Buku Mahkota dan Adat Melayu Resmi Diluncurkan

Buku mahkota ada dan budaya melayu serdang karya Temengku Luckman Sinar Dkk resmi diluncurkan,

Laporan wartawan Tribun Medan / Ibrahim Sanjaya Siregar

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Buku mahkota ada dan budaya melayu serdang karya Temengku Luckman Sinar Dkk resmi diluncurkan, Sabtu (24/9/2011).

Peluncuran dan bedah buku tersebut digelar di ruang rapat Fakultas Ilmu Budaya Univesitas Sumatera Utara (USU) dengan pembicara adalah Anhar Gonggong seorang sejarawan Universitas Indonesia (UI) dan OK Saidin dosen Fakultas Hukum USU.

Peluncuran dihadiri puluhan orang yang terdiri dari mahasiswa,dosen.Bedah buku ini bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Budaya USU, masyarat sejarawan Indonesia dan Yayasan Kesultanan Serdang.

Dalam sambutan dari perwakilan  Yayasan Kesultanan Serdang, Sivana Sinar mengatakan kesultanan serdang merupakan pecahan dari kerajaan Sultan Deli. Dan sinar berharap dengan acara ini dapar memberikan manfaat bagi budaya Indonesia.

Dalam sabutan Ratna, Ketua Panitia Peluncuran dan bedah buku Mahkota adat dan budaya melayu ini berharap acara ini dapat memberikan bagi perkembangan ilmu budaya . Buku ini juga sudah diberikan Hak Ciptanya Tahun 2010.

Sahnan, Dekan Fakultas Ilmu Budaya juga mengatakan hal yang sama bahwa dengan peluncuran buku tersebut dapat memberikan kontribusi dalam Ilmu Budaya. Sahnan juga mengatakan buku ini wajib dihargai karena bagaimanapun buku itu dapat memberikan manfaat bagi orang yang membacanya.

Kemudian Sahnan mengatakan tidak selalu setiap buku-buku sejarah itu sesai dengan yang terjadi untuk itu, ia mengajak semua yang peduli untuk bersama – sama memluruskannya bila ada ketidak sesuaian. “Terkadang dalam buku itu melenceng jadi mari bersama kita perbaiki” kata Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU ini dalam sambutannya.

OK sadikin, sebelum menjelaskann atau membedah buku ini, mengatakan bahwa merasa gamang saat hendak memnjelaskan isi buku ini kepada hadirin, karena takut malah salah, sebab penulis buku ini adalah orang dikenalnya dan merupakan pelaku sejarah bagi orang  dan ditanah melayu serdang.

Sadikin mengatakan dalam buku ini berisi tentang jatuh bangunnya kerajaan serdang. Secara penulisan Sadikin mengakui buku ini masih jauh dari kesempurnaan karena belum sesuai dengan metodologi penulisan buku. “Untuk itu mari kita rumuskan bersama untuk menyempurnakan penulisan buku ini” Ujar sadikin saat membedah buku.

Anhar Gonggong saat membedah buku ini mengatakan buku ini penting bagi akademisi atau orang yang berminat dengan sejarah dan adat melayu serdang serta sebagai informasi untuk perkembangan budaya. Budaya Indonesia adalah ciptaan seluruh rakyat Indonesia secara bersama – sama. Buku ini juga dikatakan sebagai referensi baru dalam ilmu budaya melayu.

Anhar mengatakan dalam masyakat Indonesia mempunyai kesamaan dalam hal tertentu, misalnya pakain adat masyarakat melayu, mempunyai kemiripan dengan beberapa budaya masyarakat yang lain, namun hanya berbeda sedikit. “Tidak sama namu ada kemiripan” kata Anhar.

Anhar mengatakan mempelajari dipandang penting untuk kemajuan masa depan bangsa dan Negara. Oleh karena itu Anhar Gonggong memperjelas manfaat mempelajari sejarah, yaitu “mempelajari sejarah bukan sekedar untuk mengetahui masa yang lampau, tapi dengan mempelajari masa lampau dapat menentukan masa depan, masa lalu mempunyai makna bagi masa depan”.

“Perlu juga diketahui dalam penyebutan “budaya nasional” kurang benar, tapi yang benar adalah budaya Indonesia, karena nasional bermakna satu, oleh karena itu salah bila dikatakan budaya itu satu. Budaya Indonesia lebih benar, karena Indonesia merupakan sekumpulan dari bermacam suku bangsa dan sub-suku bangsa” Jelas Anhar.

Anhar juga mengakui bahwa dalam penulisan bulu yang dibedah ini masih jauh dari kesempurnaan karena belum sesai dengan metode penulisan buku. “Ada beberapa bagian yang belum benar cara penulisannya” ujar Anhar Gonggong.(ibr//tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved