Unjuk Rasa di DPRD Sumut
Didemo Tiga Hari Berturut-turut, DPRD Sumut: Kami Minta Maaf, Akan Kawal Kasus Affan Sampai Tuntas
Faisal menemui mereka, usai aksi pukul mundur satu mobil water cannon yang dihadang para ojol.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Ratusan massa yang terdiri dari para driver ojek online, mahasiswa dan juga para pelajar menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut, Jumat (29/8/2025).
Aksi ujuk rasa ini pun berakhir ricuh.
Pantauan Tribun Medan, dalam aksi ini seorang anggota DPRD dari fraksi PAN Faisal menemui para massa dari gabungan ojek online.
Faisal menemui mereka, usai aksi pukul mundur satu mobil water cannon yang dihadang para ojol.
Para ojol ini berteriak agar anggota DPRD Sumut turun menemui mereka.
Tak lama, Faisal pun keluar menemui massa
Dalam pertemuan itu, Faisal menyampaikan permintaan maaf dan bela sungkawa.
"Saya dari Fraksi PAN Faisal sebagai perwakilan DPRD Sumut, atas nama DPRD Sumut Kami mengungkapkan belasungkawa kepada saudara kita Muhammad Affan dalam aksi demonstrasi kemarin. Kami minta maaf atas aksi unjuk rasa yang dimulai sejak tanggal 25 Agustus kemarin," jelasnya, Jumat (29/8/2025).
Selain itu, menanggapi aksi unjuk rasa yang terjadi mulai tanggal 25 ini, Faisal mengatakan, itu sikap kepedulian masyarakat untuk DPRD.
"Turut berduka. Mulai dari tanggal 25 sampai sekarang ini penyampaian aspirasi masyarakat dari sabang sampai marauke. kami berterima kasih, ini bentuk kepedulian masyarakat, mahasiswa, buruh petani, atas kepedulian tentang perkembangan negara," ucapnya.
Diakuinya, kebjakan dan regulasi yang terjadi saat ini tidak serasi dengan kehidupan masyarakat saat ini.
"Kebijakan atau regulasi saat ini di indonesia mungkin tak serasi dan kurang sreg di hati masyarakat. mulai dari kenaikan BPJS, pajak melambung tinggi, pangan, bahkan pemerintah mengatakan swasembada pangan ternyata banyak rakyat kita lapar," jelasnya.
Namun, Faisal tak berani menyinggung soal tunjangan mewah yang ia dapat sebagai anggota DPRD.
"Kami diberi mandat masyarakat DPRD bersama masyarakat di seluruh Sumut. Apapun yang terjadi, pada malam kemarin kepada almarhum affan kurniawan. ini merupakan kejadian tragedi yang kita tak inginkan," ucapnya.
Selain itu, Faisal juga menyinggung soal pesan Presiden Prabowo yang akan menindak tegas polisi yang melakukan penindasan terhadap Affan
"Mungkin dari bapak presiden RI melalui media telah mengatakan minta maaf dan turut bela sungkawa terhadap kepergian saudara kita. beliau meminta untuk dituntut sesuai prosedur. bapak Kapolri juga mengatakan akan melakukan prosedur yang berlaku. kita tunggu saja," ucapnya.
Ditegaskan Faisal, pihaknya akan mengawal kasus Affan sampai tuntas
"Insyaallah kami akan mengawal ini melalui pimpinan akan kami sampaikan ke DPR RI agar kasus ini diselesaikan dengan hukuman berlaku," jelasnya.
Sebelumnya, ratusan driver ojek online (ojol) mengadang satu mobil water Cannon yang hendak keluar dari gedung DPRD Sumut, Jumat (29/8/2025).
Pantauan Tribun Medan, para ojol ini mengadang satu mobil water canon dengan cara melemparnya dengan botol air mineral.
Selain itu ada juga yang mengadang dengan tubuhnya sendiri.
Dengan tujuan agar mobil water canonn tersebut tidak bisa keluar dari gedung DPRD.
"Mau kejadian kedua lagi, mundur-mundur," teriak para ojol.
Tak lama, massa lainnya yang bukan dari gabungan ojol juga turut menghadang mobil water cannon dengan cara melemparnya dengan batu.
Polisi pun memberitahu kepada para massa bahwa mobil tersebut keluar, karena mau mengamankan massa yang sedang ricuh di simpang DPRD.
"Temen-temen, mobil ini bukan untuk mau merusak teman-teman tapi untuk mengisi air karena airnya sudah habis. Kemudian untuk mengamankan para massa yang sedang ricuh di ujung sana," jelasnya.
Sementara kawan-kawannya yang melempar botol dan batu, seorang ojol terlihat membawa bunga mawar putih bertuliskan 'Rest in Piece Affan'.
Bunga mawar putih itu pun didekatkan dengan mobil water cannon yang mirip dengan mobil rantis (mobil yang melindas driver ojol Affan).
"Solidaritas-solidaritas," teriak para ojol.
Sebagian para ojol juga memakai jaket ojol dan dibelakangnya ditulis 'jangan lindas kami'.
Para ojol pun terlihat sempat saling bersenggolan dengan kepolisian karena diduga ada sebagian rekannya ditangkap dan ditahan
"Kami bukan mahasiswa, kalian tindas kawan kami di Jakarta sana sampai meninggal, sekarang kalian tahan kawan kami, keluarkan itu," teriak ketua aksi dan disambut teriakan ojol lainnya.
Namun, itu langsung ditengahi oleh kepolisian.
Polisi tersebut menyatakan, tidak ada para ojol yang ditaham kepolisian.
"Tidak ada yang kami tahan rekan-rekan kalian. Akan kami sampaikan aspirasi teman-teman ke DPRD. Kalau ada yang luka-luka silahkan lapor ke kami biar diperiksa lebih lanjut. Saya jamin tidak ada tindakan keras," ucapnya.
Meski begitu hingga saat berita ini diterbitkan, para ojol masih setia duduk di DPRD Sumut dan berorasi dan seorang anggota DPRD Sumut sedang menemui para masa.
(Cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Pendemo Bakar Road Barrier, Tembok Masjid PN Medan Dicoret-coret |
![]() |
---|
Asap Hitam Membumbung, Pos Polisi di Kesawan Medan Jadi Sasaran Amuk Massa |
![]() |
---|
Detik-Detik Petugas di DPRD Sumut Berhamburan Masuk ke Dalam Gedung Saat Massa Lempar Batu |
![]() |
---|
Pedagang dan Pelanggan Warung Bakso Terbatuk-batuk Nyaris Muntah Kena Gas Air Mata |
![]() |
---|
Intel Diduga Berjaket Ojol Mulai Tangkapi Pendemo yang Tersesat di DPRD Sumut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.