Berita Viral

Akhirnya Mabes TNI Respons Foto Jenderal TNI di Tanah yang Diklaim Jusuf Kalla, Mencuat Sengketa

Awal mula, penyerobotan lahan Jusuf Kalla yang disebut-sebut ulah mafia tanah. Kini lahan jadi  persengketaan.

|
Editor: Salomo Tarigan
Kompas.com/ Tribun-Timur.com
JENDERAL DI LAHAN SENGKETA - Kadispenad, Kolonel Inf Donny Pramono (kiri),dan (kanan) tampilan saat Mayjen TNI Achmad Adipati Karna Widjaja hadir saat Pengadilan Negeri (PN) Makassar mengeksekusi lahan seluas 16,4 hektar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. 
Ringkasan Berita:Jusuf Kalla Meradang Tanahnya Diserobot 
 
  • Muncul foto Jenderal TNI di lahan yang jadi persengketaan tersebut
 
  • Jusuf Kalla menuding perampokan atas tanahnya
 
  • Lahan kini jadi sengketa antara PT GMTD dari keluarga Jusuf Kalla.
 
  • Mabes TNI dalami tudingan yang beredar di media sosial mengenai keberadaan Mayjen Adipati

 

TRIBUN-MEDAN.com - Ramai perbincangan terkait dugaan penyerobotan tanah milik Jusuf Kalla, mantan wakil presiden RI di Makassar.

Awal mula, penyerobotan lahan Jusuf Kalla yang disebut-sebut ulah mafia tanah.

Kini lahan jadi  persengketaan.

Teranyar yang jadi perbincangan soal muncul foto Jenderal TNI di lahan yang jadi persengketaan tersebut.

Penyerobotan lahan yang diklaim Jusuf Kalla jadi sorotan publik.

Jusuf Kalla, mantan wakil presiden RI tersebut pun meradang.

TANAH DISEROBOT - Mantan wakil presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla saat meninjau lahan sengketa miliknya dengan pihak Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) di Jalan Metro Tanjung Bunga, Tamalate, pesisir barat laut Makassar.
TANAH DISEROBOT - Mantan wakil presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla saat meninjau lahan sengketa miliknya dengan pihak Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) di Jalan Metro Tanjung Bunga, Tamalate, pesisir barat laut Makassar. (Ist/Dok Tribun Timur)

Dia menuding lahannya diserobot oleh perusahaam PT Gowa Makassar Tourism Development, anak perusahaan Lippo Group. 

Tanah seluas 16 hektare ini kini menjadi sengketa. 

Jusuf Kalla menuding perampokan atas tanahnya. 

Baca juga: Batalyon C Brimob Polda Sumut Musnahkan 10 Hektar Ganja di Perbukitan Mandailing Natal

  

Baca juga: Duduk Perkara Ribka Tjiptaning Dipolisikan soal Pernyataan Tolak Soeharto Pahlawan, Respons PDIP

Kasus itu ramai diperbincangkan bukan hanya karena JK yang diduga menjadi korban.

Lahan kini jadi sengketa antara PT GMTD dari keluarga Jusuf Kalla.

Baca juga: Prancis vs Ukraina Perebutan Tiket Piala Dunia 2026 Diprediksi Sengit, Siapa Menang?

LOKASI SENGKETA- Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Mayjen TNI Achmad Adipati Karna Widjaja saat berada di lahan sengketa antara PT GMTD dari keluarga Jusuf Kalla.
LOKASI SENGKETA- Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Mayjen TNI Achmad Adipati Karna Widjaja saat berada di lahan sengketa antara PT GMTD dari keluarga Jusuf Kalla. (Tribun Makassar)

Said Didu Singgung Perwira TNI

Namun juga karena beredar foto Jenderal TNI yang disebut-sebut tengah berada di lokasi saat eksekusi lahan milik JK di Makassar.

Terkait hal itu, mantan Sekretaris BUMN sekaligus aktivis,

Said Didu, bahkan lewat akun X pribadinya menyebut ada Perwira Tinggi (Pati) atau Jenderal baik dari TNI maupun Polri yang membekingi mafia tanah tersebut.

Baca juga: Gara-gara Nikita Mirzani Live Promo Produk dari Sel Penjara, Pejabat Kemenkumham Sibuk Klarifikasi

Tak tanggung-tanggung, ia menyebut ada Pati bintang 2 TNI Angkatan Darat (AD), Pati bintang 2 TNI Angkatan Laut (AL), Pati Markas Besar Polri dari dua unit yang membekingi mafia tanah dalam kasus sengketa tanah tersebut.

Mabes TNI AL Dalami Soal Info 

Menanggapi hal tersebut, Markas Besar TNI Angkatan Laut menegaskan keseriusannya.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul mengatakan sejauh ini pihaknya belum menerima informasi terkait adanya keterlibatan personel TNI AL dalam permasalahan tersebut. 

"Tentunya terkait dengan dugaan yang belum terverifikasi ini, akan kami tindak lanjuti secara serius, dan akan kami update setelah ditinjau secara internal," kata Tunggul saat dihubungi Tribunnews.com pada Kamis (13/11/2025).

Baca juga: Honda Hadirkan Edukasi Smart Technology di SMK Citra Harapan, Dukung Siswa Hadapi Dunia Industri

Foto Pati Bintang 2 TNI AD

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Donny Pramono mengonfirmasi foto yang beredar.

Ia mengatakan orang dalam foto yang beredar adalah Pati bintang 2 TNI AD yakni Mayor Jenderal TNI Achmad Adipati Karna Widjaja yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat.

Namun, kata dia, TNI AD sedang menelusuri dan mendalami informasi soal pemberitaan atau tudingan yang beredar di media sosial mengenai

keberadaan Mayjen Adipati di lokasi sengketa lahan di kawasan Tanjung Bunga, Makassar, untuk memastikan duduk perkaranya secara utuh.

Ia menegaskan pada prinsipnya, setiap prajurit TNI Angkatan Darat, terlebih yang memegang jabatan strategis, selalu terikat oleh aturan dan kode etik.

Baca juga: Duduk Perkara Ribka Tjiptaning Dipolisikan soal Pernyataan Tolak Soeharto Pahlawan, Respons PDIP

militer yang menuntut sikap profesional, netral, serta tidak terlibat dalam kepentingan pribadi atau kelompok di luar tugas kedinasan. 

"Karena itu, TNI Angkatan Darat memandang penting untuk menelusuri terlebih dahulu fakta dan kronologi secara objektif sebelum memberikan

pernyataan lebih lanjut," kata Donny saay dikonfirmasi pada Kamis (13/11/2025).

Baca juga: Menteri Geram Kelakuan Pendakwah Cium Anak Wanita, Muncul Pengakuan Gus Elham Sebenarnya

"Kami juga berharap semua pihak dapat menunggu hasil klarifikasi resmi dari kami, agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat menimbulkan persepsi

keliru terhadap institusi TNI Angkatan Darat," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya terjadi sengketa tanah seluas 164.151 meter persegi atau 16,4 hektare di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota

Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), antara PT Hadji Kalla dan anak perusahaan Lippo Group, PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD).

Tanggapan Lippo Group 

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Chairman Lippo Group James Riady membantah lahan sengketa yang bikin Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla

meradang adalah milik Lippo Group. 

Dia mengatakan lahan sengketa itu adalah milik perusahaan terbuka besutan Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, di mana perusahaan Lippo

Group merupakan salah satu pemegang sahamnya.

"Lahan itu adalah kepemilikan dari perusahaan pemda (pemerintah daerah) di daerah, yang namanya PT Gowa Makassar Tourism Development Corporation (GMTD) Tbk, perusahaan terbuka, di mana Lippo salah satu pemegang saham, tapi itu perusahaan pemda," kata James saat ditemui di Wisma Mandiri, Jakarta Pusat pada Senin (10/11/2025).

Dia juga mengatakan Lippo Group tidak ada kaitannya dengan masalah tersebut.

James juga menegaskan lahan itu bukan milik Lippo group.

Baca juga: Diperiksa Hari Ini, Roy Suryo Pastikan Hadir di Polda Metro Jaya: Cukup Senyumin Saja

"Bukan enggak tahu masalah, artinya itu tanah itu bukan punya Lippo, jadi enggak ada kaitan dengan Lippo, jadi kita enggak ada komentar," ujar dia.

Ia pun meyakinkan bahwa Lippo Group tidak menyerobot tanah sebagaimana yang ditudingkan ke pihaknya.

"Kamu percaya Lippo menyerobot tanah, kan enggak?," kata James.

Baca juga: Prancis vs Ukraina Perebutan Tiket Piala Dunia 2026 Diprediksi Sengit, Siapa Menang?

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber: tribunnews.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved