Berita Viral
Kasihan Kondisi Siswa Korban Bully di SMP Negeri 19 Tangsel Alami Kelumpuhan, Kritis di RS
Kasihan, kondisi siswa SMP Negeri 19 di Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial MH (13) yang menjadi korban perundungan di sekolah
"Dampak kesehatannya dari tanggal 21 Oktober tuh mata udah mulai agak-agak rabun tuh. Dari kepala lari ke mata. Badan juga semuanya agak-agak udah kayak nggak ada tenaga gitu. Kayak lumpuh-lumpuh gitu, Tapi masih sadar," jelas Rizki.
Ia menyatakan, korban masih mengalami perawatan intensif di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
"Kondisinya sekarang masih lemah, dirawat di ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU). Ditanya juga masih linglung," ucapnya.
Ia berharap, pihak pelaku maupun sekolah dapat bertanggungjawab atas insiden yang dilakukan terhadap korban.
"Kemarin LBH saya nyamperin ke sekolah malah disuruh menyerahkan kita ke pihak dinas pendidikan. Makanya ada rencana buat laporan ke sana," tuturnya.
Baca juga: Nasib ASN Vita Amalia Dipecat Usai Viral Injak Alquran, Muncul Protes, Pembelaan Dituduh Selingkuh
2. Pelaku juga Mendapat Tekanan Psikis
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel mengaku sudah mengetahui dugaan kasus bullying ini.
Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni, mengatakan bahwa sebagai langkah, pihaknya langsung memfasilitasi pertemuan antara pihak korban dan terduga pelaku untuk melakukan mediasi.
"Dari awal sudah kita tangani, kita dampingi. Ini kejadiannya tanggal 20 Oktober, sudah kami mediasi, masing-masing orangtua sudah ketemu dengan pihak sekolah, ada juga pendamping, ada dari PPA juga, sudah ada," kata Deden, Senin.
"Kesepakatan di tanggal tersebut bahwa, yang bersangkutan sudah siap membantu biaya pengobatan. Dan untuk hari ini kita fokus ke anaknya (korban) saja, tadi juga kita hari ini baru ngumpul, baru memastikan kondisi anak," sambungnya.
Menurutnya, pihaknya belum mengetahui secara rinci terkait duduk perkara adanya tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah itu.
"Masih kita ini (telusuri), tapi memang ada kejadian anak lagi bercanda barangkali ya. Cuman pastinya seperti apa kejadiannya, saya masih cari informasi," ungkapnya.
Deden mengaku belum bisa memberikan keputusan lebih lanjut terhadap status terduga pelaku yang diketahui masih duduk di bangku kelas 1 SMP itu.
"Latar belakangnya (pelaku) dia baru kelas tujuh memang, masih baru masuk, jadi ya kalau dibilang bully ya kita lagi memastikan dulu, apakah betul dibully atau memang bercanda atau bagaimana. Kita fokus ke penanganan si anaknya (korban) dulu supaya lekas pulih," tuturnya.
Deden menyebut, setelah dugaan kasus bullying ini viral, terduga pelaku sempat mendapatkan tekanan psikis.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/pemukulan_20160818_120508.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.