Kasus Korupsi
Mengenal Halim Kalla, dari Pegusaha Ternama Hingga Jadi Tersangka Korupsi
Halim Kalla adalah seorang pengusaha dan politikus asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang lahir pada 1 Oktober 1957.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla memiliki adik laki-laki bernama Halim kalla.
Halim Kalla adalah seorang pengusaha kenamaan asal Makassar.
Ia merupakan CEO Haka Group, perusahaan yang bergerak pada bidang energi, otomotif, konstruksi, properti, perhotelan, dan teknologi.
Di tengah kesuksesan kariernya, Halim Kalla kini tersandung masalah hukum.
Baca juga: Profil Komjen Dwiyono, Jenderal Berpengalaman di BIN Kini Urusi Pekerja Migran
Halim Kalla bahkan ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 Kalimantan Barat (Kalbar).
Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipidkor) Polri tengah menyidik kasus ini.
Dari hasil penyelidikan polisi, kasus korupsi ini menyebabkan kerugian negara mencapai 64.410.523 dollar AS dan Rp 323.199.898.518.
Angka kerugian negara tersebut mencapai Rp 1,3 triliun bila dikonversikan ke rupiah.

Baca juga: Profil Chef Devina Hermawan, Jebolan ITB yang Kini Telah Terbitkan 2 Buku Resep Populer
Dalam perkara korupsi ini, Halim Kalla dijadikan tersangka dalam kapasitasnya sebagai Presiden Direktur PT Bumi Rama Nusantara (BRN).
PT Bumi Rama Nusantara (BRN) adalah perusahaan yang didirikan oleh Halim Kalla pada tahun 1983 dan merupakan anak perusahaan dari Haka Group, konglomerasi bisnis yang dipimpin langsung oleh Halim Kalla.
BRN bergerak di sektor konstruksi dengan keahlian pada proyek mekanik, listrik, dan pekerjaan sipil.
Perusahaan ini awalnya dikenal dengan nama PT Bumi Nusantara dan kemudian berganti nama menjadi PT Bakti Reka Nusa.
Baca juga: Profil Ella Freya, Model Asal Belanda yang Disebut Bidadari Kahyangan
Rekam Jejak dan Karier Halim Kalla
Halim Kalla adalah seorang pengusaha dan politikus asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang lahir pada 1 Oktober 1957.
Ia merupakan adik kandung Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla.
Halim dikenal sebagai seorang pengusaha tangguh yang telah membangun berbagai bisnis di sektor energi, konstruksi, otomotif, dan properti.
Ia mendirikan dan menjadi CEO Haka Group, konglomerasi bisnis yang bergerak di berbagai bidang tersebut.
Baca juga: Profil Joshua Zirkzee, yang Dikabarkan Bakal Dilepas Manchester United ke Juventus
Salah satu anak perusahaan Haka Group adalah PT Bumi Rama Nusantara (BRN), yang bergerak di bidang konstruksi, mekanik, dan listrik.
Pada tahun 2006, Halim Kalla menjadi pelopor di Indonesia dalam memperkenalkan Digital Cinema System (DCS), teknologi yang merevolusi industri perfilman nasional.
Dalam dunia politik, Halim Kalla ternyata pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Partai Golkar.
Saat itu ia mewakili daerah pemilihan Sulawesi Selatan II.
Ketika masih aktif menjadi Anggota DPR RI, Halim Kalla bertugas di Komisi VII yang membidangi energi, riset, teknologi, dan lingkungan hidup.
Baca juga: Profil Leny Yoro, Bek Termuda dan Termahal Milik Manchester United
Namun, pada Oktober 2025, pria yang menyandang gelar dari jurusan Ekonomi dan Bisnis dari State University of New York, Buffalo, Amerika Serikat itu tersandung kasus hukum.
Halim Kalla dijadikan tersangka karena diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 Kalimantan Barat (Kalbar).

Harta Kekayaan Halim Kalla
Dilansir dari Tribunnews.com, Halim Kala sempat melaporkan harta kekayaannya ketika masih menjadi Anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Partai Golkar.
Laporan harta kekayaan itu disampaikan pada 28 Februari 2010.
Total harta kekayaan Halim Kalla saat itu tercatat Rp31.959.820.000 atau Rp31,9 miliar.
Baca juga: Profil Japto Soerjosoemarno, Keturunan Bangsawan yang Sudah Pimpin Pemuda Pancasila 4 Dekade
Harta terbanyak Halim Kalla berasal dari tanah dan bangunan yang terletak di berbagai wilayah tanah air senilai Rp19 miliar.
Ia tercatat memiliki tanah dan bangunan di Kota Makassar, Kota Palu, Jakarta Selatan, dan Kota Pare-Pare.
Sumber harta terbanyak kedua berasal dari surat berharga miliknya yaitu sebesar Rp11,9 miliar.
Sementara itu, Halim Kalla juga memiliki kendaraan mobil Toyota Estima, Ford Ranger, dan VW Golf dengan total mencapai Rp925 juta.
Selain itu, Halim juga memiliki giro dan setara kas lainnya sebesar Rp48 juta.
Jika ditotal, harta Halim Kalla yaitu mencapai Rp31,9 miliar.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.