TRIBUN WIKI

Pernah kah Kamu Membaca Isi Teks Asli Sumpah Pemuda? Begini Bunyinya

Teks lengkap Sumpah Pemuda versi asli ejaan tua masih menggunakan tulisan lama yang terbilang sangat unik.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Wikipedia
TEKS SUMPAH PEMUDA- Gambar teks asli Sumpa Pemuda yang selalu dikenang hingga hari ini. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Tribunners, pernah kah kalian membaca teks lengkap Sumpah Pemuda versi asli ejaan tua?

Atau, pernah kah kalian melihat isi teks asli Sumpah Pemuda yang dibacakan pada 28 Oktober 1928?

Jika belum, kami mencoba akan menyuguhkannya kepada Anda.

Baca juga: Contoh Doa Hari Sumpah Pemuda dari yang Religius Hingga Universal

Bila ditelisik, tulisan isi teks asli Sumpah Pemuda yang disepakati kalangan pemuda kala itu terbilang sangat unik.

Tulisannya masih menggunakan ejaan lama, dimana huruf U masih menggunakan O dan E yang disatukan.

Sehingga, bunyi dari U pada tulisan isi teks asli Sumpah Pemuda tersebut sangatlah khas.

Untuk mengetahui seperti apa isi teks lengkap Sumpah Pemuda versi asli ejaan tua, berikut suguhannya.

Baca juga: Contoh Pidato Hari Sumpah Pemuda 2025 yang Bisa Kamu Aransemen Sendiri

SUMPAH PEMUDA- Ilustrasi seorang pelajar yang tengah mengikuti upacara kegiatan Hari Sumpah Pemuda.
SUMPAH PEMUDA- Ilustrasi seorang pelajar yang tengah mengikuti upacara kegiatan Hari Sumpah Pemuda. (Microsoft Copilot/Tribun-medan.com)

Tulisan atau Isi Teks Asli Sumpah Pemuda

Kerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia diadakan oleh perkoempulan-perkoempulan pemoeda Indonesia jang berdasarkan kebangsaan, dengan namanja Jong Java, Jong Soematera (Pemoeda Soematra), Pemoeda Indonesia Sekar Roekoen, Jong Islamieten Bond, Jong Batakbond, Jong Celebes,Pemoeda Kaoem Betawi, dan Perhimpunan Peladjar Indonesia.

Memboeka rapat pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di negeri Djakarta. Sesoedahnja mendengar segala isi-isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini. Kerapatan laloe mengambil kepoetoesan:
Pertama: Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea: Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Setelah mendengar poetoesan ini, kerapatan mengeloearkan kejakinan asas ini wadjib dipakai oleh segala perkoempoelan-perkoempoelan kebangsaan Indonesia.
Mengeloearkan kajakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar poetoesannja:
 
Kemajoean
Sedjarah
Bahasa
Hoekoem Adat
Pendidikan dan Kepandoean dan mengeloearkan penghargaan soepaja ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan.
 
Djakarta, 28 Oktober 1928

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 Apakah Libur Nasional, Cek Penjelasannya

PIDATO- Ilustrasi seorang pemuda saat menyampaikan pidato dalam momen Hari Sumpah Pemuda.
PIDATO- Ilustrasi seorang pemuda saat menyampaikan pidato dalam momen Hari Sumpah Pemuda. (Microsoft Copilot/Tribun-medan.com)

Tokoh yang Terlibat dalam Sumpah Pemuda

Ada beberapa tokoh penting yang terlibat dalam momen Sumpah Pemuda ini.

Mereka adalah tokoh pemuda dari berbagai tempat di Indonesia.

Para pemuda ini memiliki pemikiran yang sangat cemerlang di masanya.

Tokoh-tokoh utama dalam peristiwa Sumpah Pemuda yang berperan penting dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 antara lain:

Baca juga: Sejarah Singkat Hingga Isi Teks Sumpah Pemuda yang Diperingati Tiap 28 Oktober

  • Soegondo Djojopoespito: Ketua Kongres Pemuda II yang memimpin jalannya rapat dan pengambilan keputusan Sumpah Pemuda. Ia adalah anggota Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) yang menjadi figur sentral penyelenggaraan kongres.

  • Mohammad Yamin: Tokoh dari Jong Sumatranen Bond, dikenal sebagai sastrawan, budayawan, dan politikus. Ia berperan penting sebagai perumus teks ikrar Sumpah Pemuda, termasuk mendorong bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

  • Soenario Sastrowardoyo: Penasihat panitia dan pembicara dalam Kongres Pemuda II yang banyak berkontribusi dalam merumuskan isi Sumpah Pemuda serta membimbing panitia.

  • Amir Syarifuddin: Bendahara Kongres Pemuda II dari Jong Batak Bond, yang juga memberikan gagasan penting dalam perumusan Sumpah Pemuda.

  • Johannes Leimena: Wakil panitia dari Jong Ambon, tokoh muda yang kelak menjadi dokter dan politisi penting Indonesia.

  • Djoko Marsaid: Wakil ketua Kongres Pemuda II dari Jong Java yang berperan dalam pelaksanaan kongres.

  • Johan Mohammad Cai: Pembantu I dalam kepanitiaan, aktif sebagai wakil Jong Islamieten Bond dan tokoh yang mendukung perjuangan nasional.

  • Sarmidi Mangoensarkoro: Aktivis pendidikan yang menyuarakan pentingnya pendidikan dalam pergerakan pemuda.

Para tokoh ini mewakili berbagai organisasi pemuda dari berbagai daerah dan latar belakang yang bersatu untuk merumuskan dan mengikrarkan Sumpah Pemuda sebagai simbol persatuan dan identitas bangsa Indonesia di tengah perjuangan menuju kemerdekaan.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved