Berita Viral
Pengakuan Penembak Pedagang Bakso di Lhokseumawe, Mendadak Menangis Minta Tolong: Saya Tidak Niat
Peristiwa tragis ini menewaskan korban bernama Muhammad Nasir, seorang pedagang bakso yang tinggal di Desa Alue Liem
TRIBUN-MEDAN.com - Kasus penembakan pedagang bakso di Lhokseumawe viral, pelaku AG (35) yang ditangkap menangis sambil mengaku bahwa dirinya disuruh dan meminta bantuan wartawan untuk membongkar pihak lain yang terlibat.
Peristiwa tragis ini menewaskan korban bernama Muhammad Nasir, seorang pedagang bakso yang tinggal di Desa Alue Liem, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.
Kejadian tersebut mengguncang masyarakat Aceh karena motifnya diduga terkait persoalan uang senilai Rp 90 juta.
Tim Resmob Reskrim Polres Lhokseumawe bersama tim Polda Aceh berhasil menangkap AG pada Kamis (13/11/2025) sekitar pukul 06.15 WIB.
AG ditangkap di wilayah Kabupaten Bireuen. Saat ditangkap, polisi menyita:
- Satu senjata api laras pendek
- Tiga butir amunisi (sisa dari total enam butir peluru yang sebelumnya dimiliki pelaku)
- Satu unit mobil minibus putih yang diduga akan dipakai untuk melarikan diri, bahkan dikabarkan diarahkan menuju luar negeri, termasuk kemungkinan ke Singapura
- Senjata api itu nantinya akan dibawa ke laboratorium untuk uji balistik, yaitu proses ilmiah untuk memastikan peluru yang digunakan pada korban memang ditembakkan dari senjata yang disita.
Kapolres juga menyampaikan bahwa satu peluru lain masih dalam pencarian.
AG sendiri adalah warga Desa Lancang Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, dan diduga merupakan eksekutor utama dalam penembakan tersebut.
Awal Masalah: Utang Piutang Rp 90 Juta
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Dr Ahzan, menjelaskan bahwa motif penembakan berkaitan dengan persoalan utang piutang.
Pada 7 November 2025, AG mengirim uang sebesar Rp 90 juta kepada korban.
Namun ketika AG meminta pertanggungjawaban, korban disebut baru mampu mengembalikan Rp 30 juta.
Dalam konferensi pers, Kapolres menyampaikan pernyataan korban kepada pelaku, “Saat itu korban menyatakan kalau 30 juta rupiah sudah dipakai untuk bayar utang.”
Masalah tersebut tidak selesai pada pertemuan pertama. AG kemudian mendatangi korban kembali pada 9 November 2025 malam bersama beberapa temannya.
Kronologi Malam Penembakan: Cekcok Berujung Tembakan Maut
Pada Minggu malam (9/11/2025) hingga dini hari Senin (10/11/2025), AG dan beberapa rekannya mendatangi rumah korban.
Mereka kemudian mengajak korban ke sebuah warung kopi di seberang jalan. Setelah percakapan sekitar 15 menit, sebuah mobil Ayla hitam yang dikemudikan pelaku lain tiba.
Korban lalu diajak ke jembatan Desa Alue Lim.
Di jembatan tersebut, terjadi perdebatan antara korban dan para pelaku.
Menurut keterangan AG kepada polisi, cekcok itu berkaitan dengan pengembalian uang yang belum tuntas.
Puncaknya, AG menembak korban dua kali menggunakan senjata laras pendek:
Satu peluru mengenai lengan korban
Satu tembakan mengenai leher dan menembus kepala
Tembakan terakhir menyebabkan korban meninggal di lokasi. Warga sekitar mendengar dua suara letusan, lalu melihat pelaku melarikan diri menggunakan mobil yang melaju kencang.
Warga langsung menghubungi ambulans, tetapi korban sudah dalam keadaan meninggal ketika dievakuasi ke RSU Cut Meutia (RSUCM), Buket Rata, Lhokseumawe.
Sekitar dua jam kemudian, jenazah dibawa pulang dan dimakamkan di gampong setempat.
Tangis Pelaku Pecah: “Tolong Bantu Saya Pak!”
Peristiwa menyentuh terjadi ketika AG digiring polisi usai konferensi pers pada Kamis malam (13/11/2025).
Saat berjalan menuju tahanan sekitar pukul 23.30 WIB, AG menangis keras ketika wartawan bertanya mengenai kasus tersebut.
AG mengaku bahwa dirinya disuruh oleh pihak lain. Ia memohon agar wartawan membantu membongkar semua yang terlibat.
Dalam kondisi menangis dan diapit dua petugas provos, AG berkata, “Tolong dibahas pak, semua pelakunya, dan semua yang menyuruh saya pak.”
Ia kembali memohon, “Tolong bantu saya pak, bantu saya pihak-pihak wartawan.”
Tangisnya semakin pecah ketika mengatakan, “Saya tidak niat menembak almarhum.”
Pernyataan emosional ini menambah panjang teka-teki tentang siapa saja yang terlibat di balik insiden tragis tersebut.
Polisi: Ada 2–3 Pelaku Lain, Termasuk Pemilik Senjata Api
Kapolres Lhokseumawe menyebutkan bahwa ada kemungkinan dua hingga tiga orang lain yang ikut berperan.
Polisi sudah mengantongi nama pemilik senjata api rakitan tersebut, dan orang itu kini menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang, yaitu status pelaku yang sedang dalam pencarian polisi).
Pencarian pelaku lain meluas hingga ke Sumatera Utara dan kemungkinan ke luar negeri.
AG menyatakan bahwa senjata yang digunakannya berasal dari rekannya yang kini berstatus buron.
Polisi berupaya mengejar seluruh pihak terkait untuk mengungkap jaringan yang terlibat, khususnya soal asal-usul senjata rakitan tersebut.
Rekonstruksi Peristiwa Sesuai Keterangan Polisi
Keterangan dari dua sumber berita menggambarkan rangkaian kejadian yang konsisten:
7 November 2025
AG mentransfer Rp 90 juta kepada korban. Korban mengaku sudah memakai Rp 30 juta untuk membayar utang.
9 November 2025 malam
AG dan beberapa temannya mendatangi rumah korban untuk membahas masalah tersebut. Mereka duduk berbicara di warung kopi.
Mobil Ayla hitam tiba
Pelaku lain datang menggunakan mobil Ayla hitam dan mengajak korban ke jembatan, sekitar sepuluh meter dari warung.
Terjadi cekcok
Perdebatan semakin memanas terkait uang yang belum dikembalikan.
Penembakan terjadi
Dua tembakan dilepaskan, mengenai lengan dan leher korban.
Pelarian pelaku
Pelaku kabur dengan mobil berkecepatan tinggi.
Korban meninggal di tempat
Saat ambulans tiba, korban sudah tak bernyawa.
Artikel sudah tayang di Serambi
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Reaksi PBNU Viralnya Kelakuan Gus Elham: Fenomena Gus-gusan, Modal Ganteng |
|
|---|
| Nasib Aiptu I Dua Kali Digerebek Berduaan dengan Istri Pecatan Polisi, Mau Nikah Terganjal Restu |
|
|---|
| Heboh Yudo Sadewa vs Buzzer di Facebook, Anak Menkeu Purbaya Emosi Dituduh Trading Pakai Uang Negara |
|
|---|
| Profil Dea Lipa alias Deni, Sister Hong dari Lombok Bikin Terkecoh Banyak Orang |
|
|---|
| Muncul Lagi Fitnahan ke Suku Anak Dalam, Dituduh Minta Tebusan Kasus Bilqis, Begini Kata Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/tembak-penjual-bakso-tribunmedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.