Sumut Terkini
Bobby Nasution Inisiasi Pembentukan Satgas Pengawasan Pengemudi Ojol
Bobby juga meminta agar satgas membuat kajiannya kemudian direkomendasikan kepada Pemprov Sumut
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Gubernur Sumut Bobby Nasution menginisiasi pembentukan Satuan Tugas (Satgas) pengawasan pengemudi ojek online (ojol).
Menurut Bobby Nasution, satgas pengawasan ini dilakukan untuk pelaksanaan biaya jasa pengguna sepeda motor berbasis aplikasi di Sumut
Dikatakan Bobby Nasution, dibentuknya satgas ini dikarenakan banyaknya tuntutan keadilan dalam sistem tarif dan perlindungan keselamatan kerja.
"Kami minta ke satgas tolong keluhan seperti ini diterbitkan rekomendasi ke Pemprov Sumut,"jelasnya dalam keterangan tertulis yang dilihat Tribun Medan, Minggu (5/10/2025).
Bobby juga meminta agar satgas membuat kajiannya kemudian direkomendasikan kepada Pemprov Sumut
"Setelah diterbitkan Rekomendasi tolong dibuat kajiannya lalu serahkan kepada kami hasil kajiannya,"ucapnya.
Ia pun menjanjikan, rekomendasi gubernur Sumut untuk inisiasi Satgas akan keluar dalam waktu satu minggu ke depan
"Dalam waktu seminggu kami terima, kami akan keluarkan kebijakan untuk hasil dari rekomendasi tersebut," kata Bobby.
Menurutnya, hasil rekomendasi dari satgas ini bisa berupa peraturan gubernur atau kebijakan yang meringankan keluhan dari para pengemudi ojol.
"Satgas itu nantinya diketuai oleh kepala Dinas Perhubungan bersama kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut," tegas Bobby.
Mulai dari penerapan argo murah yang memicu perang tarif hingga belum ada kepastian hukum atas jaminan keselamatan dan perlindungan kerja.
Diketahui, Gubernur Sumut Bobby Nasution melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan driver ojek online se-Sumut.
Dalam pertemuan itu, para driver mengeluhkan Praktik aplikator yang dianggap merugikan. Mulai dari penerapan argo murah yang memicu perang tarif, hingga belum adanya kepastian hukum mengenai jaminan keselamatan dan perlindungan kerja.
Ketua Umum GODAMS Agam Zubir membenarkan pertemuan itu.
Menurutnya dari hasil pertemuan tersebut bertujuan mencari solusi konkret atas persoalan yang dihadapi para driver.
"Harapannya setelah pertemuan ini bisa mencari satu formula atau solusi praktek kecurangan yang banyak merugikan dirasakan para driver ojol. Bukan hanya itu, para driver ojol juga dihadapkan dengan perang tarif," katanya, Minggu (5/10/2025).
Dikatakan Agam, para driver ojol juga meminta pemberlakukan batas ambang atas dan bawah yang nilainya Rp2.000 sampai Rp 2.500/km benar-benar dipraktekkan sesuai aturan yang berlaku.
"Tidak ada lagi embel-embel mesti harus mengikuti berbagai macam program yang diterapkan oleh aplikator. Kami berharap Sumut, bisa menjadi pelopor dalam menyelamatkan nasib pekerja ojol yang kerap dieksploitasi oleh aplikator," jelasnnya.
(Cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
PT Railink Imbau Warga Tak Beraktivitas di Jalur Kereta, Usai Insiden di Medan–Binjai |
![]() |
---|
Simalungun Keluar Sebagai Juara Umum Kejurda Muaythai Sumut |
![]() |
---|
Pesepakbola Putri Sumut Adinda Situmorang Resmi Bergabung di KL Rangers FC |
![]() |
---|
Dishub Sebut Banyak Jalan Rusak di Sumut Disebabkan Banyaknya Truk Bermuatan Berlebih |
![]() |
---|
Bukan Industri, BI Siantar: 67,9 Persen Serapan Tenaga Kerja 8 Daerah Ini Justru di Sektor UMKM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.