Berita Viral
Fakta Unik Menara Saidah Bergaya Romawi yang Sering Viral di Medsos
Menara Saidah adalah sebuah gedung pencakar langit yang terletak di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur. Gedung ini dibangun tahun 1995.
Ringkasan Berita:
- Menara Saidah yang berlokasi di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, kembali mencuri perhatian publik
- Gedung yang dibangun tahun 1995 hingga 1998 ini kerap menyimpan kisah misteri
- Baru-baru ini, netizen heboh karena tirai jendela gedung terlihat naik turun secara tiba-tiba
- Spekulasi pun bermunculan di media sosial, mulai dari dugaan hal mistis hingga angin
TRIBUN-MEDAN.COM,- Keberadaan Menara Saidah memang kerap mencuri perhatian, khususnya warga di Ibu Kota Jakarta.
Menara Saidah ini berada di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur.
Sejak dibangun pada tahun 1995 dan selesai 1998, gedung yang awalnya bernama Gedung Grancindo ini kerap kali disorot karena beberapa hal janggal.
Baru-baru ini misalnya. Jendela yang ada di Menara Saidah mendadak mencuri perhatian netizen.
Baca juga: Sejarah Sekolah Pahoa Gading Serpong yang Berdiri Sejak Penjajahan Belanda
Pasalnya, tirai yang ada di jendela Menara Saidah naik turun.
Ada beragam spekulasi yang beredar di medsos.
Mulai dari yang menghubungkan dengan hal klenik, hingga meyakini bahwa tirai Menara Saidah itu naik turun lantaran ditiup angin.
Namun begitu, sejak ditutup dan tidak digunakan lagi, ada saja hal unik di Menara Saidah ini.
Sejarah Menara Saidah
Menara Saidah adalah sebuah gedung pencakar langit yang terletak di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur.
Awalnya gedung ini dibangun pada tahun 1995 hingga 1998 oleh kontraktor BUMN PT Hutama Karya dengan 18 lantai dan awalnya dikenal dengan nama Gracindo.
Baca juga: Rincian Tunjangan Pahlawan Nasional Indonesia, Jaminan Kesehatan Hingga Beasiswa
Gedung ini pertama kali dimiliki oleh PT Mustika Ratu yang dipimpin oleh Moeryati Sudibyo.
Kemudian, pada tahun 1995 gedung ini dilelang dan dimenangkan oleh keluarga Saidah Abu Bakar Ibrahim sehingga namanya berganti menjadi Menara Saidah.
Setelah renovasi, jumlah lantainya bertambah menjadi sekitar 28 sampai 30 lantai.
Namun, Menara Saidah menghadapi masalah serius berupa fondasi yang tidak stabil yang menyebabkan gedung menjadi miring.
Baca juga: Sejarah Sekolah Pahoa Gading Serpong yang Berdiri Sejak Penjajahan Belanda
Akibat masalah tersebut dan komplikasi manajemen internal, gedung akhirnya ditutup pada tahun 2007 dan terbengkalai hingga sekarang.
Gedung ini juga dikenal dengan berbagai cerita mistis yang berkembang di masyarakat.
Setelah ditutup, gedung berada di bawah pengawasan kepolisian untuk keamanan, terutama dari risiko kebakaran.
Menara Saidah menjadi simbol gedung megah yang akhirnya tidak difungsikan lagi karena permasalahan struktural dan manajemen.
Baca juga: Sinopsis The Murky Stream, Drama Korea Berlatar Sejarah dan Aksi Balas Dendam
Desain Klasik Bergaya Romawi
Menara Saidah yang menjulang tinggi ini memiliki kekhasan tersendiri dibanding gedung tinggi di sekelilingnya.
Desain interiornya memakai sentuhan Las Vegas dan langit-langit bagian lobi yang nuansanya bisa berganti-ganti dulunya.
Bangunan ini bernuansa Romawi dengan patung-patung yang diimpor langsung dari Italia.
Banyak patung-patung Julius Caesar dan singa di area fasad dan lobi yang membuat Menara Saidah semakin bernuansa Romawi.
Baca juga: Sejarah Hamparan Perak, Kampung yang Dibuka Datuk Setia Raja Tahun 1823
Patung-patung yang menjadi hiasan di bagian depan lobi seolah menyambut para tamu yang berdatangan ke Menara Saidah kala itu.
Pilar-pilar di bagian depan lobi masih berdiri kokoh dengan warna cat hijau yang sudah luntur dan kusam.
Menara Saidah yang bergaya Romawi ini nampak gagah dan megah karena pilar-pilar besar dan hiasan patung di depannya.
Selain itu, nuansa Romawi semakin kental karena gedung ini mengenakan keramik mozaik.
Baca juga: Masjid Lama Gang Bengkok, Saksi Sejarah Perkembangan Islam di Kota Medan
Orderan Fiktif
Sejumlah ojek online kerap kali mendapat orderan fiktif yang mengara ke Menara Saidah.
Karenanya, warga yang ada di lokasi kemudian meminta agar driver ojol mengabaikan pesanan yang datang dari gedung milik keluarga suami Inneke Koesherawati itu.
Bambang, warga RT 3/1 Kelurahan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan mengatakan dirinya kerap meminta driver ojek online (ojol) pulang akibat dapat orderan fiktif di Menara Saidah.
Baca juga: Foto Marsinah dan Soeharto Jadi Sorotan, Dulu Heboh Marsinah Diduga Disekap di Markas Militer
Pria yang tinggal di belakang Menara Saidah menuturkan kerap bertemu dengan pengemudi ojek online, baik roda dua maupun roda empat.
Saat ditemui, ia menceritakan sejumlah pengemudi ojol mendapatkan pesanan penumpang hingga paket yang ditujukan ke Menara Saidah.
"Kalau yang saya alami langsung yang ojol itu. Sekira pukul 23.00 WIB, dia dapat order di lobby Menara Saidah," jelasnya di Pancoran, Senin (30/9/2019).
"Katanya sudah telepon lama, tapi enggak diangkat. Kebetulan ketemu saya, ya saya suruh pulang," sambungnya.
Ceritanya tak berhenti sampai di situ.
Beberapa waktu lalu, ia juga dihampiri seorang pengemudi ojek online lainnya.
Sambil membawa paket, pengemudi tersebut menunjukan alamat dan lantai yang ditujukan kepada dirinya.
"Yang paket itu juga ada. Ditujukan untuk lantai 16. Saya suruh pulang lagi," jelasnya.
"Cuma saya bilang balikin aja barangnya ke center pengambilan langsung," sambungnya.
Bambang mengatakan, pengemudi ojol yang menerima orderan di Menara Saidah merupakan orang yang tak mengetahui bahwa bangunan tersebut sudah lama kosong.
Tak hanya kosong, pengemudi ojol tersebut juga tak mengetahui jika kegiatan perkantoran sudah tak lagi ada di lokasi dan hanya menyisakan segelintir kisah mistis.
Sehingga, pengemudi ojol yang datang selalu menuruti arahanya untuk pulang tanpa banyak bertanya.
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/menara-saidah-dan-fakta-uniknya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.