Berita Viral
Foto Marsinah dan Soeharto Jadi Sorotan, Dulu Heboh Marsinah Diduga Disekap di Markas Militer
Foto aktivis buruh Marsinah dan Presiden ke-2 Soeharto jadi sorotan. Seperti diketahui, Marsinah dan Soeharto dinobatkan sebagai pahlawan nasional
Ia pun bekerja di pabrik plastik SKW di Kawasan Industri Rungkut.
Baca juga: Kalender Jawa Weton Kamis Pon 23 Oktober 2025, Jaga Sikap dan Ucapan Anda!
Namun gajinya saat itu jauh dari cukup, sehingga ia harus mencari tambahan penghasilan dengan berjualan nasi bungkus.
Dikutip dari Kompas.com, Marsinah juga sempat bekerja di sebuah perusahaan pengemasan barang sebelum akhirnya pindah bekerja di pabrik arloji PT Catur Putra Surya (PT CPS) di Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo pada 1990.
Di PT CPS ini pula kisah kelamnya terjadi.
Ketika Marsinah bekerja di PT CPS, ia dikenal sebagai buruh yang vokal.
Ia bergabung dengan organisasi buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) unit kerja PT CPS.
Baca juga: Tiga Tahun Menikah tanpa Anak, Wanita Ini Kaget Suaminya Ternyata secara Biologis Perempuan
Pada 1993, pemerintah mengeluarkan instruksi Gubernur KDH TK I Jawa Timur dalam surat edaran No. 50/Th. 1992 yang berisi imbauan kepada pengusaha Jawa Timur untuk menaikkan gaji pokok karyawan sebesar 20 persen.
Namun imbauan tersebut tidak segera dipenuhi oleh para pengusaha, termasuk oleh PT CPS, tempat Marsinah bekerja.
Hal itu kemudian memicu aksi unjuk rasa dari para buruh yang menuntut kenaikan upah.
Pada 2 Mei 1993, Marsinah terlibat dalam rapat perencanaan unjuk rasa yang digelar di Tanggulangin, Sidoarjo.
Kemudian pada 3 Mei 1993, para buruh mencegah teman-temannya bekerja untuk melakukan aksi mogok.
Baca juga: Kronologi Awal Oknum TNI Ngamuk Pukul Driver Ojol, Terungkap Identitas Anggota TNI
Namun, Komando Rayon Militer (Koramil) setempat langsung turun tangan untuk mencegah aksi para buruh PT CPS tersebut.
Keesokan harinya pada 8 Mei 993, para buruh mogok total dan mengajukan 12 tuntutan kepada PT CPS.
Marsinah pun menjadi salah satu dari 15 orang perwakilan buruh yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan, dan masih terlibat hingga 5 Mei 1993.
Pada siang hari tanggal 5 Mei 1993, sebanyak 13 buruh yang dianggap menghasut rekan-rekannya untuk berunjuk rasa digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Foto-Pahlawan-Marsinah-dafa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.