Polda Sumut

Dengan Empati dan Doa, Kombes Calvijn Dampingi Kapolda Sumut Jenguk Elida yang Tertabrak Polisi

Kehadiran mereka menjadi simbol bahwa tanggung jawab moral Polri tak hanya diwakili satu pucuk pimpinan

|
Editor: Arjuna Bakkara
IST
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto (tengah) didampingi Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak (kanan), Kasat Intelkam Polrestabes Medan Kompol Lengkap Suherman Siregar, S.H., dan Kasubdit Penmas Polda Sumut AKBP Siti Rohani Tampubolon, berbincang hangat dengan Suratman (59) orang tua Elida Delviana Tamin, korban kecelakaan lalu lintas yang ditabrak anggota Polri, di RS Colombia Asia, Medan, Jumat (31/10/2025), saat menjennguk elida. Kunjungan ini menjadi wujud empati dan tanggung jawab moral Polda Sumut terhadap korban. 

Menurut Kapolda, kondisi Elida mulai menunjukkan kemajuan berkat penanganan cepat tim medis.

“Kita doakan agar Elida semakin membaik. Kami memastikan semua kebutuhan perawatan ditanggung dan didampingi,” tambah Whisnu.

Baca Selanjutnya: Dengan empati dan doa kombes calvijn dampingi kapolda sumut jenguk elida yang tertabrak polisi

Usai Kapolda meninggalkan rumah sakit sekitar pukul 08.39 WIB, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak tetap berada di lokasi.

Ia berdialog dengan keluarga korban dan pihak rumah sakit mengenai perkembangan perawatan Elida, didampingi Kasat Intelkam Kompol Lengkap Suherman Siregar dan AKBP Siti Rohani Tampubolon.

Kompol lengkap dengarkan korban dan pihak medis
Kasat Intelkam Polrestabes Medan Kompol Lengkap Suherman Siregar, S.H bersama Kapolrestabes Medan Kombes Pol Calvijn SImanjuntak SIK SH MH memantatau perkembangan Elida Delviana Tamin, korban kecelakaan lalu lintas yang ditabrak anggota Polri, di RS Colombia Asia, Medan, Jumat (31/10/2025). Kehadiran Kompol Lengkap menunjukkan pendampingan intensif polisi kepada keluarga korban, sekaligus memastikan proses pemulihan dan pendampingan korban berjalan maksimal

“Kami akan terus memantau kondisi Elida dan mendampingi keluarga. Polisi harus hadir bukan hanya saat menegakkan hukum, tapi juga ketika masyarakat membutuhkan empati,” ujar Calvijn.

Bagi keluarga korban, kunjungan pagi itu bukan sekadar silaturahmi, melainkan penegasan bahwa kepolisian hadir dengan hati nurani.

Di ruang ICU yang dingin dan penuh harapan itu, empati menjelma jadi bentuk nyata tanggung jawab bahwa di balik seragam dan pangkat, masih ada nurani yang bekerja.(Jun-tribun-medan.com).

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved