Ledakan di Jakarta
Polisi Ungkap Pelaku Ledakan di Area Masjid Sekolah SMAN 72 Bukan Anti-Islam, Bertindak Sendiri
Pelaku adalah siswa sekolah tersebut yang bertindak atas inisiatif pribadi, bukan bagian jaringan teroris maupun anti-Islam.
TRIBUN-MEDAN.com - Polisi mengungkapkan bahwa pelaku ledakan di area Masjid Sekolah SMA Negeri 72 Jakarta bukanlah anti-Islam, dan bertindak sendirian.
Pelaku adalah siswa sekolah tersebut yang bertindak atas inisiatif pribadi, bukan bagian jaringan teroris maupun anti-Islam.
Saat ini pelaku masih dirawat di RS Polri untuk penanganan medis dan psikis, sementara penyidik mendalami motif di balik aksinya.
Polda Metro Jaya menyatakan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta tidak terkait dengan jaringan terorisme.
Baca juga: Wanita Asal Aceh Tamiang Ditangkap di Bukit Lawang Langkat, Kantongi Sabu dan Ekstasi
Dalam kasus ini, pelaku merupakan salah satu siswa yang menempuh pendidikan di sekolah tersebut.
"Sejauh ini yang saya ketahui itu belum ada keterlibatan dengan kelompok lain, tetapi nanti secara pasti pada saat rilis akan disampaikan oleh Densus," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto, Senin (10/11/2025).
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, terduga pelaku bukan sosok yang anti-Islam meskipun melakukan aksinya di area masjid sekolah.
Terduga pelaku melakukan aksinya karena inisiatif pribadi lantaran tak dapat menahan kekesalan yang selama ini dipendam.
Baca juga: Siswa SMP di Tangsel Dibully Teman, Dipukul Pakai Kursi Besi, Takut Lapor ke Ibunya Lagi di ICU
"Nah, kita juga ingin meluruskan ya kepada masyarakat. Memang terjadi di tempat ibadah, tetapi yang bersangkutan ini bukan anti-Islam," ungkap Kabid Humas.
"Jadi, jangan sampai dipikirkan, oh, ini menjadi anti-Islam, terus ataupun ini memang perbuatan murni berangkat dari dirinya sendiri," imbuh dia.
Saat ini terduga pelaku telah dirujuk ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih, Jakarta Timur.
Dirujuknya terduga pelaku ke RS Polri adalah untuk mendapat perawatan medis yang lebih intensif dan penanganan psikis.
Baca juga: Apesnya 2 Guru Niat Baik Bantu Honorer Dipecat, Dianggap Pungli, Kini Gelombang Dukungan Mengalir
"Apa alasan anak dipindahkan ke RS Polri? Di RS Polri kita sudah membentuk tim terpadu. Selain dari penanganan medis, tapi juga psikis," kata Budi.
Budi menyebut pemindahan terduga pelaku ke RS Polri juga untuk memudahkan penyidik untuk melakukan pendalaman terkait motif.
Sebab, saat ini terduga pelaku sudah sadarkan diri dan bakal dimintai keterangan jika kondisinya semakin membaik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ledakan-di-masjid-SMAN-72-Jakarta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.