Tiada Tahan dengan Aroma Tak Sedap Ternak Babi, Ormas Gelar Demo yang Disambut dengan . . .
Para pendemo meminta agar ternak babi yang dikabarkan milik Ag dan Ah segera ditutup karena dianggap meresahkan warga.
Laporan Wartawan Tribun Medan / Joseph Ginting
TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Ratusan warga dan anggota organisasi masyarakat (ormas) dan kepemudaan dan tokoh masyarakat mendatangi lokasi peternakan babi di di Desa Tandem Hilir l, kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Senin (13/2/2017).
Mengendarai kendaraan roda empat dan roda dua, para pendemo meminta agar ternak babi yang dikabarkan milik Ag dan Ah segera ditutup karena dianggap meresahkan warga.
"Saya ngak tahan sama baunya. Kami berharap agar peternakan segera ditutup," kata warga yang enggan menyebutkan namanya.
Baca: Artis Cantik 18 Tahun Ini Diwanti-wanti Awas Bunting setelah Lakoni Hal Ini Bareng Pacar
Baca: Mengejutkan, Kondom Bekas Berserakan di Kawasan Kantor Humas Pemko, Begini Penjelasan Pejabat
Baca: Heboh, Diajak Tidur Pejabat, Pedangdut Cantik nan Aduhai Ini Videokan Celana Dalam di Kepala
Namun kedatangan mereka disambut oleh barikade petugas kepolisian.
Petugas langsung membuat pagar betis dan melarang pengunjukrasa untuk masuk ke lokasi peternakan.
Setelah negosiasi antar Kapolsek Binjai AKP Arnawati dan Kabag Ops Polres Binjai Kompol Zenda Sitepu berakhir, utusan warga akhirnya diperbolehkan masuk.
Baca: Video Detik-detik Tabrakan Beruntun dikarenakan Sosok Ini Bikin Berang
Baca: Celana Dalam Bule Cantik 21 Tahun Ini Dipaksa Lepas lalu Digilir 3 Pria, Bikin Malu Indonesia
"Sabar, nanti kita gantian. Hanya perwakilan saja dulu," kata anggota DPRD Deliserdang, Dani Ginting.
Berdasarkan informasi ada lima ternak babi yang berada di Desa Tandem Hilir Il, dan satu di Tandem Hilir II di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.
Walau secara administratif peternakan berada di Kabupaten Deli Serdang namun wilayah hukum berada di Polres Binjai.
(wes/tribun-medan.com)
