Pegadaian Championship

Kalah dari Garudayaksa FC, Suporter PSMS Medan Luapkan Emosi di Stadion Utama Sumut

Kekalahan PSMS Medan dari Garudayaksa FC pada pekan kedelapan Pegadaian Championship 2025/2026 menyisakan pil pahit .

TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
SUPORTER MASUK LAPANGAN - Seorang suporter berlari kedalam lapangan seusai pertandingan PSMS Medan melawan Garudayaksa FC pada lanjutan pertandingan Pegadaian Championship Musim 2025/2026, di Stadion Utama Sumatera Utara, Deliserdang, Sabtu (25/10/2025). Hasil akhir pertandingan PSMS Medan takluk dikandang atas Garudayaksa FC dengan skor 0-2. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Kekalahan PSMS Medan dari Garudayaksa FC pada pekan kedelapan Pegadaian Championship 2025/2026 menyisakan pil pahit bagi ribuan pendukung setia Ayam Kinantan.

Bertanding di Stadion Utama Sumatra Utara, Jumat (31/10/2025) malam, PSMS Medan harus menyerah dengan skor 0-2 di hadapan publiknya sendiri.

Kekesalan suporter memuncak terutama di babak kedua, setelah Garudayaksa FC menggandakan keunggulan melalui titik putih.

Wasit Fibay Rahmatullah menunjuk titik penalti usai melakukan tinjauan VAR (Video Assistant Referee). Eksekutor Garudayaksa, Ryu, berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan menempatkan bola ke pojok gawang PSMS Medan.

Gol tersebut sontak memicu reaksi keras dari tribun penonton, khususnya dari tribun utara. Sejumlah suporter meluapkan emosinya dengan melempar plastik berisi minuman ke dalam lapangan sebagai bentuk kekecewaan atas keputusan wasit.

Tidak berhenti di situ, dua orang suporter bahkan nekat berlari ke tengah lapangan usai pertandingan untuk mengejar wasit yang memimpin laga.

Beruntung, petugas steward yang berjaga di tepi lapangan bertindak cepat dengan mengamankan kedua suporter tersebut, sementara wasit langsung dikawal ketat oleh panitia pelaksana menuju ruang ganti.

Di sisi lain, suasana haru turut terlihat di antara para pendukung PSMS Medan. Salah satu suporter yang sempat masuk ke lapangan terlihat menangis di pinggir lapangan, menandakan betapa besar kekecewaan mereka atas hasil buruk tim kebanggaannya itu.

Meski diwarnai kekecewaan, laga ini tetap berlangsung dalam pengawasan ketat panitia dan aparat keamanan hingga seluruh pemain serta ofisial meninggalkan area stadion dengan aman.

Sebelumnya diberitakan, Sejak awal pertandingan, Garudayaksa FC tampil menekan dan memberikan tekanan tinggi kepada tim tuan rumah.

Hingga menit ke-6, laga masih berjalan seimbang dengan bola lebih banyak bergulir di lini tengah. Namun, memasuki menit ke-10, Garudayaksa mulai menguasai tempo permainan melalui umpan-umpan pendek yang terkoordinasi rapi dari anak asuh pelatih Khamid Mulyono.

Meski begitu, lini pertahanan PSMS yang dikomandoi Erwin Gutawa masih cukup tenang dalam mengantisipasi serangan-serangan awal tim tamu.

Peluang berbahaya pertama datang di menit ke-15 untuk Garudayaksa FC lewat aksi Andik Vermansyah. Eks penggawa Timnas Indonesia itu melepaskan tendangan keras kaki kiri dari luar kotak penalti, namun bola masih melenceng tipis di sisi kiri gawang PSMS.

Satu menit berselang, PSMS harus kehilangan momentum setelah Reyki Fariz diganjar kartu kuning karena melanggar pemain Garudayaksa.

Tim tamu semakin dominan di pertengahan babak pertama. Tekanan mereka berbuah hasil pada menit ke-20 setelah wasit Fibay menunjuk titik putih. Keputusan itu diambil usai bola mengenai tangan Erwin Gutawa yang dianggap melakukan handball saat mencoba memblok umpan silang Andik Vermansyah.

Everton yang maju sebagai eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna. Sepakannya mengarah ke pojok kanan gawang tanpa bisa dijangkau kiper Reky Rahayu, membuat Garudayaksa FC unggul 1-0 di menit ke-23.

Tertinggal satu gol, PSMS Medan mencoba mengubah strategi. Pelatih Welliansyah menarik keluar Reyki Fariz dan memasukkan Syifa Marhaen di menit ke-28 untuk memperkuat sektor tengah.

Menit ke-31, PSMS berupaya keluar dari tekanan. Melalui serangan balik cepat, mereka mendapatkan peluang lewat tendangan sudut, namun belum mampu dimaksimalkan menjadi gol.

Empat menit berselang, PSMS kembali mendapat peluang melalui tendangan bebas setelah Agus Nova melanggar Arif Setiawan di dekat kotak penalti. Kardinata Tarigan yang menjadi eksekutor mengirim umpan pendek ke Arif Setiawan yang langsung melepaskan tembakan keras kaki kiri, tetapi bola masih melambung jauh dari sasaran.

Memasuki menit ke-36, PSMS mulai menemukan ritme permainan. Kardinata Tarigan kembali menebar ancaman lewat sepakan kaki kiri dari dalam kotak penalti, namun bola berhasil ditepis pemain belakang Garudayaksa dan hanya menghasilkan tendangan sudut.

Pertandingan pun kembali berjalan berimbang, kedua tim saling jual beli serangan. Namun tak satu pun peluang bisa mereka konversikan menjadi gol. 

Hingga peluit babak pertama dibunyikan, skor 1-0 untuk keunggulan Garudayaksa FC tetap bertahan.

Memasuki babak kedua, PSMS tampil lebih agresif dalam upaya menyamakan kedudukan setelah tertinggal 0-1 di paruh pertama. Pada menit-menit awal, peluang emas tercipta melalui serangan cepat dari sisi kanan. 

Syifa Marhaen berhasil menembus pertahanan Garudayaksa dan mengirim umpan silang ke kotak penalti. Bola sempat dipantulkan kiper Runi saat berduel dengan Felipe Cadenazzi, dan bola liar disambar Ari Maring dengan tembakan keras kaki kanan. Sayang, bola masih melambung di atas mistar gawang.

Momen itu menjadi bukti bahwa PSMS mulai tampil lebih percaya diri di babak kedua. Meski demikian, berbagai peluang yang dibangun Arif Setiawan dkk belum mampu membuahkan hasil.

Pada menit ke-57, Garudayaksa mendapat peluang emas melalui Raihan. Sepakan kerasnya masih mampu ditepis kiper Reky Rahayu, namun bola muntah langsung disambar Taufik Hidayat. Beruntung, pemain bertahan PSMS berhasil membuang bola keluar dan hanya menghasilkan tendangan sudut.

Satu menit berselang, Taufik Hidayat diganjar kartu kuning karena mengganggu pergerakan kiper Reky Rahayu. 

Garudayaksa kemudian melakukan pergantian pemain, Adlin Cahya masuk menggantikan Berlian di menit ke-62.

Menit ke-70, PSMS mendapatkan peluang berharga melalui skema serangan cepat. Arif Setiawan mengirim umpan matang kepada Ari Maring yang sudah berdiri di dalam kotak penalti, namun tembakan kaki kirinya masih belum menemui sasaran.

Petaka datang bagi PSMS di menit ke-72. Setelah wasit melakukan tinjauan melalui VAR, wasit memutuskan memberikan hadiah penalti kedua bagi Garudayaksa FC. 

Ryu yang maju sebagai eksekutor menjalankan tugasnya dengan sempurna. Tembakan kaki kanannya meluncur ke pojok kanan gawang tanpa bisa dijangkau Reky Rahayu, membuat Garudayaksa unggul 2-0 di menit ke-75.

Usai gol tersebut, suasana memanas. Asisten pelatih PSMS, Welliansyah, diganjar kartu kuning karena melakukan protes keras terhadap keputusan wasit. Sementara M. Hidayat juga mendapat kartu kuning di menit ke-76 usai menekel keras Taufik Hidayat.

Emosi suporter pun tak terbendung. Pada menit ke-78, penonton di tribun utara melemparkan botol ke lapangan sebagai bentuk kekecewaan terhadap keputusan wasit yang dinilai kontroversial.

Untuk menambah daya gedor, PSMS melakukan pergantian ganda di menit ke-80 dengan memasukkan Rudiyana dan Bhudiar menggantikan M. Hidayat serta Rifal Lastori. Namun perubahan itu belum mampu mengubah keadaan.

Menjelang akhir laga, Garudayaksa mengganti pola permainan dengan memasukkan Roken Tampubolon dan Mandacingi menggantikan Andik Vermansyah serta Adit Gigis.

Roken hampir saja menambah keunggulan di menit ke-88 setelah menerima umpan lambung dari Rudi N. R. Ia berhasil lolos dari kawalan pemain belakang PSMS dan berhadapan satu lawan satu dengan Reky Rahayu. Namun, sepakannya mampu dibaca dengan baik oleh kiper PSMS.

Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 untuk keunggulan Garudayaksa FC tak berubah. Hasil ini membuat PSMS Medan gagal memanfaatkan laga kandang untuk menambah poin di klasemen sementara Grup 1 Pegadaian Championship.

(Cr29/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved