Berita Viral

Viral Pelukan Terhalang Jeruji, Kisah Rindu Ayah Napi dan Anaknya yang Meluluhkan Hati Polisi Jambi

Momen perjumpaan yang pilu namun penuh cinta antara seorang ayah narapidana dan putra kecilnya menjadi viral dan menyentuh hati jutaan warganet.

tangkap layar tiktok @handk8787
MOMEN MENGHARUKAN - Aipda Handoko (kanan) merekam dan mengunggah momen mengharukan saat seorang tahanan pria memeluk anaknya dari balik jeruji penjara (kiri). 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah momen perjumpaan yang pilu namun penuh cinta antara seorang ayah narapidana dan putra kecilnya menjadi viral dan menyentuh hati jutaan warganet.

Dinding baja dan jeruji besi yang memisahkan mereka seakan tak berdaya menahan derasnya gelombang kerinduan yang telah tertahan selama lebih dari dua bulan.

Kisah mengharukan ini terungkap di Mapolsek Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Jambi, dan dibagikan oleh seorang anggota polisi berpangkat mulia, Aipda M Handoko, melalui akun TikToknya, @handk8787, pada Minggu (5/10/2025).

Dua Jam Perjalanan untuk Sebuah Pelukan yang Terhalang

Narapidana berinisial AF adalah tahanan titipan yang mendekam di Mapolsek Sekernan karena lokasinya yang dekat dengan tempat persidangan.

Keluarganya—sang istri dan kedua anaknya—datang jauh-jauh dari Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, menempuh perjalanan yang melelahkan.

"Untuk sampai ke sini, keluarga harus menempuh dua jam perjalanan," kata Handoko.

Sayangnya, pertemuan pertama itu harus terjadi di antara dinginnya jeruji besi.

Dalam sebuah potret yang mengoyak hati, sang ayah dan anak laki-lakinya terlihat tidur berpelukan di atas alas sederhana, dengan tubuh mereka hanya dapat bersentuhan melalui celah sempit jeruji penjara.

Mereka seakan mencoba mencuri momen kebersamaan yang paling tulus, meski terhalang oleh hukum dan keterbatasan.

Empati Seorang Ayah Berseragam Cokelat

Aipda Handoko, yang menyaksikan adegan penuh kerinduan itu, tak kuasa menahan rasa ibanya.

Sebagai seorang ayah, ia sangat memahami betapa pedihnya menahan rindu kepada buah hati.

Momen kedatangan keluarga yang bertepatan dengan waktu menjelang magrib itu menyentuhnya jauh di lubuk hati.

"Saya sangat terharu dan iba. Saya juga seorang bapak dan tahu rasanya rindu kepada anak," ungkap Handoko.

Tergerak oleh belas kasih yang mendalam, Aipda Handoko mengambil keputusan yang luar biasa.

Ia berinisiatif meminta izin kepada rekan-rekan piketnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved