Berita Viral

KELUARGA Guru PPPK Tewas Tangan dan Mulut Terikat Tolak Autopsi, Alasan Terkuak, Ibu Ngaku Ikhlas

terkuak alasan keluarga SF guru PPPK yang tewas dengan tangan dan mulut terikat menolak proses autopsi

Ist/TribunLampung.com
BARU DILANTIK PPPK - Guru PPPK SMP Negeri 46 OKU atas nama Sayidatul Fitriyah (27) ditemukan tewas dalam kondisi kaki dan tangan terikat di tempat kos di Desa Sinar Kedaton Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya Kabupaten OKU, Sumatera Selatan. Ia baru saja dilantik menjadi guru PPPK 

TRIBUN-MEDAN.COM – Keluarga SF guru PPPK yang tewas tangan dan mulut terikat tolak autopsi.

Adapun alasan keluarga SF guru PPPK yang tewas dengan tangan dan mulut terikat menolak proses autopsi.

Kasyati, ibu korban mengatakan, dirinya menolak jenazah sang anak diautopsi karena sudah mengikhlaskan apa yang sudah terjadi. 

"Saya ikhlas, semoga Allah mudahkan perjalanan anak saya di alam sana," ujarnya, Kamis (20/11/2025).

Sebelumnya SF tewas di kamar kosnya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten OKU, Sumsel, Rabu (19/11/2025). 

Pernyataan yang sama disampaikan Ahmad Khoirul Zain, kakak korban yang juga menolak jenazah adiknya di autopsi.

Kata Ahmad, pihak keluarga merasa kasihan jika jenazah korban terlalu lama dimakamkan.

"Apalagi makamnya juga sudah digali (di Lampung Timur). Kasihan kalau terlalu lama," ujarnya. 

Baca juga: HARTA Kekayaan AKBP Basuki Disorot Usai Biayai S3 Dosen Dwinanda, Bantah Punya Hubungan Asmara

Diketahui, saat ini jenazah korban sudah dibawa pulang keluarga ke kampung halamannya di Dusun Merbau Desa Raja Basa Baru Kecamatan Mataram  Baru (kawasan Bandar Sribowono) Kabupaten Lampung Timur.

Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo SIK.MAP melalui Kasubsi Penmas IPDA Chandra M, SH mengatakan  kasus ini sudah ditangani polisi, namun pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.

"Keluarga sudah menandatangani  surat pernyataan menolak autopsi. Selanjutnyanya jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarganya," ujarnya. 

Sebelumnya, pada Rabu (19/11/2025)  sore menjelang magrib, korban ditemukan warga di dalam kos dalam keadaan tak bernyawa di kosannya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten OKU, Sumsel. 

Posisi tangan kaki diikat dan mulut diikat dengan jilbab.

Saat ditemukan warga, korban masih menggunakan seragam kerja baju putih dan celana panjang hitam. 

Kondisinya mengenaskan, mulutnya diikat kain dan ditutupi jilbab hitam.

Selain itu, tangan korban juga diikat memakai kain warna merah putih dan kaki terikat kain. 

Menurut Kepala SMPN 46 OKU, Nuraisyah, seharusnya korban mengajar mata pelajaran TIK tapi karena sudah ada guru TIK akhirnya mengajar Bahasa Inggris di SMP Negeri 46 Dusun Air Itam (pelosok perbatasan Kabupaten OKU dan Ogan Ilir). 

Baca juga: PENYEBAB Dosen Dwi Tewas Tanpa Busana dan Jantung Pecah di Hotel, Sempat Muntah-muntah

Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU, Kadarisman SAg MSi yang dikonfrimasi via telepon membenarkan berita duka meninggalnya  guru PPPK dan Kadis langsung mengantar jenazah saat visum di puskesmas setempat.

Dari informasi diperoleh, tak banyak barang korban yang belum ditemukan. Hanya satu Handphone dan kunci motornya. 

Sedangkan motor, masih terparkir di luar kosnya. Begitu juga laptop dan satu HP hingga uang korban masih berada di tempatnya. 

Hingga kini polisi masih menyelidiki keberadaan barang yang belum ditemukan tersebut.

Termasuk meminta keterangan dari warga sekitar tempat korban tinggal.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved