Sumut Terkini
Tolak Pemindahan Sekolah, Belasan Orangtua Bawa Anaknya Unjuk Rasa dan Temui Bobby Nasution
Mereka terlihat tetap berada di halaman kantor Pemprov Sumut hingga Gubernur Bobby Nasution menemui mereka.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Belasan orang tua beserta anaknya yang berasal dari Desa Medan Estate, Kabupaten Deliserdang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Rabu (12/11/2025).
Pantauan Tribun Medan, anak-anak ini masih berpakaian Sekolah Dasar (SD) dan memegang karton bertuliskan penolakan tutup sekolah.
"Jangan tutup sekolah kami pak dan jangan pindahkan kami," tulisan dalam kantor tersebut.
Mereka terlihat tetap berada di halaman kantor Pemprov Sumut hingga Gubernur Bobby Nasution menemui mereka.
Dalam pertemuan itu, perwakilan dari Wali Murid menceritakan kronologi dan keluhan mereka ke Bobby Nasution.
"Kami dari Medan Estate pak, kami ke sini karena sekolah anak kami mau ditutup dan anak kami dipindahkan ke tempat yang jauh dari lokasi sekolah yang ditutup. Padahal kami tinggal di dekat sekolah itu," ucap satu diantara wali Murid tersebut.
Dijelaskannya, anak-anak mereka ini bersekolah di SD Negeri 101778 Medan Estate dan SD Negeri 105293 Medan Estate di Mesjid Desa Medan Estate dan berada dalam satu lingkungan yang sama.
"Kami yang datang ini berasal dari SD Negeri 101778 Medan Estate. Jadi katanya sekolah kami ini mau di regrouping (digabung).Tapi, anak kami dipindah jauh dari rumah. Kami terima jika digabung, tapi tetap di sekolah tersebut pak," jelasnya.
Mendengar hal itu, Bobby Nasution mengatakan, akan menjebatani pihaknya dengan Pemkab Deliserdang. Hal itu dikarenkan, Pemprov Sumut hanya menanungi SMA/SMK.
"Begini, karena ini SD bu, saya akan jembatani orang ibu dengan pihak Disdik Deliserdang. Karena SD ditangani oleh kabupaten/kota masing-masing. Kebetulan di sini ada Wakil Bupatinya," jelasnya.
Tak Lama, Wakil Bupati Deliserdang, Lomlom Suwondo mengatakan, regrouping ini dikarenakan jumlah siswanya tak mencukupi kapasitas sesuai aturan.
"Begini bu, kalau memang tetap ingin di sana, ajak lagi seluruh masyarakat yang tinggal di sana, agar anaknya berada di sekolah tersebut. Karena siswa di sekolah ini ada 200 siswa. Jadi ini bukan ditutup pak tapi digabungkan," jelasnya.
Meski begitu, terkait pemindahan sekolah yang jaraknya jauh, pihaknya akan berdiskusi ulang dengan para wali murid atas permasalahan ini.
"Ini ibu pulang dulu bawa anak-anak, kita diskusi ulang, tapi jangan bawa anak-anak. Kita akan diskusi soal penempatan sekolah nanti," ucapnya.
Sementara itu, Bobby Nasution mempertanyakan apakah tetap bisa anak-anak tersebut tetap sekolah di sana, Lom-lom mengatakan nanti akan bermasalah pada saat penerimaan siswa baru kaarena sistem zonasi.
"Izin pak, nanti akan bermasalah di sistem zonasi," jelasnya.
| Tak Pandang Bulu, Pemko Binjai Perkuat Laporan Korban Jika Oknum Kabid Terbukti Gelapkan Mobil Warga |
|
|---|
| Hari Kedua Jadi Hari Terakhir untuk Seleksi Pemain PSDS di Stadion Baharoeddin Siregar |
|
|---|
| Korupsi Smartboard di Tebing Tinggi, Kejati Sumut Geledah Kantor Rekanan di Jakarta |
|
|---|
| Razia Gabungan Berlangsung hingga Hari Ini, Pemkab Humbahas Ingatkan soal Pembayaran Pajak Kendaraan |
|
|---|
| Putri Syawal Sembiring Dilantik Jadi Asisten Pemerintahan Binjai di Pasar Tradisional Tavip |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Belasan-Orang-tua-beserta-anaknya-saat-ditemui-Gubernur-Sumut.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.