Breaking News

Berita Viral

Dosen Levi Memang Pecinta Polisi, 2 Kali Pacaran Terakhir Tewas Usai 5 Tahun Bareng AKBP Basuki

Sebelum lima tahun dipacari AKBP Basuki, dosen Levi pernah juga menjalin hubungan dengan polisi lainnya.

Istimewa
PACARAN - AKBP Basuki akhirnya mengakui memang ada hubungan dengan dosen Untag. Mereka pacaran sudah lima tahun sejak 2020. 

TRIBUN-MEDAN.com - Terungkap sosok Dwinanda Linchia Levi atau dosen Untag memang pecinta polisi. Sudah dua kali dipacari terakhir lima tahun bareng AKBP Basuki.

Fakta dosen Untag pecinta polisi ternyata bukan hanya didapat dari AKBP Basuki saja.

Sebelum lima tahun dipacari AKBP Basuki, dosen Levi pernah juga menjalin hubungan dengan polisi lainnya.

Tak disangka, mantan kekasihnya ternyata memiliki profesi yang sama dengan AKBP Basuki, sosok yang ikut terseret dalam kasus ini.

Pengakuan mengenai masa lalu Dwinanda ini memicu babak baru spekulasi di tengah penyelidikan.

Seperti diketahui, Basuki memiliki pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

Dia menjabat sebagai Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng.

Kini AKBP Basuki dikenakan penempatan khusus (patsus) karena diduga telah melanggar Kode Etik Profesi Polri.

POLISI - Korban DLL (35), dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, ditemukan tewas oleh AKBP Basuki di sebuah kamar hotel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.
POLISI - Korban DLL (35), dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, ditemukan tewas oleh AKBP Basuki di sebuah kamar hotel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB. (ISTIMEWA)

Ia ketahuan tinggal satu atap dengan Levi tanpa status pernikahan yang sah.

Sedangkan AKBP Basuki sudah memiliki istri sah dan seorang anak perempuan.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengungkap bahwa AKBP Basuki mengaku sudah menjalin hubungan dengan Levi sejak tahun 2020.

"Itu pengakuan dari AKBP B. Harus kita buktikan dulu dengan bukti-bukti," katanya.

Berdasarkan hasil penyelidikan Propam, diketahui bahwa Basuki dan Levi menjalin hubungan asmara dan tinggal satu atap.

"Kalau hal tersebut kita yakini iya, karena mereka sudah berkomunikasi dan tinggal satu rumah," katanya.

Padahal Basuki sudah memiliki istri sah.

"Sudah (berkeluarga)," katanya.

Oleh sebab itulah Propam melakukan patsus terhadap Basuki.

"Sudah dilakukan penyelidikan oleh Propam dan Propam mengambil kesimpulan adanya pelanggaran hal tersebut oleh karena itu sudah dilakukan patsus untuk 20 hari kedepan," katanya.

Levi Mengidolakan Polisi

Dosen Untag Dwinanda Linchia Levi. Korban merupakan dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) yang ditemukan tewas pertama kali oleh seorang polisi berpangkat AKBP.
Dosen Untag Dwinanda Linchia Levi. Korban merupakan dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) yang ditemukan tewas pertama kali oleh seorang polisi berpangkat AKBP. (Istimewa)

Dalam sebuah wawancara AKBP Basuki mengungkap bahwa sebelum dengannya, Levi pernah menjalin hubungan dengan seorang pria.

"Dulu dia punya pacar, di Jakarta," kata Basuki.

Hal ini senada dengan kesaksian rekan sesama dosen di Untag Semarang, Kastubi.

Menurutnya Levi memang mengidolakan polisi.

Dalam kesehariannya Levi menjadi dosen mata kuliah hukum pidana di Untag Semarang.

"Idolanya memang senang dekat dengan anggota polisi. Motifnya apa saya gak tahu," katanya.

Kastubi membocorkan curhatan Levi semasa hidup.

Katanya sebelum pacaran dengan Basuki, Levi juga pernah menjalin asmara dengan seorang anggota polisi.

"Dia pernah cerita itu ada yang pertama pacarnya polisi tapi putus. Terus dekat dengan yang dipatsus itu (Basuki)," katanya.

AKBP Basuki Kerap Jemput Dosen Untag di Kampus

DITAHAN PROPAM: Bidpropam Polda Jateng memeriksa AKBP Basuki terkait kasus kematian dosen muda Untag Semarang berinisial DLL (35). Ini disampaikan Kabidpropam Polda Jateng Kombes Pol Saiful Anwar (topi biru) di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (19/11/2025). KOLASE TRIBUNJATENG.COM/IWAN ARIFIANTO
DITAHAN PROPAM: Bidpropam Polda Jateng memeriksa AKBP Basuki terkait kasus kematian dosen muda Untag Semarang berinisial DLL (35). Ini disampaikan Kabidpropam Polda Jateng Kombes Pol Saiful Anwar (topi biru) di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (19/11/2025). KOLASE TRIBUNJATENG.COM/IWAN ARIFIANTO (KOLASE TRIBUNJATENG.COM/IWAN ARIFIANTO)

Dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), rupanya telah cukup lama menjalin hubungan dekat dengan AKBP Basuki.

Kedekatan itu bukan lagi rahasia di lingkungan kampus; sejumlah dosen sudah mengetahui hubungan mereka sejak lama.

Salah satu di antaranya adalah Kastubi, rekan sesama dosen, yang mengaku pernah memberi peringatan kepada Levi agar berhati-hati berhubungan dengan seorang aparat kepolisian.

Peringatan tersebut, yang ia sampaikan secara spontan, justru terjadi hanya tiga hari sebelum Levi ditemukan meninggal dunia.

Kastubi menuturkan bahwa pada Jumat (14/11/2025), ia tanpa sengaja menasihati Levi ketika keduanya bertemu di kantin kampus.

"Saya secara tidak sengaja keceplosan pada Jumat (14/11/2025) saat di kantin kampus bilang ke Levi agar hati-hati dengan pacarnya yang seorang polisi.

Saya mengingatkan secara spontan karena banyak informasi polisi melakukan tindakan kekerasan kepada orang terdekatnya," ujar Kastubi kepada Tribun di Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025).

Ia mengaku telah mengetahui hubungan Levi dan AKBP Basuki sejak awal 2024.

Menurutnya, momen pertama yang membuatnya menyadari kedekatan mereka terjadi ketika ia melihat Basuki membantu Levi menurunkan barang-barangnya sepulang dari kegiatan fakultas.

Kala itu, Basuki datang menggunakan sepatu pantofel dan seragam dinas, pemandangan yang disebut Kastubi juga disaksikan oleh beberapa orang lain.

"Polisi ini membantu membawa barang Levi. Pakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas. Tidak hanya saya yang melihat tapi ada saksi lainnya," paparnya.

Kehadiran Basuki di lingkungan Untag, lanjut Kastubi, bukan hanya sekali.

Pada awal 2025, Basuki kembali terlihat menjemput Levi sepulang dari penugasan kampus di Bali.

Ketika ditanya mengenai kedekatan tersebut, Levi dengan tegas mengakui bahwa Basuki adalah kekasihnya.

"Levi bilang Polisi itu namanya Basuki pangkat AKBP, saya bilang kalau itu pacarnya kog wajahnya tua. Almarhumah hanya tertawa," paparnya.

Rekan Pernah Ingatkan Levi Hati-hati

SAKSI : AKBP B orang pertama kali temukan DLL dosen Untag tewas di kamar hotel, Senin (19/11/2025).
SAKSI : AKBP B orang pertama kali temukan DLL dosen Untag tewas di kamar hotel, Senin (19/11/2025). (Tribunnewsbogor)

Kastubi mulai dari saat itulah mengingatkan kepada Levi agar berhati-hati dalam menjalani hubungan asmara dengan seorang polisi.

Sebab, kata Kastubi, sudah banyak contoh polisi melakukan tindakan kekerasan terhadap orang terdekatnya.

"Levi sudah saya anggap anak sendiri karena usianya sepantaran anak saya maka saya ingatkan hati-hati pacaran sama polisi.

Banyak polisi yang sumbu pendek, emosional.

Ketika pacarnya semisal jalan dengan laki-laki lain tiba-tiba mengamuk, emosian kan banyak," terangnya. 

Selain mengingatkan terkait hal itu, Kastubi mengingatkan pula bahwa AKBP Basuki telah berkeluarga.

Sebagai seorang polisi, Basuki tidak memiliki istri saja sudah salah ketika tinggal satu atap dengan seorang perempuan tanpa hubungan yang sah apalagi ini sudah berkeluarga.

"Kata Levi AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah (ranjang)," bebernya.

Namun, nasihat dari Kastubi hanya angin lalu saja bagi dosen Levi.

Menurut Kastubi, Levi dari dulu memang mengidamkan sosok polisi sebagai pasangan hidupnya.

Sebelum menjalin asmara dengan AKBP Basuki, korban menjalin asmara pula dengan seorang polisi tetapi hubungan itu kandas.

"Levi senang dekat dengan anggota polisi. motifnya apa saya enggak tahu," terangnya.

Ia sengaja mengungkap fakta ini karena ingin mencari kebenaran material agar informasi yang tersebar tidak sepotong-sepotong.

"Jadi tidak ada maksud untuk menyudutkan atau memfitnah seseorang," ujarnya.

Ia mendesak kepada kepolisian agar segera membuat terang kasus kematian korban.

"Ketika polisi nanti tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban nanti harus mencari bukti lainnya melalui digital forensik dari data di handphone korban dan AKBP Basuki serta barang bukti lainnya," paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan, sejumlah alat bukti kini sudah dikirim ke laboratorium seperti handphone dosen Levi dan AKBP Basuki.

Selain itu, adapula rekaman CCTV di kos-hotel tersebut.

"Handphone korban sudah kami dapatkan.

Handphone AKBP B juga sudah kami sita. 

Rekaman CCTV situasi detik per detik, jam per jam berkaitan dengan peristiwa itu  akan dianalisa oleh penyidik," bebernya.

Artikel sudah tayang di Bangka Pos

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved