SBY: Berat Setujui Ibas Mundur dari DPR

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pengunduran di

Editor: Muhammad Tazli
SBY: Berat Setujui Ibas Mundur dari DPR - sby_ibas.JPG
Sandro Gatra
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, merespon pengunduran diri Edhie Baskoro dari DPR RI di halaman Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/2/2013).

TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pengunduran diri putra keduanya, Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas, dari keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat sudah dibicarakan dengan keluarga pada Rabu (13/2/2013) malam.


Presiden bercerita, pembicaraan itu diikuti dirinya, istrinya Ani Yudhoyono, dan putra pertamanya Agus Harimurti Yudhoyono. Ketika itu, Ibas menyampaikan inisiatif untuk mundur dari DPR dengan berbagai alasan. Awalnya, kata Yudhoyono, berat bagi keluarga untuk menyetujui keinginan Ibas.


"Kami dengan jernih, tenang, serta rasional membahas. Salah satu yang secara bulat kami pikirkan tepat untuk dilakukan adalah pengunduran diri Ibas dari DPR," kata Presiden di halaman Kantor Presiden, Jakarta, sebelum sidang kabinet paripurna, Kamis (14/2/2013) siang.


Sebagai ayah, Yudhoyono mengaku bangga atas sikap putranya itu. Ibas, kata dia, telah bertanggung jawab dan minta maaf atas insiden presensi ketika rapat paripurna di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.


Adapun karier politik Ibas bermula pada 2009. Saat itu, Ibas berkecimpung dalam perpolitikan Indonesia dengan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Daerah Pemilihan VII Jawa Timur, mewakili lima daerah, yakni Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi.


Ibas lalu terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada April 2009 dengan perolehan suara tertinggi se-Indonesia, yaitu 327.097 suara.


Sebagai anggota DPR, ia ditunjuk sebagai anggota Badan Anggaran dan Komisi I DPR yang membidangi hubungan luar negeri, pertahanan, serta informasi dan komunikasi.


Saat ini Ibas aktif sebagai politisi Partai Demokrat, partai yang memenangi Pemilihan Umum 2009. Kariernya di Partai Demokrat diawali dengan penunjukan sebagai Ketua Departemen Kaderisasi. Setelah Kongres II Partai Demokrat pada Mei 2010, ia dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal untuk mendampingi Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved