TRIBUN WIKI

Apa Itu Body Part dalam Evakuasi, Berikut Istilah dalam Penyelamatan

Istilah "body part" merujuk pada bagian tubuh korban yang ditemukan atau dievakuasi secara terpisah.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Adobe Stock
BAGIAN TUBUH- Ilustrasi bagian tubuh manusia. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menemukan adanya body part saat melakukan evakuasi korban di reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Hingga Senin (6/10/2025), Basarnas telah menemukan 54 jenazah korban retruntuhan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

"Update terakhir pukul 03.34 WIB, kami menemukan satu jenazah lagi sehingga total menjadi 54, termasuk lima body parts. Jadi jumlah jenazah utuh yang telah dievakuasi sebanyak 49," ujar Direktur Operasi Basarnas, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Senin (6/10/2025) dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Apa Itu Radioaktif Cesium 137 yang Diklaim Bikin Manusia Jadi Alien

Lantas, apa itu body part dalam evakuasi?

Apa itu body part dalam evakuasi

Dalam konteks evakuasi, terutama dalam operasi penyelamatan atau penanganan korban bencana, istilah "body part" merujuk pada bagian tubuh korban yang ditemukan atau dievakuasi secara terpisah.

Misalnya saat terjadi bencana besar atau runtuhnya bangunan, tim evakuasi mungkin menemukan bagian tubuh korban yang terpisah-pisah akibat kondisi di lokasi kejadian.

Baca juga: Apa Itu LNG yang Kini Menyeret Nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok

Istilah "body part" ini penting dalam laporan dan proses evakuasi untuk menjelaskan status fisik korban yang ditemukan, terutama jika korban tidak ditemukan secara utuh melainkan hanya beberapa bagian tubuhnya.

Dalam upaya evakuasi dan identifikasi korban, tim SAR dan medis akan mendokumentasikan bagian tubuh yang ditemukan untuk proses identifikasi selanjutnya.

Jadi, "body part" dalam evakuasi mengacu pada bagian-bagian tubuh korban yang ditemukan atau diangkat ketika korban tidak dalam kondisi utuh, yang sering kali terjadi dalam tragedi besar yang mengakibatkan kerusakan parah atau runtuhnya struktur bangunan.

Baca juga: Helmy Yahya Rangkap Jabatan, Lalu Apa Itu BP Rebana yang Kini Dipimpin si Raja Kuis?

Berikut adalah beberapa istilah penting dalam proses penyelamatan, khususnya dalam operasi pencarian dan penyelamatan (Search and Rescue - SAR):

  • SAR (Search and Rescue): Usaha mencari, menolong, dan menyelamatkan manusia yang hilang atau dalam keadaan bahaya akibat kecelakaan, bencana, atau kondisi membahayakan lainnya.

  • Evakuasi: Kegiatan memindahkan korban dari lokasi bahaya ke tempat yang aman untuk mendapat penanganan medis lanjutan.

  • INCERFA (Uncertainty Phase): Fase ketidakpastian di mana ada keraguan mengenai keselamatan korban.

  • ALERFA (Alert Phase): Fase kewaspadaan ketika ada informasi jelas bahwa korban menghadapi kesulitan serius.

Baca juga: Apa Itu Tim Onodera yang Dikaitkan dengan Ferry Irwandi

  • DITRESFA (Distress Phase): Fase darurat bahaya yang memerlukan bantuan cepat karena adanya ancaman serius terhadap keselamatan korban.

  • SC (SAR Coordinator): Pejabat yang memberikan dukungan dan menggerakkan unsur operasi SAR dalam koordinasi dengan tim.

  • SMC (SAR Mission Coordinator): Pejabat yang mengkoordinasikan dan mengendalikan operasi SAR dari awal hingga selesai, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

  • Detection Mode: Tahap pencarian di mana tanda-tanda keberadaan korban dicari dan dideteksi.

  • Tracking Mode: Tahap mengikuti jejak atau tanda yang ditinggalkan korban untuk menemukan lokasinya.

  • Siaga Pencarian dan Pertolongan: Kegiatan monitoring, pengawasan, dan koordinasi kesiapan untuk melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan.

Istilah-istilah ini penting untuk memahami tata cara dan tahapan dalam operasi penyelamatan korban bencana atau kecelakaan supaya prosesnya berjalan efektif dan aman.

Baca juga: Apa Itu Tantiem Komisaris BUMN, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Fokus Pencarian Tim SAR

Fokus pencarian tim SAR gabungan kini berada di sektor selatan bangunan, tepatnya di area yang disebut sektor A3 dan A4. Lokasi ini menjadi titik di mana banyak korban ditemukan dalam beberapa hari terakhir.

"Jadi terakhir dari mulai kemarin sore sampai hari ini, di sektor A3 dan A4, di tengah luar mushala itu maksimal rata-rata yang kita temukan sejak kemarin sampai dengan tadi sore semua berada di situ," jelas Yudhi.

Baca juga: Apa Itu Paspor Merah Putih yang Peluncurannya Ditunda Karena Anggaran

Ia menambahkan bahwa sebagian besar bangunan mushala Ponpes Al-Khoziny telah rata dengan tanah, terutama di sektor A1, A3, dan A4. Namun proses ini belum dinyatakan selesai hingga Senin (6/10/2025).

Yudhi memprediksi pengangkatan runtuhan dan evakuasi akan membutuhkan waktu tambahan dua hingga tiga hari ke depan.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved