Taruna Tewas
Kejam, Senior Aniaya Taruna Muda hingga Tewas, Menteri Perhubungan Turun Tangan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertindak cepat atas tragedi meninggalnya Amirulloh Adityas Putra.
TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertindak cepat atas tragedi meninggalnya Amirulloh Adityas Putra (19 tahun), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Tingkat I Angkatan Tahun 2016 Jurusan Nautika.
Almarhum meninggal pada Selasa, 10 Januari 2017 yang diduga dianiaya oleh seniornya.

Pelaku penganiayaan Amirulloh Adityas Putra diduga terdiri dari 4 orang taruna STIP tingkat dua. Kejadian tersebut dilaporan terjadi mulai pukul 22.00 saat korban selesai latihan drum band. (ist)
Lebih lanjut, Menhub Budi menyesalkan terjadinya tindakan kekerasan di Sekolah tersebut yang menewaskan taruna.
Pasalnya karena Kementerian Perhubungan telah berulang kali menyampaikan peringatan kepada para pengelola sekolah untuk melaksanakan standar prosedur (protap) pengawasan dan pencegahan terjadinya kekerasan di sekolah-sekolah dibawah pembinaan Kementerian Perhubungan.
"Menhub telah memerintahkan Kepala Badan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan untuk membentuk tim investigasi internal guna melakukan investigasi mengapa kasus tersebut sampai terjadi lagi," ujar Kabiro Humas Kemenhub Bambang S. Ervan, Rabu (11/1/2017).
Tim investigasi internal saat ini telah dibentuk dan diketuai oleh Sekretaris BPSDM Perhubungan, Edward Marpaung.
Baca Selengkapnya: Taruna Amirullah Dimakamkan Sore Ini, Berikut Kronologi, Senior Ditangkap hingga Sanksi Menteri

Jenazah Amirullah Adityas Putra usai disalatkan, langsung dimakamkan di Budhi Dharma, Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017). (Tribunnews/ Yurike Budiman)
Sebagai tindak lanjut dari kejadian tersebut, Kemenhub juga telah mengambil langkah cepat dengan membebastugaskan Ketua STIP, Capt. Weku F. Karuntu, MM dan menunjuk Pelaksana Tugas Ketua STIP.
"Keputusan ini diambil untuk mempermudah pelaksanaan tugas tim investigasi internal yang telah dibentuk," jelas Bambang.
Selanjutnya Kemenhub juga akan bertanggungjawab terhadap seluruh proses mulai dari rumah sakit sampai dengan pemakaman. Kemenhub telah menyerahkan penanganan kasus ini kepada Kepolisian untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Menhub Budi menginstruksikan kepada Kepala BPSDMP agar lebih meningkatkan pengawasan dan pembinaan baik secara edukasi maupun peningkatan moral taruna-taruni sekolah tinggi," kata Bambang.
Seperti diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 10 Januari 2017, malam menjelang dini hari tadi. Korban atas nama Amirulloh Adityas Putra, kelahiran 1998 tewas setelah sebelumnya dipanggil oleh beberapa seniornya ke ruang atas (tempat senior tingkat dua) di Gedung Dorm Ring 4, STIP Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Yurike Budiman
Para siswa STIP yang turut hadir di rumah duka Amirulloh, di Jalan Warakas 3, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017).
Alami Pendarahan di Jantung, Paruparu dan Kalenjar Liur
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol M Awal Chairuddin, mengatakan ditemukan adanya bercak serapan darah atau pun pendarahan pada paru-paru, jantung dan kelenjar liur di usus seorang taruna tingkat I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Amirulloh Adityas Putra (18), yang tewas akibat dianiaya oleh kelima seniornya, di Gedung Dormitory Ring 4, Kamar M205 STIP Marunda, pada Selasa (10/1/2017).
"Ada bercak serapan darah di paru-paru, jantung, hingga di kelenjar liur di usus Amirullah," kata Awal di Lantai III Ruang Rupatama Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (11/1/2016).
