Sumut Terkini

Sebut Nama Bupati Masinton, Bakhtiar Sibarani: Pembangunan Kantor Bupati Sudah Hampir Selesai

Mantan Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Sibarani akhirnya bersuara terkait mangkraknya proyek pembangunan kantor bupati.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PEMBANGUNAN KANTOR: Bakhtiar Sibarani membuat pernyataan soal mangkraknya pembangunan kantor Bupati Tapteng. Ia berulang kali menyebut nama Masinton Pasaribu. 

TRIBUN-MEDAN.com, PANDAN - Mantan Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Sibarani akhirnya bersuara terkait mangkraknya proyek pembangunan kantor bupati.

Bakhtiar Sibarani mendadak membuat pernyataan usai adanya aksi demo massa di DPRD Tapteng, Jumat (31/10/2025).

Dalam pengakuannya, mangkraknya pembangunan kantor bupati saat ini memang sudah jadi sorotan nasional dan lokal.

Bakhtiar dalam pernyataannya beberapa kali menyebut nama Bupati Tapteng sekarang, Masinton Pasaribu.

"Bapak Bupati yang kami hormati, saya juga selaku warga Tapteng, mantan bupati duluan seperti Anda. Bicara apa adanya, jangan ada apanya," kata Bakhtiar Sibarani dalam sebuah tayang di Facebook.

Dalam tayang video pernyataan Bakthiar Sibarani terlihat mengenakan kaus putih. Di belakangnya berdiri abang kandungnya, Rahmansyah Sibarani dan para pendukungnya.

Ia mengaku pembangunan kantor bupati sudah hampir selesai.

"Kantor bupati sekarang, sudah hampir selesai, sudah bisa dipakai. Bahkan BPK menyampaikan untuk menggunakannya. Lift sudah hidup," ujarnya

Kemudian Bakhtiar kemudian menyoroti aksi massa yang datang berdemo di DPRD Tapteng.

"Untuk teman-teman yang demo tadi, DPRD bukan auditor. Jadi mungkin salah tempat teman-teman menyuruh DPRD mengaudit. Karena setiap tahun sudah diaudit," katanya.

Dalam video ini, Bakhtiar berulang kali menyebut nama Bupati Tapteng Masinton Pasaribu.

"Kami berharap tidak ada upaya menutupi ketidakmampuan Masinton dalam memimpin Kabupaten Tapteng. Saya melihat pembangunannya belum dimaksimalkan, tapi kami menghormati Pak Masinton.," katanya.

Kemudian Bakhtiar menjelaskan selama memimpin Tapteng, ia berusaha membuat kantor bupati menjadi ikon.

"Di zaman saya selaku bupati, memikirkan bagaimana pembangunan itu terjadi ikon. Itu jelas ditampung bertahap, bukan multiyears, di tahap sesuai ketentuan kemampuan keuangan," ujarnya.

Atas kejadian ini, Bakthiar melihat adanya penggiringan opini yang terlalu masif. Ia berharap ini bukan skenario dari orang-orang yang ingin mencuri uang di Tapteng dengan menuduh orang lain koruptor.

"Padahal mereka lagi merencanakan korupsi secara berjamaah. Mungkin itu pendapat kami, dan kami berharap itu salah," tutupnya.

(ase/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved