Pelapis Mobil
Lapisi Mobil Anda Dengan Nano Ceramic Coating
Sebagai investasi dan bagian dari lifestyle, tampilan mobil kadang terlihat mudah kusam meski sering dicuci dan dipoles.
Editor:
Muhammad Tazli
Laporan Wartawan Tribun Medan : Eris Estrada Sembiring
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN
Sebagai
investasi dan bagian dari lifestyle, tampilan mobil kadang terlihat
mudah kusam meski sering dicuci dan dipoles. Apalagi cuaca tropis yang
belakangan semakin panas dan lembap di Medan membuat si pemilik mobil
harus ekstra hati-hati merawat kendaraannya. Kondisi ini kerap
menjadikan jamur dan kotoran yang menempel di seluruh bagian mobil
berekasi secara kimiawi dengan cepat. Alhasil, cat pun cepat kusam atau
rusak.
Kita
sering menemukan lahan parkir tanpa pelindung atap. Tak terbayang,
bagaimana tersiksanya cat
kendaraan ketika saat terik matahari kemudian berganti dengan derasnya
hujan dan kembali terik. Kondisi ini sering dijumpai saat pergantian
cuaca di Medan seperti sekarang ini. Perubahan cuaca secara tiba-tiba
akan membuat lapisan pelindung cat atau disebut dengan clear coat akan
lebih cepat rusak. Bila didiamkan, kian lama warna cat akan
pudar. Kendala cat mobil di cuaca yang tak menentu seperti saat ini
adalah terjadi water spot dan memudarnya warna cat akibat mobil
terjemur. Bintik air yang tersisa setelah hujan akan membekas di clear
coat. Bekas air inilah yang disebut water spot. Jika dibiarkan
berlarut-larut, maka clear coat akan rusak. Jika hal ini terjadi, maka
cat mobil harus di poles, agar warna cat dapat kembali cemerlang.
Jika
ini terjadi berarti ada yang tidak tepat dengan proses pencucian dan
perlakuan terhadap kendaraan kesayangan Anda. Pada sisi lain, cara
mencuci, memoles, serta perlakuan lain yang tidak tepat juga turut
menyebabkan konstruksi lapisan cat cepat terurai. Ada banyak cara untuk
melindungi cat mobil, mulai dari Wax, Polymer/plastic hingga lapisan
Nano Ceramic. Lantas, apa saja yang harus diperhatikan agar tampilan cat
mobil tetap awet berkilau?
“Selama
ini, banyak pemilik mobil yang rajin merawat mobil, namun tidak
mengerti cara yang tepat untuk membersihkan dan memperlakukan mobil agar
cat tetap awet dan berkilau. Kendaraan adalah investasi dan kadang kita
tidak memiliki waktu luang untuk merawat secara terus-menerus dan
teratur. Auto Nano Paint Protection membantu melindungi dan merawat
kendaraan tanpa harus sering membersihkan, tanpa harus sering memoles,
tanpa harus sering ke salon mobil,” ujar pemilik Auto Nano Ceramic
Coating Medan, Ferry ketika ditemui Tribun di workshop miliknya, Jalan
Cemara No 188 C, Medan, kemarin.
Keunggulan
produk yang memanfaatkan nano
technology ini, katanya, mampu membantu mempertahankan keaslian cat dan
mengatasi masalah polusi yang diterima oleh cat serta menjaga kilap
mobil. Lapisan nano keramiknya mampu menutup pori-pori cat dengan
sempurna sehingga tidak ada debu dan kotoran yang menempati pori-pori
cat. Efek dari tertutupnya pori-pori ini, debu tidak akan mudah menempel
sehingga mudah dibersihkan dan air tidak menempel. Ini artinya
perawatan nano sudah menghindari kusam dan mencegah jamur.
Ia
menyayangkan pemilik mobil yang masih mempertahankan cara konvensional,
yakni mencuci mobil dengan air yang akan menimbulkan kerak/jamur air
pada permukaan
cat. Apalagi air yang biasa digunakan saat ini mengandung kadar kaporit
yang tinggi dan juga air tanah mengandung tingkat keasaman yang
berbahaya bagi mobil.
“Saya
dulunya sempat menjadi pelanggan salon mobil. Hasil setelah cuci mobil
memang terlihat bersih tetapi akan mengakibatkan kerak/jamur air di
permukaan cat. Tanpa Anda sadari ini akan membuat kusam cat pada jangka
panjangnya dan tidak mampu melindungi cat dari sinar UV,” jelasnya.
Bila
dibandingkan dengan produk seperti AquaWax misalnya, paint
protectionnya hanya bertahan lebih kurang enam bulan karena sifatnya
yang temporer. Banyak pengguna juga mengeluhkan kualitasnya yang
berkurang bila terlalu sering terkena air atau hujan. Bahkan jika
sedikit ceroboh ketika menggunakan lapisan wax, dapat menipiskan cat dan
meninggalkan goresan pada body. Lapisan wax ini pun harus diaplikasi
ulang untuk mempertahankan kekilapannya dan menutupi baret.
Sementara
untuk perlindungan
cat yang menggunakan Polymer, memang diakui jauh lebih lama bertahan
dibandingkan produk Wax. Sistemnya dirancang khusus untuk melindungi dan
mempertahankan permukaan cat agar tetap mengkilap dan tidak pudar.
Namun yang menjadi masalah, penggunaan polymer adalah bila mobil sering
terpapar matahari dan hujan ketika sedang diparkir atau dicuci dengan
kandungan shampoo mobil dengan pH tidak seimbang, maka akan menjadi
masalah. Jika salah perawatan dan tidak diperiksa detail, malah beresiko
menyisakan jamur dan kerak air di kaca dan bodi.
“Resikonya
terasa sekali apalagi bagi mobil yang sering parkir diluar garasi siang
dan malam.
Terpapar matahari dan kadang hujan. Perawatan dengan nano
mempermudahnya. Karena kalaupun bepergian jauh ke luar kota dan melewati
banyak debu dan tanah, hanya tinggal disiram air biasa, kotorannya akan
langsung jatuh. Kilap juga menjadi tahan lama dan pantulan bayangan
jelas karena terpantul sempurna,” kata Ferry seraya memperagakan kilap
hasil polesan Nano Ceramic Coating di salah satu mobil yang terparkir di
workshopnya.
Permukaan
cat yang jadi super licin membuat kotoran tersapu ketika permukaannya
terkena air. Jadi tidak sang pemilik tidak perlu lagi mencucinya dengan
sabun atau mengelapnya dengan kain, hanya perlu
menyiramnya dengan air atau menunggu hujan turun dari langit dan
menyapu kotoran di permukaan mobil. (ers/tribun-medan.com)
Perbandingan Paint Protection
Wax
Daya Tahan : Lebih kurang 6 bulan
Pantangan : Jika dicuci terus, wax akan hilang
Kilap : Kilap
Polymer
Daya Tahan : Diatas 2 tahun
Pantangan : Air Panas, Kaporit, Shampoo pH tidak seimbang, hujan asam, panas dan hujan yang terus menerus
Kilap : Super Kilap
Nano Ceramic
Daya Tahan : Diatas 2 tahun
Pantangan : Tidak Ada
Kilap : Super Kilap dan bayangan efek cermin terlihat jelas
Berita Terkait