak buruk kekurangan gizi.

Ibu yang tidak mendapatkan asupan nutrisi cukup cenderung melahirkan anak-anak dengan gizi buruk, memicu siklus kelaparan antargenerasi yang sulit diputus.

Kelaparan juga berdampak besar pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, yang bisa menghambat masa depan mereka secara permanen.

10 Negara yang Paling Menderita Akibat Krisis Kelaparan

Berikut adalah 10 negara yang paling terdampak oleh krisis kelaparan global, berdasarkan data yang dikutip dari laman WFP USA.

1. Republik Demokratik Kongo (DRC)

Jumlah orang yang menghadapi kelaparan ekstrem 23.4 juta.

Pendorong utama kelaparan adalah konflik dan pengungsian.

Republik Demokratik Kongo (RDK) mengalami krisis kelaparan terbesar di dunia, dipicu oleh konflik dan kemiskinan endemik selama lebih dari 25 tahun.

Saat ini, 23,4 juta orang (setara populasi Texas) mengalami kelaparan parah dan lebih dari 6 juta orang telah mengungsi dari rumah mereka.

Pada 2023, WFP telah menjangkau 5,4 juta orang di seluruh negeri.

2. Afghanistan
 

Jumlah orang yang menghadapi kelaparan ekstrem 12,4 juta.

Pendorong utama kelaparan adalah Empat dekade konflik.

Ketika pasukan internasional ditarik dari Afghanistan pada Agustus 2021, pemerintahan dengan cepat runtuh.

Kehidupan keluarga-keluarga Afghanistan menjadi kacau karena ekonomi anjlok.

Hal ini ditambah pengambilalihan negara oleh pasukan Taliban.

Membuat rumah-rumah tidak lagi aman dan seluruh masyarakat terputus dari layanan penting akibat konflik.

Saat ini, 12,4 juta warga Afghanistan sangat kelaparan. 4 juta anak-anak dan perempuan mengalami malnutrisi parah.

3. Yaman

Jumlah orang yang menghadapi kelaparan parah, 17 juta.

Pendorong utama kelaparan adalah Perang saudara.

Selama delapan tahun terakhir, Yaman telah dilanda perang saudara yang kompleks dan menciptakan darurat kemanusiaan yang dahsyat

Antara tahun 2021 dan 2022, jumlah warga Yaman yang menghadapi kelaparan parah meningkat lebih dari 1 juta jiwa.

Mencapai rekor tertinggi, yaitu 17 juta orang yang tidak tahu dari mana mereka akan mendapatkan makanan berikutnya.

Banyak keluarga bertahan hidup hanya dengan roti dan teh manis karena kenaikan harga membuat makanan bergizi semakin sulit dijangkau.

Tingkat malnutrisi perempuan dan anak-anak Yaman termasuk yang tertinggi di dunia.

4. Suriah

Jumlah orang yang menghadapi kelaparan ekstrem, 12,9 juta.

Pendorong utama kelaparan adalah Perang saudara.

Konflik selama 12 tahun telah menyebabkan lebih dari 12,9 juta warga Suriah kelaparan dan memaksa hampir 13 juta orang mengungsi dari rumah mereka.

Saat ini, pengungsi Suriah merupakan populasi pengungsi terbesar di dunia.

Kemerosotan ekonomi yang parah, penurunan nilai pound Suriah, dan dampak COVID-19 yang berkepanjangan.

Memaksa keluarga-keluarga yang masih berada di dalam negeri untuk memilih antara membeli makanan, bahan bakar, atau obat-obatan.

5. Sahel

Jumlah orang yang menghadapi kelaparan parah 13 juta (diproyeksikan).

Pendorong utama kelaparan adalah konflik bersenjata dan iklim ekstrem.

Wilayah Sahel terletak tepat di bawah Gurun Sahara dan telah menjadi salah satu darurat kelaparan terburuk di dunia.

Sekitar 13 juta orang diproyeksikan mengalami tingkat kelaparan yang kritis di lima negara Sahel: Burkina Faso, Chad, Mali, Mauritania, dan Niger.

Kelaparan semakin memburuk dan semakin kompleks seiring meluasnya konflik.

Meningkatnya harga pangan dan tingkat kemiskinan, serta semakin seringnya dan ekstremnya guncangan iklim.

6. Sudan Selatan

Jumlah orang yang menghadapi kelaparan parah 7,1 juta.

Pendorong utama kelaparan adalah Perang saudara dan banjir bersejarah.

Rakyat Sudan Selatan menghadapi tingkat kelaparan yang memecahkan rekor hampir 65 persen penduduk mengalami krisis kelaparan.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kekerasan subnasional, banjir selama empat tahun berturut-turut, dan tingginya harga pangan.

7. Sudan

Jumlah orang yang menghadapi kelaparan ekstrem 26,6 juta.

Pendorong kelaparan adalah konflik, banjir dan inflasi.

Kelaparan terus meningkat tanpa henti di Sudan akibat ketidakstabilan politik, konflik, pengungsian, guncangan iklim, dan kenaikan biaya.

Setidaknya sepertiga penduduk menghadapi kelaparan ekstrem.

Hujan deras dan banjir menghancurkan lahan pertanian dan mengganggu musim tanam pada 2022.

Konflik meletus pada 2023 dan menyebar ke seluruh negeri.

8. Somalia

Jumlah orang yang menghadapi kelaparan parah 6 juta (diproyeksikan).

Pendorong utama kelaparan adalah kekeringan, perang saudara, dan kenaikan harga pangan.

Meskipun kelaparan telah terkendali di Somalia untuk saat ini , situasi ketahanan pangan tetap kritis.

Lebih dari 6 juta orang diperkirakan akan menghadapi kelaparan parah tahun ini.

Termasuk 300.000 orang yang menghadapi kelaparan yang mengancam jiwa.

Somalia sedang mengalami kekeringan terpanjang dalam lebih dari 40 tahun, yang diperparah oleh konflik

9. Ethiopia Utara

Jumlah orang yang menghadapi kelaparan parah di Tigray, Afar dan Amhara 5,5 juta.

Pendorong utama kelaparan adalah konflik bersenjata.

Setelah dua tahun perang, perjanjian damai ditandatangani pada November 2022 yang memungkinkan pemulihan akses kemanusiaan di seluruh Ethiopia utara.

Jutaan orang di seluruh wilayah membutuhkan makanan dan obat-obatan saat ini.

Penilaian ketahanan pangan terbaru Program Pangan Dunia PBB untuk Wilayah Tigray saja menunjukkan situasi yang mengerikan dan semakin memburuk.

Dengan hampir separuh penduduk menghadapi kekurangan pangan yang parah.

10. Haiti

Jumlah orang yang menghadapi kelaparan parah 4,7 juta (diproyeksikan).

Pendorong utama kelaparan adalah erusuhan politik, kekerasan geng, dan peristiwa cuaca ekstrem.

Haiti berada di ambang bencana kemanusiaan. Ketidakstabilan politik, krisis ekonomi, dan kekerasan geng telah memperparah kelaparan di negara tersebut.

Untuk pertama kalinya di Haiti dan di Belahan Bumi Barat, bencana kelaparan telah tercatat.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved