Berita Viral
Pengakuan Anak Penculik Bilqis di Makassar, Suadara Hilang 2 Orang, Ternyata Dijual Ibunya Sendiri
Polisi menyita barang bukti berupa empat ponsel, satu kartu ATM BRI, dan uang tunai Rp1,8 juta.
TRIBUN-MEDAN.com - Ada fakta baru kasus penculikan anak Bilqis Ramadhany (4) yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, yang terungkap.
Polisi mengidentifikasi jaringan pelaku yang beroperasi lintas provinsi.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, mengatakan para tersangka tidak hanya beraksi di Makassar. Jaringan mereka juga terdeteksi di Bali, Jawa Tengah, Jambi, dan Kepulauan Riau.
"Saat ini tersangka sudah memberikan keterangan terkait tempat kejadian lain di empat provinsi tersebut," ujar Djuhandhani di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Kamis (13/11/2025).
Penyidikan dilakukan bersama Bareskrim Polri karena kasus ini melibatkan lintas wilayah hukum.
"Ada keterbatasan yurisdiksi di tingkat polda, sehingga kami koordinasikan dengan Bareskrim,” ucapnya.
Menurut Djuhandhani, pengungkapan ini merupakan bentuk komitmen Polri menjalankan fungsi perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat melalui penegakan hukum yang tegas.
Jerat Pasal Berlapis
Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka, yakni Sri Yuliana (30), Nadia Hutri (29), Mery Ana (42), dan Ade Friyanto Syaputera (36).
Mereka ditangkap di lokasi berbeda dan kini ditahan di Mapolrestabes Makassar.
Para pelaku dijerat Pasal 83 jo Pasal 76F UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 2 ayat 1 dan 2 jo Pasal 17 UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Ancaman hukumannya mencapai 15 tahun penjara.
Djuhandhani menyebut, motif pelaku murni karena faktor ekonomi.
“Mereka menjual anak untuk memenuhi kebutuhan hidup,” katanya.
Polisi menyita barang bukti berupa empat ponsel, satu kartu ATM BRI, dan uang tunai Rp1,8 juta.
Kronologi Penculikan
Kasus ini bermula saat Bilqis bermain di Taman Pakui Sayang, Jalan AP Pettarani, Makassar, Minggu (2/11).
Saat itu, ayahnya tengah bermain tenis dan tak menyadari anaknya dibawa oleh Sri Yuliana, pelaku utama.
| Respons Istana, MK Larang Polisi di Jabatan Sipil, Kapolri pun tak Dapat Tugaskan Anak Buah ke Sipil |
|
|---|
| Dulu Digoda Prabowo agar ke PSI, Kader Gerindra Tolak Budi Arie Bergabung, Dasco: Kita Tanya Prabowo |
|
|---|
| DiPERIKSA Sebagai Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Dokter Tifa: Kriminalisasi Kebebasan Berpikir |
|
|---|
| ISI SURAT Ira Mahasiswi Unpak Bogor Tewas Akhiri Hidup Lompat dari Lantai 3 Kampus: Mental Ira Rusak |
|
|---|
| PELAKU Pembunuhan Driver Taksi Online Sempat Sembunyi di Kuburan Keramat Minta Bantuan Secara Gaib |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/penculik-balita1-tribunmedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.