PSMS Medan
Bermain dengan 10 Pemain, PSMS Medan Curi Satu Poin dari Markas Persekat Tegal
Bola pun meluncur mulus ke gawang tanpa mampu diantisipasi kiper PSMS, Reky Rahayu, dan membuat tuan rumah unggul 1-0.
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Perjuangan luar biasa ditunjukkan oleh PSMS Medan saat menjalani laga tandang melawan Persekat Tegal dalam pertandingan pertama putaran kedua kompetisi Pegadaian Championship musim 2025/2026 Grup Barat.
Bertanding di Stadion Trisanja, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (13/11/2025) sore pukul 15.30 WIB, tim Ayam Kinantan berhasil menahan imbang tuan rumah dengan skor 1-1, meski harus bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke-25.
Laga berlangsung dalam tempo tinggi sejak menit awal. Persekat Tegal yang bermain di hadapan pendukungnya tampil menekan dan langsung membuka keunggulan pada menit ke-7 melalui aksi Eduard Mandosir.
Menerima umpan silang tajam dari sisi kanan yang gagal diantisipasi pemain bertahan PSMS Medan Mochammad Jody.
Persekat lewat Edward Mandosir dengan cepat menyambar bola menggunakan kaki kanannya dan mengarahkan ke tiang jauh.
Bola pun meluncur mulus ke gawang tanpa mampu diantisipasi kiper PSMS, Reky Rahayu, dan membuat tuan rumah unggul 1-0.
Tertinggal lebih dulu membuat PSMS Medan meningkatkan tempo permainan. Umpan-umpan pendek dan pressing ketat dari lini tengah membuat tuan rumah kesulitan mengembangkan serangan.
Hasilnya, sembilan menit berselang, PSMS mendapat hadiah penalti setelah Felipe Cadenazzi dilanggar oleh bek Persekat Joko Susilo di dalam kotak terlarang.
Cadenazzi yang maju sebagai eksekutor menjalankan tugasnya dengan sempurna.
Tendangan keras kaki kirinya menempatkan sikulit bundar tepat ke tengah gawang dan tak mampu diantisipasi kiper Persekat Tegal yang melompat ke sisi kanan. Skor pun berubah menjadi 1-1 pada menit ke-16.
Namun, petaka datang bagi PSMS di menit ke-25.
Gelandang PSMS, Reyki Fariz Ramadhan harus menerima kartu merah langsung dari wasit setelah melakukan provokasi terhadap pemain Persekat yang melakukan pelanggaran terhadap dirinya.
Keputusan itu sempat mendapat protes dari para pemain PSMS dan jajaran pelatih, tetapi wasit tetap kukuh pada keputusannya.
Bermain dengan sepuluh pemain membuat PSMS harus beradaptasi cepat.
Pelatih Kas Hartadi menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain lebih disiplin di lini belakang sambil mengandalkan serangan balik cepat melalui Cadenazzi, Rendy Saputra, dan Jody Kurniadi.
Memasuki babak kedua, tekanan dari Persekat semakin gencar. Unggul jumlah pemain membuat mereka lebih leluasa menguasai bola dan membangun serangan dari berbagai sisi.
Pada menit ke-66, tuan rumah sempat bersorak setelah Riki Dwi Saputro berhasil menceploskan bola ke gawang PSMS memanfaatkan bola yang didistribusikan dari tendangan bebas diluar kotak pinalti.
Namun, gol tersebut akhirnya dianulir wasit setelah dilakukan pengecekan VAR (Video Assistant Referee).
Dari tayangan ulang terlihat salah satu pemain Persekat berada dalam posisi offside saat proses terjadinya gol.
Keputusan itu sempat memicu protes keras dari pemain tuan rumah, tetapi pertandingan tetap dilanjutkan dengan skor 1-1.
PSMS yang bermain dengan 10 pemain terus berjuang hingga akhir laga.
Blokade ketat di lini belakang dan penampilan solid kiper Reky Rahayu membuat serangan Persekat selalu kandas.
Hingga peluit panjang berbunyi, skor imbang 1-1 tak berubah, dan PSMS berhasil membawa pulang satu poin berharga dari laga tandang yang sulit tersebut.
Usai pertandingan, pelatih PSMS Kas Hartadi mengaku puas dengan hasil yang diperoleh anak asuhnya.
Menurutnya, hasil imbang itu layak disyukuri mengingat timnya harus bermain dengan sepuluh pemain selama lebih dari satu jam pertandingan.
“Pertandingan hari ini cukup seru. Sebenarnya kita menguasai jalannya permainan, tapi setelah menit ke-25 kita kehilangan satu pemain karena kartu merah. Di situ situasi berubah. Namun saya apresiasi seluruh pemain karena mereka berjuang keras hingga akhir. Hasil imbang ini sudah cukup bagus untuk kami,” ujar Kas Hartadi seusai laga.
Sementara itu, winger muda PSMS Jody Kurniadi juga mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil yang diraih timnya.
Ia menilai satu poin di kandang lawan merupakan hasil positif sekaligus motivasi untuk terus memperbaiki performa ke depan.
“Alhamdulillah, kami bersyukur atas hasil ini. Meskipun bermain dengan sepuluh orang, kami bisa bertahan dengan baik. Kami akan terus evaluasi dan bekerja lebih keras supaya ke depan hasilnya bisa lebih baik lagi,” kata Jody.
Dengan hasil imbang ini, PSMS Medan menambah koleksi satu poin dan tetap menjaga asa bersaing di klasemen Grup Barat Pegadaian Championship 2025–2026.
Sementara itu, Persekat Tegal harus puas dengan hasil imbang di kandang sendiri setelah gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain.
Kini PSMS Medan berada di peringkat ke-5 dengan mengoleksi 13 poin hasil 10 laga.
Namun posisi ini masih dapat berubah, mengingat masih ada dua pertandingan selanjutnya di Grup Barat antara PSPS Pekanbaru menghadapi FC Bekasi City dan Sumsel United FC kontra Persikad Depok, yang akan berlangsung malam ini.
(Cr29/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| PSMS Medan Bidik Kemenangan di Markas Persekat Tegal |
|
|---|
| Setelah Jalani Sanksi, Kas Hartadi Lega Bisa Kembali Pimpin PSMS Medan dari Pinggir Lapangan |
|
|---|
| Usai Jalani Sanksi, Kas Hartadi Lega Bisa Kembali Pimpin PSMS Medan dari Pinggir Lapangan |
|
|---|
| PSMS Bertolak ke Tegal, Bidik Kebangkitan pada Laga Pembuka Putaran Kedua Pegadaian Championship |
|
|---|
| Erwin Gutawa Cedera, PSMS Medan Kehilangan Bek Andalan Jelang Laga Kontra Persekat Tegal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PSMS-MEDAN-Pemain-PSMS-Medan-berebut-bola-dengan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.