Adik Dora Natalia Singarimbun Klarifikasi: Polisi Injak Kaki Kakak Saya
Belakangan perempuan itu diketahui bernama Dora Natalia Singarimbu, disebut-sebut pegawai Mahkamah Agung.
TRIBUN-MEDAN.com - Jagat media sosial dihebohkan dengan video seorang ibu-ibu menganiaya polisi lalu lintas.
Perempuan itu tampaknya tak terima saat ditilang oleh polisi lalu lintas tersebut.
Belakangan perempuan itu diketahui bernama Dora Natalia Singarimbu, disebut-sebut pegawai Mahkamah Agung.
Baca: Usai Kasus Dora Natalia, Ibu Ini Berani Laporkan Oknum Polisi Arogan yang Menonjoknya
Yang menghebohkan adalah reaksi Dora saat ditilang. Perempuan ini mengamuk dan mencakar polisi itu.
Sontak postingan ini menjadi viral dan Dora dibully netizen.
Sebuah akun @desisingarimbun mengaku sebagai adik Dora memberikan klarifikasi.

instagram.com/desisingarimbun
Desi menceritakan kronologi kejadian tersebut versi kakaknya.
“Bapa Ibu yang terhormat terimakasih atas kritikan manis nya, saya hanya ingin sedikit menceritakan kejadian di tkp versi kk saya Dora Natalia Singarimbun,” tulisnya.
Menurut Desi kakanya hanya menegur polisi tersebut. “Kk saya menegur polisi krn berdiri di jalan yg lancar dan mengatakan pak kalo mw mengatur lalu lintas di tempat yg macet jgn yg di jalan yg lancar, tapi polisi malah menghadang dan mengambil kunci mobil tanpa membuat surat tilang,” ungkapnya.
Baca: Ini Pembelaan Versi Dora Natalia Singarimbun Usai Serang Aiptu Sutisna
Dia menambahkan jika kakaknya memang sedikit tempramental.
“(memang kk saya org nya tempramen) akhirnya kk saya turun dr mobil dan meminta kunci mobil dan di buatkan surat tilang klo mmg didapati kesalahan berlalu lintas, tapi si polisi tdk kasi malahan polisi yg satu mengambil kesempatan dgn merekam kejadian disaat kk saya berusaha menggapai kunci yg di pegang polisi, seolah kk saya mencakar polisi,” lanjutnya.
Polisi tersebut, kata Desi, sebenarnya menginjak kaki kakaknya dengan sepatu boot, tapi itu tak direkam.
“Sayangnya saat polisi mengembalikan kunci mobil kk saya sambil menginjak kaki kk saya yg tanpa sepatu dengan sepatu boot polisi itu tdk di rekam oleh teman nya,” katanya.
Walau dia menganggap kakaknya punya kesalahan tapi tetap tak pantas untuk dihakim.
“Tapi ya itu lah sehebat apapun kita tetap kita manusia biasa yg lemah di mata Tuhan. saya pribadi tetap menilai kk saya ada kesalahan tapi tidak utk kita hakimi,” pungkasnya.