Berita Nasional

Ribka Tjiptaning, Penulis Buku Aku Bangga Jadi Anak PKI Sebut Soeharto Pembunuh Dilaporkan ke Polisi

Ribka Tjiptaning Proletariyati, kader PDI Perjuangan yang menyebut bahwa Soeharto adalah pembunuh dilaporkan ke Bareskrim Polri.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Youtube Gen Banteng
DIKENAL TEGAS- Ribka Tjiptaning, kader PDI Perjuangan yang dikenal tegas. Ia menyebut bahwa Soeharto tidak layak menerima gelar pahlawan nasional. 
Ringkasan Berita:
  • Kader PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning Proletariyati dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri
  • Laporan tersebut diajukan oleh kelompok bernama Aliansi Rakyat Anti-Hoaks (ARAH)
  • ARAH melaporkan Ribka setelah ia menyebut Soeharto sebagai pembunuh dalam pernyataannya
  • Ucapan itu disampaikan Ribka sebagai respons terhadap pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto oleh Presiden Prabowo Subianto.
  • Ribka menilai Soeharto tidak layak menjadi pahlawan nasional karena pelanggaran HAM

 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kader PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning Proletariyati yang dikenal vokal kini dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri.

Ribka Tjiptaning dilaporkan oleh sekelompok orang yang menamakan dirinya Aliansi Rakyat Anti-Hoaks (ARAH).

ARAH melaporkan Ribka Tijiptaning usai penulis buku Aku Bangga Jadi Anak PKI itu menyebut Soeharto sebagai pembunuh.

Statemen keras dan tajam itu dilontarkan Ribka Tjiptaning merespon pemberian gelar pahlawan kepada Presiden RI ke 2, Soeharto.

Baca juga: Profil Heimir Hallgrimsson, Dokter Gigi yang Kabarnya Jadi Incaran PSSI untuk Timnas Indonesia

Pemberian gelar pahlawan itu diberikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Atas pemberian gelar pahlawan itu, Ribka Tjiptaning bereaksi keras.

Ia menyebut bahwa Soeharto tidak pantas mendapat gelar pahlawan nasional.

"Udah lah pelanggar HAM. Belum ada pelurusan sejarah, udah lah enggak ada pantasnya dijadikan pahlawan nasional,” ucap Ribka, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Profil Dea Lipa alias Deni, Sister Hong dari Lombok Bikin Terkecoh Banyak Orang

Ribka Tjiptaning Proletariyati
Ribka Tjiptaning Proletariyati (emedia.dpr.go.id)

Profil Ribka Tjiptaning

Ribka Tjiptaning memiliki nama lengkap Ribka Tjiptaning Proletariyati.

Ia lahir di Yogyakarta pada 1 Juli 1959.

Adapun latar belakang pendidikannya, Ribka Tjiptaning sempat mengenyam ilmu pendidikan di  Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1978 hingga 2002, dan memilih jurusan Kedokteran.

Kemudian di tahun 2012, ia kembali melanjutkan pendidikannya untuk menyandang gelar S2 Ahli Kesehatan, di Universitas Indonesia.

Baca juga: Profil Prof Nida Mufidah, Rektor UIN Antasari yang Merupakan Seorang Sejarawan

Dalam kariernya, Ribka Tjiptaning pernah menulis sebuah buku yang bikin heboh masyarakat Indonesia.

Buku itu diberi julu Aku Bangga Jadi Anak PKI.

PKI adalah singkatan dari Partai Komunis Indonesia.

PKI merupakan partai politik yang didirikan pada tanggal 23 Mei 1920 di Semarang, yang awalnya merupakan kelanjutan dari organisasi Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) yang didirikan pada tahun 1914. 

Baca juga: Profil Muhammad Mishbah, Pesepak Bola Muda yang Dipanggil Indra Sjafri Perkuat Timnas U-22

Dalam sejarah bangsa, PKI dituding terlibat upaya pemberontakan hingga penculikan para jenderal.

Oleh karenanya, keberadaan PKI sangat dilarang di Indonesia.

Namun, oleh Ribka Tjiptaning, isu PKI justru ia buat dalam sebuah buku.

