Remaja 15 Tahun Menangis Ceritakan Kisahnya Diperkosa Bergilir kepada Aris Merdeka Sirait
Saat SR diajak bercerita tentang keadaanya, SR tiba-tiba terisak dan menangis menceritakan betapa sakitnya perasaanya atas kejadian yang menimpanya.
LAPORAN WARTAWAN TRIBUN MEDAN/ROYANDI HUTASOIT
TRIBUN-MEDAN.COM, PEMATANGSIANTAR - Arist Merdeka Sirait, Ketua Komnas Perlindungan Anak mengunjungi rumah remaja 15 tahun asal Kota Pematangsiantar, SR, Rabu (18/1/2017).
Saat bertemu dengan Arist Merdeka Sirait, SR menyalaminya dan sudah bisa tersenyum, namun Arist menyampaikan supaya SR tidak usah ikut dalam pembicaraanya dengan orangtua SR.
Setelah Arist melakukan perbincangan sebentar dengan orangtua SR, Arist pun mendatangi SR yang berada di lantai dua.
Saat SR diajak bercerita tentang keadaanya, SR tiba-tiba terisak dan menangis menceritakan betapa sakitnya perasaanya atas kejadian yang menimpanya.
Baca: Pengakuan Pelaku Pemerkosaan: Kami Berebutan, Bukan Bergantian
"Kejam kali orang itu samaku. Sakit kali. Gimanalah aku nanti," ujar SR dalam tangisnya, yang langsung ditenangkan oleh kakak dan ibu angkat SR.
Ia pun kembali menangis ketika menceritakan bahwa ada dua orang pelaku yang disebut mau menikahinya seperti yang dimuat beberapa surat kabar.
"Saya nggak mau. Mereka bilang mau menikahiku. Kek mana itu. Memangnya aku ini apa," ujarnya sambil menangis.
Ibu-ibu, tetangga orangtua angkat SR yang datang melihat kondisi SR, bersedih ketika mendengar tangisan SR. Ibu-ibu ini pun meneteskan air matanya seraya terisak-isak.
Baca: Mulai dari 2 Buron Serahkan Diri hingga Otak Pemerkosaan dan Penyulut Organ Vital dengan Bara Rokok
Aris Merdeka Sirait mengatakan bahwa kasus ini tidak bisa didiamkan begitu saja. Karena perlakukan yang dilakukan kepada SR tersebut adalah kejahatan terhadap manusia.
"Saya akan ke Mapolres Pematangsiantar. Untuk menjumpai Kapolres. Saya akan kawal dan minta segera kasus ini diselesaikan," jelasnya.
(ryd/tribun-medan.com)