Tuntut Revolusi PSSI
Medan Tetap Tolak Nurdin
Suporter Medan Cinta Kinantan (SmecK Hooligan) menolak Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, Kamis (24/2)

Mengenakan pakaian berwarna hijau yang menjadi ciri khas kelompok suporter PSMS, massa berkumpul di seputaran Stadion Teladan Medan.
Massa melanjutkan aksi di Bundaran Majestik sambil melakukan orasi-orasi yang menyuarakan Nurdin tidak pantas duduk kembali di kepemimpinan PSSI.
"Kami atas nama Smeck Hooligan mengutuk jika benar Nurdin dan Nirwan bisa maju sebagai calon kuat ketum PSSI. Turunkan Nurdin, hidup SmecK...hidup SmecK...," ujar Nata Simangunsong, Ketua Umum Smeck Hooligan, dalam orasinya.
Kekesalan kelompok suporter yang memiliki massa terbesar di Sumatera Utara ini dipicu keputusan Komisi Pemilihan PSSI yang hanya meloloskan Nurdin dan Nirwan untuk maju menjadi Ketum PSSI yang baru.
Sedangkan dua kandidat lain Goerge Toisutta dan Arifin Panigoro tidak diloloskan dengan pelbagai alasan.
Nata mengatakan Nurdin dan Nirwan sebenarnya sama saja. Di mana selama kepemimpinan mereka berdua, PSSI tidak memberikan kontribusi apa-apa kepada dunia persepakbolaan Tanah Air.
"Kita memberikan sikap menentang terhadap PSSI yang meloloskan Nurdin Halid. Kita sebagai kelompok suporter yang mencintai PSMS Medan yang bernaung di bawah PSSI, mengutuk Nurdin Halid jika dia benar tetap akan maju sebagai Ketum PSSI priode yang baru. Go to hell Nurdin," ujar Nata.
Massa menabuh gendang dan nyanyian ala SmeCK Holligan yang syairnya telah diganti dengan kata-kata Tolak Nurdin, saat mendatangi Kantor Wali Kota Medan. Massa meminta Dzulmi Eldin selaku Ketua Umum PSMS menerima aspirasi mereka.
"Jangan pilih koruptor. Jangan pilih diktator. Gara-gara Nurdin kita dibantai 3-1 kemarin malam. Pemain naturalisasi seperti Irfan Bachdim tak diizinkan memperkuat PSSI. Tolak Nurdin," ujar Bobi Septian, Koordinator Aksi SmeCK.
Namun supporter SmeCK kecewa lantaran aspirasi mereka tidak ditanggapi langsung oleh Eldin. Padahal sebagai Ketua Umum PSMS, Eldin bisa menolak Nurdin lantaran PSMS punya hak suara dalam pemilihan Ketua Umum PSSI.
"Kami tak ada kepentingan politik. Tolak Nurdin adalah harga mati. Lihat sendiri bagaimana prestasi sepak bola kita selama ini. Kami harap Eldin turun," ujar Bobi.
Akhirnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Medan Hanas Hasibuan yang menerima massa SmeCK. Hanas menyambut positif aksi SmeCK yang merupakan aksi dukungan atas persepak bolaan Indonesia yang memang perkembangan sejak beberapa tahun mengalami kemerosotan.
"Saya sampaikan rasa hormat dan apresiasi atas dukungan kalian. Ini sekaligus masukan agar Dispora juga membenahi diri dan menggali potensi yang selama ini terbenam," katanya. Hanas mengingatkan massa SmeCK sebagai warga Medan tetap menjaga kondusivitas kota yang merupakan aset terbesar Medan.
Gaban, anggota SmeCK, kecewa atas pernyataaan Hanas yang terkesan tak jelas arahnya. ''Kami hanya ingin tahu apakah Eldin sebagai Ketua PSMS dan Hanas Hasibuan sebagai Kadispora apakah menolak atau menerima Nurdin. Kami ingin statementnya jelas arahnya. dukung atau tolak Nurdin," katanya.
Meski didesak, Hanas tetap tidak mau memberikan pernyataan seperti yang diinginkan massa."Kita dukung yang terbaik, sampai saat ini saya belum bisa memberi statement. Tapi ini masukan untuk kami," ujar Hanas.
(irf/mom)