Buku "Aku Bangga Jadi Anak PKI" karya Ribka Tjiptaning merupakan buku otobiografi yang menceritakan perjalanan hidupnya sebagai anak dari keluarga yang terkait dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Baca juga: Profil Muhammad Mishbah, Pesepak Bola Muda yang Dipanggil Indra Sjafri Perkuat Timnas U-22

Politisi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning menolak untuk divaksin dan mempertanyakan pergantian menteri kesehatan pada momentum pengadaan vaksin Covid-19
Politisi PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning menolak untuk divaksin dan mempertanyakan pergantian menteri kesehatan pada momentum pengadaan vaksin Covid-19 (Istimewa via kompas.tv)

Buku ini bukan hanya sekadar pengakuan pribadi, tetapi juga menjadi bentuk keberanian melawan kekuatan otoriter Orde Baru yang menindas keluarga dan anak-anak para tahanan politik (Tapol) dan narapidana politik (Napol).

Ribka ingin memberikan contoh dan inspirasi agar generasi seperti dirinya dapat bangkit dari stigma, menikmati hidup dengan semestinya, dan berkontribusi membangun demokrasi di Indonesia.

Dalam bukunya, Ribka mengisahkan perjuangan keluarganya yang mengalami penangkapan dan tekanan politik setelah peristiwa G30S 1965 ketika ia masih kecil.

Baca juga: Profil Mayjen TNI Achmad Adipati Karna Widjaja, Staf Khusus KSAD Lulusan Inggris

Ia juga menguraikan pengalaman masa kecil dan remajanya yang penuh tantangan, pendidikan kedokteran yang ditempuhnya, hingga aktivitas politiknya sebagai kader PDIP yang aktif berjuang melawan diskriminasi dan ketidakadilan.

Buku ini menyimpan pesan penting tentang kejujuran, keberanian, dan semangat untuk mengakui dan menghargai akar sejarah diri sendiri tanpa rasa malu.

Secara keseluruhan, buku ini adalah refleksi pribadi sekaligus kritik sosial yang mengajak pembaca memahami sisi lain sejarah Indonesia yang sering terlupakan atau disembunyikan, serta bagaimana individu dan keluarga dapat bertahan dan melanjutkan perjuangan dalam situasi sulit.

Baca juga: Profil Sari Yuliati, Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Lulusan Teknik Sipil

Karier Ribka Tjiptaning

Ribka Tjiptaning sekarang ini bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.

Ia sempat menjabat sebagai Ketua Komisi IX DPR RI mewakili PDIP. 

Selain itu, Ribka Tjiptaning ini juga merupakan seorang dokter. 

Dikutip dari dpr.go.id, dulu Ribka pernah menjalankan profesi sebagai dokter praktik sejak tahun 1990.

Pertama kali ia praktik menjadi dokter di RS Tugu Ibu Cimanggis.

Kemudian di tahun 1991, ia kembali menjadi dokter praktik di Karya Bakti Kalibata, Klinik Partuha Ciledug, serta, Klinik Waluya Sejati Abadi Ciledug.

Baca juga: Profil Anisa Bahar, Pendangdut yang Kini Dilamar Berondong Beda Usia 19 Tahun

Selanjutnya di tahun 1992 hingga 2000, ia menjadi dokter praktik di perusahaan Puan Maharani.

Di tahun 2005, ia pun beralih profesi dan mulai terjun ke dunia perpolitikan.

Harta Kekayaan Ribka Tjiptaning

Ribka Tjiptaning tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp2.756.577.266 atau Rp2,7 miliar.

Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilaporkannya terakhir kali pada 13 Juli 2023.

Harta terbanyaknya berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki sebesar Rp2.303.898.000 atau Rp2,3 miliar.

Sumber harta terbanyak kedua milik Ribka berasal dari alat transportasi senilai Rp329.000.000 atau Rp329 juta. 

Lalu sumber harta tebanyak ketiga milik Ribka berasal dari kas dan setara kas sebesar Rp119.229.266 atau Rp119 juta.

Meski demikian, ia tak memiliki utang sepeser pun.

Rincian harta kekayaan Ribka Tjiptaning

DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp2.303.898.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 137 m2/260 m2 di KAB / KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp262.470.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 214 m2/100 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG , HASIL SENDIRI Rp368.508.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 740 m2/150 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG , HASIL SENDIRI Rp1.672.920.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp329.000.000

1. MOBIL, SUZUKI S-CROSS A/T MINIBUS Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp160.000.000

2. MOBIL, MITSUBISHI OUTLANDER SPORT JEEP Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp169.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp4.450.000

D. SURAT BERHARGA Rp----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp119.229.266

F. HARTA LAINNYA Rp----

Sub Total Rp2.756.577.266

III. HUTANG Rp----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp2.756.577.266

Biodata Ribka Tjiptaning

Nama: Ribka Tjiptaning Proletariyati

Tanggal Lahir: 1 Juli 1959

Tempat Lahir: Yogyakarta

Riwayat Pendidikan

SD: Kuningan Timur Pagi II. Tahun: 1965 - 1971

SMP: Dharma Satria. Tahun: 1971 - 1974

SMA: SMAN XIV Jakarta. Tahun: 1974 - 1977

S1 Dokter: UNIV, Kristen Indonesia. Tahun: 1978 - 2002

 

S2 Ahli Asuransi Kesehtatan: UNIV. Indonesia. Tahun: - 2012.

Profesi Awal: Dokter

  • Dokter praktik sejak 1990

  • RS Tugu Ibu Cimanggis (praktik pertama)

  • Karya Bakti Kalibata, Klinik Partuha Ciledug, Klinik Waluya Sejati Abadi Ciledug (1991)

  • Dokter perusahaan milik Puan Maharani (1992–2000)

Riwayat Organisasi

- Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Penanggulangan Bencana , Sebagai: Ketua. Tahun: 2019 - 2024

- Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana , Sebagai: Ketua . Tahun: 2015 - 2019

- Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan dan Tenaga Kerja, Sebagai: Ketua. Tahun: 2010 - 2015

- Pemuda Demokrat Indonesia, Sebagai: Seketaris Jendral . Tahun: 2002

- Pemuda Demokrat Jawa Barat, Sebagai: Wakil Ketua Dewan Pimpinan. Tahun: 2002

- Lembaga Penelitian Korban Peristiwa 65 (LPKP 65), Sebagai: Ketua Lembaga. Tahun: 2002

- Paguyuban Korban ORBA(Pakorba), Sebagai: Ketua Paguyuban. Tahun: 2001

- DPD PDIP Prov. Jawa Barat, Sebagai: Wakil Ketua . Tahun: 2000 - 2005

- Dewan Perhimpunan Daerah Pemuda Demokrat, Sebagai: Wakil Ketua Dewan. Tahun: 1996 - 2002

- DPC PDIP Kota Tangerang, Sebagai: Ketua DPC . Tahun: 1996 - 2000

- Yayasan Waluya Sejati Abadi, Sebagai: Ketua Yayasan. Tahun: 1992 - sekarang

- Dewan Perhimpunan Daerah Pemuda Demokrat, Sebagai: Wakil Ketua Dewan. Tahun: 1991 - 1996

- DPD PDIP Prov. Banten, Sebagai: Wakil Ketua . Tahun: - 2007.

Jejak Karier

Anggota DPR RI, Sebagai: Anggota Komisi IX. Tahun: 2019 - sekarang

Anggota DPR RI, Sebagai: Ketua Komisi IX DPR RI. Tahun: 2005 - 2009

Perusahaan Puan Maharani, Sebagai: Dokter Praktek. Tahun: 1992 - 2000

Klinik Waluya Sejati Abadi Ciledug, Sebagai: Dokter Praktek. Tahun: 1991 - 1992

RS.Tugu Ibu Cimanggis, Sebagai: Dokter Praktek. Tahun: 1990 - 1991

Karya Bakti Kalibata, Sebagai: Dokter Praktek. Tahun: 1991

Klinik Partuha Ciledug, Sebagai: Dokter Praktek. Tahun: 1991.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved