Breaking News

Berita Viral

Pesan Terakhir Siswa SD Korban Bully Sebelum Meninggal, Ucap Kata Haru Tanda Perpisahan pada Ibunya

Siswa SD kelas 6 orban bully yang berinisial MAR meninggal dunia. Sebelum Meninggal, Ucap Kata Haru Tanda Perpisahan pada Ibunya

Editor: Salomo Tarigan
Kolase/istimewa Tribuntrend
ILUSTRASI/ Bocah SD Korban bully siwwa SD negeri di Pekanbaru, dianiaya akhirnya meninggal. Korban sempat mendapat perawatan di rumah sakit 
Ringkasan Berita:Siswa Korban Bully di Sekolah Meninggal
 
  • Kasus perundungan atau bully di sekolah merenggut korban jiwa.
 
  • Korban kelas 6 siswa SD negeri di Pekanbaru, di Kelurahan Tangkerang Labuai.
 
  • Korban MAR meninggal dunia usai diduga di-bully di sekolahnya.
 
  • Teman sekelas lainnya yang berinisial SM, yang sering memukul dadanya.
 
  • Sebelum meninggal, korban sempat dirawat di rumah sakit

 

TRIBUN-MEDAN.com - Lagi, kasus perundungan atau bully di sekolah merenggut korban jiwa.

Kali ini, terjadi di Pekanbaru, Riau.

Korbannya siswa SD negeri di Pekanbaru, di Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukitraya.

Pelaku diduga adalah teman sekelasnya.

Siswa SD kelas 6 orban bully yang berinisial MAR meninggal dunia.

Baca juga: Akhirnya Bareskrim Tanggapi Usai Viral Wanita tanpa Busana Ludahi Kitab Suci Alquran

Pesan Tanda Perpisahan

Sebelum meninggal dunia, korban sempat menyampaikan pesan kepada ibunya.

Ternyata, itu adalah pesan terakhirnya.

Baca juga: Motif Pria Ngaku Anak Anggota Propam Bawa Mobil dari Polsek, Reaksi Polda Metro Jaya

"Korban menyampaikan pesan kepada ibunya, minta untuk dimandikan dan digelarkan tikar karena nanti rumah akan ramai," ungkap kuasa hukum keluarga korban, Suroto, saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru, Minggu (23/11/2025) malam.


Pada Minggu sekitar pukul 02.00 WIB, korban meninggal dunia.

"Korban mengembuskan napas terakhirnya pada saat keluarganya tertidur," ucap Suroto.

Diberitakan sebelumnya, murid salah satu SD negeri di Pekanbaru, Riau, meninggal dunia diduga akibat di-bully, Minggu (23/11/2025).

Korban MAR meninggal dunia usai diduga di-bully di sekolahnya.

Pihak keluarga telah menunjuk kuasa hukum dari Tim Advokat Pejuang Keadilan (Tapak) Riau untuk mengusut kasus ini secara hukum.

"Awalnya, keluarga korban tidak ingin mengangkat persoalan ini, apalagi sampai menunjuk kuasa hukum," ujar kuasa hukum keluarga korban, Suroto, saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru, Minggu.

Setelah mendapat masukan bahwa kejadian ini perlu diangkat agar ada evaluasi dari Pemerintah Kota Pekanbaru, pihak keluarga korban bersedia.

Pihak kuasa hukum memberikan bantuan hukum tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Pihak keluarga telah menunjuk kuasa hukum dari Tim Advokat Pejuang Keadilan (TAPAK) Riau untuk mengusut kasus ini secara hukum.

"Awalnya keluarga korban tidak ingin mengangkat persoalan ini, apalagi sampai menunjuk kuasa hukum," ujar kuasa hukum keluarga korban, Suroto.

 

Namun, setelah mendapatkan masukan bahwa kejadian ini perlu diangkat untuk evaluasi dari Pemerintah Kota Pekanbaru, pihak keluarga akhirnya bersedia untuk melanjutkan proses hukum.

Suroto menegaskan bahwa pihaknya memberikan bantuan hukum tanpa dipungut biaya sepeserpun.

"Kita tidak ingin kejadian seperti ini terjadi lagi di sekolah-sekolah di Pekanbaru maupun di Riau," tambahnya.

 Kejadian bullying terhadap korban dilaporkan terjadi pada Kamis (13/11/2025) ketika korban dan teman-temannya sedang belajar kelompok di dalam kelas.

Tiba-tiba, salah satu murid berinisial FT menendang kepala korban.

Murid lain berinisial ARK melaporkan kejadian tersebut kepada wali kelas, namun wali kelas hanya menyuruh untuk menunggu.

 Sepulang sekolah, Muhammad menceritakan peristiwa tersebut kepada ibunya dengan penuh tangisan, mengungkapkan bahwa ia tidak ingin kembali ke sekolah akibat bullying yang dialaminya.

Lumpuh Otak

"Korban bercerita sambil menangis. Dia tidak mau sekolah lagi akibat bully tersebut," kata Suroto.

Kondisi kesehatan korban semakin memburuk keesokan harinya, diduga mengalami lumpuh otak.

 Korban mengungkapkan bahwa kepalanya ditendang oleh FT.

Karena keterbatasan biaya, keluarganya membawa korban ke pengobatan alternatif, namun pihak pengobatan menyarankan agar korban dibawa ke rumah sakit.

"Korban kemudian dibawa ke puskesmas. Tetapi, saat itu hari Sabtu puskesmas tutup, akhirnya korban dirawat di rumah," jelas Suroto.

 

Baca juga: Daftar Rincian Hari Libur Nasional 2026, Sejumlah Tanggal Merah, Ditetapkan 8 Hari Cuti Bersama

Namun, kondisi korban semakin parah hingga akhirnya meninggal dunia.

Suroto juga mengungkapkan bahwa pada Oktober 2025, korban sering dibully oleh teman sekelas lainnya yang berinisial SM, yang sering memukul dadanya.

Akibat bullying tersebut, korban sempat dirawat selama satu minggu di rumah sakit di Pekanbaru.

Baca juga: Viral Pria Siantar Ngamuk tak Dapat BLT 900 Ribu, Orang Bermobil Dapat, Dinsos Turun Setelah Viral

 

"Terhadap peristiwa tersebut, pihak sekolah telah memanggil orangtua pelaku dan orangtua korban. Orangtua pelaku meminta maaf kepada orangtua korban," kata Suroto. Suroto menambahkan, Muhammad dikenal sebagai anak yang baik dan rajin shalat berjemaah di masjid dekat rumahnya.

"Beberapa warga bahkan menyebut korban sebagai anak masjid. Jadi, kepergian korban tidak hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarganya, tetapi juga bagi warga," tutup Suroto.

Baca juga: Daftar Rincian Hari Libur Nasional 2026, Sejumlah Tanggal Merah, Ditetapkan 8 Hari Cuti Bersama

Kasus Bully Lainnya

Sebelumnya, sswa SMP Negeri 19 di Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial MH (13) yang menjadi korban perundungan atau bullying oleh teman sekolahnya.

Setelah sepekan mendapat perawatan di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, siswa  meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025).

Korban sempat mengalami gangguan penglihatan dan kelumpuhan setelah kepalanya dipukul menggunakan kursi besi oleh teman sebangkunya pada Senin (20/10/2025) lalu.

Baca juga: Viral Pria Siantar Ngamuk tak Dapat BLT 900 Ribu, Orang Bermobil Dapat, Dinsos Turun Setelah Viral

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber: Kompas.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved