Berita Viral
Pengakuan AHS Pembegal Pedagang Sate Paluta, Ternyata Anak Putus Sekolah Sering Diusir dari Rumah
Kapolres mengungkap bahwa pelaku AHS merupakan anak putus sekolah dan kedua orangtuanya sudah bercerai.
TRIBUN-MEDAN.com - Akhirnya ditangkap begal pedagang sate keliling di Padanglawas Utara (Paluta). Ternyata masih 17 tahun.
Kasus begal pedagang sate sempat membuat heboh warga Kecamatan Hulu Sihapas, Paluta.
Seorang pedagang sate ditemukan kritis baru saja menjadi korban begal.
Tubuhnya penuh luka sayatan dan tak sadarkan diri di Jalan Lintas Desa Pangirkiran, Kecamatan Hulu Sihapas, Sabtu (15/11/2025) menjelang Magrib.
Kini pelaku sudah ditangkap. Inisialnya AHS. Masih 17 tahun.
Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel) AKBP Yon Edi Winara, pelaku begal AHS ditangkap di rumahnya di Kecamatan Portibi, Kabupetan Padang Lawas Utara, Sumatera Utara.
"Sebelum melakukan aksi brutal tersebut pelaku terlebih dahulu mempersiapkan sebilah parang dan menunggu calon korban di jalan sepi," ucapnya, Kamis (20/11/2025).
Pada saat itu, seorang pedagang sate keliling lewat dan pelaku langsung membacok sekujur tubuh korban dengan sebilah parang sehingga korban mengalami luka serius dan kritis.
Setelah korban tidak berdaya, pelaku pun membawa kabur sepeda motor korban yang masih menggunakan gerobak sate.
Anak broken home
Kapolres mengungkap bahwa pelaku AHS merupakan anak putus sekolah dan kedua orangtuanya sudah bercerai.
"Broken home. Karena diusir dari rumah dan seketika dalam pikirannya untuk melakukan hal tersebut," ujarnya.
Saat melakukan aksi begal penjual sate, AHS membawa parang lalu mengejar korban mengendarai sepeda motor.
Parang dihantam ke tangan kiri sekali, tangan kanan dua kali,kepala tiga kali dan kaki sehingga lukanya sangat serius kepada korban.
AHS membawa lari sepeda motor yang ada gerobak pedagang sate.
"Dalam waktu dekat dapat terungkap dan sekarang menjalani proses penyidikan yang kami lakukan untuk dapat dituntaskan,” ucapnya.
Motif begal pedagang sate
Terungkap motif AHS pelaku 17 tahun pembegal pedagang sate di Paluta.
Dari hasil penyidikan terungkap motif AHS sampai nekat membegal pedagang sate.
Ternyata karena diperlakukan tidak baik dan diusir dari rumah oleh keluarga. AHS sendiri merupakan anak putus sekolah. Keduanya orangtuanya sudah bercerai.
"Motor hasil begal yang dirampas AHS rencana akan digunakan sebagai kendaraan merantau ke Padang, Sumatera Barat," kata Kapolres Tapsel AKBP Yon Edi Winara.
Sementara itu, AHS mengaku nekat membegal pedagang sate karena memang sudah niat merantau.
Ia putus asa dengan kondisi keluarganya yang sudah bercerai. Sudah itu, ia sering diusir dari rumahnya.
"Kejadiannya pas korban lewat langsung kukejar dan kubacok tangannya. Kanan sekali, kiri dua kali. Korban jatuh lalu kubacok kepala sama kakinya," ucap AHS.
"Motornya kuambil biar ada kendaraan merantau," ucapnya lagi.
Saat ini pelaku telah ditahan di utan Mapolres Tapanuli Selatan dan dijerat dengan pasal tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Ada Ular Masuk, Firasat Aneh SF Guru PPPK Sebelum Tewas di Kamar Kos, Berulang Alami Mimpi Buruk |
|
|---|
| Bak Jadi Anak Kandung, Cara AKBP Basuki Tutupi Asmaranya dengan Dosen Untag, 5 Tahun Kumpul Kebo |
|
|---|
| Saya Sudah Tua, Ucapan AKBP Basuki Sebelum Ketahuan Pacari Dosen Untag, Ternyata Sudah 5 Tahun |
|
|---|
| Kisah Pilu Dosen Levi, Sudah Lama Yatim Piatu, Tewas di Kamar Hotel Usai 5 Tahun Dipacari Polisi |
|
|---|
| Sudah Pacaran 5 Tahun, Momen Terakhir AKBP Basuki dan Dosen Untag di Hotel, Area Intim Berdarah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/begal-penjual-sate-tribunmedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.