Dukun Bunuh Pasien di Deli Serdang
Cerita Abang Dukun Bunuh Pasien, Banyak yang Datang, Tak Tahu Adiknya Punya Kemampuan Spiritual
Masuk ke dalam gang yang dicor beton, rumah yang berada di sisi kanan ini tampak gandeng dengan rumah yang belum disemen.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Sebuah rumah belum dicat alias cuma disemen halus di Dusun II, Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang tampak biasa dari kejauhan.
Masuk ke dalam gang yang dicor beton, rumah yang berada di sisi kanan ini tampak gandeng dengan rumah yang belum disemen.
Namun begitu didekati, kesan rumah biasa saja mulai berubah.
Di tembok sebelum pintu masuk, terlihat gambar seorang pria berjanggut berdiri sambil mengepalkan tangannya ke perut.
Gambar pria tersebut terlihat mengenakan jubah, sorban dilukis menggunakan cat hitam di dinding yang belum dicat.
Kemudian, bagian sisi kiri rumah terdapat tungku api terbuat dari batu bata, yang diatasnya seperti tembikar.
Bagian jendela rumah bagian depan terlihat balok melintang yang dipaku.
Hermanto mengatakan, rumah dengan gambar pria berjanggut bertuliskan 'Kyai Basari' itu merupakan kediaman adik kandungnya, yakni Alfian (57) dukun ngaku bisa menggandakan uang yang ditangkap Polisi lantaran membunuh pasiennya bernama Kwek Tjue (67).
Hermanto anak pertama, dan Alfian anak ke 2 dari sembilan bersaudara.
Ia mengaku tak menyangka dan kaget adiknya jadi pembunuh orang, dengan modus bisa menggandakan uang.
"Alfian itu adik kandung saya. Gak menyangka kami perbuatannya begini,"kata Hermanto, ditemui di lokasi, Senin (25/8/2025).
Pria yang bekerja sebagai seniman ukir ini mengaku adiknya merupakan orang yang sangat pendiam dan tertutup dengan lingkungan sekitar.
Alfian memang lahir dan besar di Desa Cinta Rakyat.
Akan tetapi, ia pindah alamat setelah menikah dengan istrinya.
Namun sejak berpisah, ia kembali ke rumah yang saat ini bersebelahan dengan Hermanto kurang lebih selama 10 tahun belakangan.
Sejak kembali, Alfian mendadak sudah menjadi orang yang punya kemampuan spiritual alias dukun.
Penampilannya juga berubah menjadi sosok seperti ulama, dengan setelan sorban dan jubah.
Dalam sehari, ramai orang silih berganti datang untuk berobat. Sebab Alfian disebut punya kemampuan mengobati orang yang sakit.
Mengenai adiknya punya kemampuan menggandakan uang, Hermanto seperti kaget.
Sebab, kehidupan adiknya saja susah dan tak bergelimang harta.
"Pasien sering ke sini, cuma saya gak kenal karena ada orang Cina, Jawa kita tak tahu. Sejak dia di sini sudah buka (perdukunan). Saya gak paham dia berguru di mana. gak ngerti saya."
Diketahui, Polsek Medan Tembung mengungkap misteri hilangnya Kwek Tju (67) yang hilang usai mendatangi rumah dukun bernama Alfian di, Dusun II, Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang pada 16 Agustus lalu.
Mayat warga Medan Sunggal itu baru ditemukan di pinggir sungai daerah Paluh Merbau, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, pada 23 Agustus, atau sepekan setelah hilang.
Begitu juga dukun bernama Alfian, ditangkap beberapa jam setelah mayat korban ditemukan.
Kapolsek Medan Tembung AKP Ras Maju Tarigan mengungkap kronologis dukun membunuh pasiennya dan mencoba memperkosa anaknya bernama Erina.
AKP Ras Maju Tarigan mengatakan, antara pelaku dan korban sudah lama saling mengenal.
Pada Sabtu 16 Agustus, korban Kwek Tju, datang berboncengan mengendarai sepeda motor bersama anaknya bernama Eriana meminta bantuan ke pelaku karena dikenal sebagai paranormal yang bisa menggandakan uang, serta mengobati orang sakit.
Ketika itu korban sedang kesulitan ekonomi sehingga berpikir pendek untuk menggandakan uang ke pelaku
Tersangka, awalnya meminta korban membawa uang sebesar Rp 100 juta sebagai syarat uang yang akan digandakan.
Namun jumlah uang turun menjadi Rp 20 juta, karena korban saat itu tak punya uang sebanyak itu.
Akan tetapi, begitu datang, korban malah cuma membawa uang sebesar Rp 1,1 juta.
"Ada kesepakatan tersangka minta uang untuk digandakan sebanyak 100 juta, namun turun jadi Rp 20 juta. Sesuai waktu dijanjikan, korban anaknya datang menjumpai tersangka. 16 agustus 18.45 WIB, korban dan anaknya perempuan datang ke rumah tersangka di Desa Cinta Rakyat,"Senin (25/8/2025).
Setelah korban dan anaknya tiba ke rumah pelaku, Alfian sang dukun langsung mengajak korban pergi dengan alasan akan melakukan ritual.
Keduanya pergi menggunakan motor korban ke wilayah Paluh Merbau, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, dengan kondisi korban dibonceng.
Sebelum tiba ke lokasi, pelaku sempat berhenti membeli buah kelapa dengan alasan persiapan ritual.
Setibanya di lokasi, tersangka langsung menyiapkan peralatan ritual hingga membelah kelapa muda.
Tersangka meminum sebagian air kelapa, lalu dilanjutkan korban.
Tak lama kemudian, korban disuruh duduk bersila dan membakar dupa membelakangi pelaku.
Saat korban membelakangi pelaku inilah, Alfian menebas leher korban menggunakan parang yang sudah dipersiapkannya.
Alhasil, korban tersungkur bersimbah darah akibat leher belakangnya ditebas.
"Saat korban disuruh membakar dupa dengan duduk bersila membelakangi tersangka, tersangka langsung membacok leher korban sampai jatuh."
Usai memastikan Kwek Kwek Tju tewas, Alfian pulang menggunakan motor korban untuk menemui Eriana, anak korban yang ditinggal di rumahnya.
Namun sebelum tiba, Alfian mencuci sepeda motor korban untuk menghilangkan jejak.
Begitu tiba di rumah, tersangka langsung menyuruh Eriana masuk ke dalam rumah dengan alasan melakukan ritual gandakan uang.
Usai korban masuk, tersangka menguncinya dari luar rumah, lalu ia masuk lagi dari pintu rahasia yang sudah dibuat agar dianggap sakti.
Saat korban duduk membelakangi inilah tersangka mencoba memperkosanya.
Eriana yang sadar akan diperkosa melawan hingga akhirnya dianiaya tersangka.
Alhasil, Erina berhasil melarikan diri karena tersangka berhasil ditendang kemaluannya hingga pingsan.
"Tersangka kalap sehingga melakukan penganiayaa menyebabkan luka di wajah, badan, dan muka anak korban. Sempat melawan, menendang kemaluan tersangka hingga pingsan. disitulah kesempatan anak korban lari dan melapor ke kadus dan kadus melapor ke kita."
Tersangka awalnya sempat diamankan warga, namun berhasil melarikan diri hingga tidak berhasil menemukan jasad Kwek Tjue.
Jasadnya ditemukan sepekan kemudian, di pinggir sungai.
Ketika diperiksa, ternyata mayat yang ditemukan warga adalah Kwek Tjue.
Kemudian Polisi bergerak menangkap tersangka tak jauh dari rumahnya.
Karena melawan, ia pun ditembak kedua kakinya hingga pincang.
Alfian kini meringkuk dibalik jeruji besi dan terancam kurungan penjara seumur hidup karena melakukan pembunuhan berencana.
"Pasal yang dipersangkakan Pasal 340 pembunuhan berencana subs pasal 338 ancaman seumur hidup dan hukuman mati."
(Cr25/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Tampang Alfian, Dukun Pencabut Nyawa Pasien Modus Bisa Gandakan Uang: Korban Ditebas Saat Ritual |
![]() |
---|
Seminggu Buron, Dukun Pengganda Uang yang Bunuh Korbannya Ditangkap di Persembunyian |
![]() |
---|
Setelah Bunuh Pasien, Dukun di Deli Serdang Diduga Coba Rudapaksa dan Pukuli Anak Korban |
![]() |
---|
SADIS, Dukun di Percut Seituan Diduga Coba Perkosa Anak Pasien Usai Bunuh Ayahnya |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Deli Serdang Bunuh Pasiennya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.