Diserang Habis-habisan oleh Antasari, SBY Posisikan Dirinya Sebagai Pihak yang Lemah

Diserang habis-habisan oleh Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar sebagai aktor intelektual duggan kriminalisasi SBY bicara

KOMPAS/ALIF ICHWAN
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjabat tangan dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar, disaksikan Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah (kiri) dan Jaksa Agung Hendarman Supandji (kanan), di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/2/2009). 

TRIBUN-MEDAN.com - Diserang habis-habisan oleh Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar sebagai aktor intelektual dugaan kriminalisasi kasusnya, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara.

SBY pun langsung memposisikan dirinya sebagai orang yang lemah, merasa diinjak-injak oleh pihak yang kuat.

Tak dijelaskan secara rinci oleh SBY siapa pihak yang kuat yang berusaha untuk mendeskrediktkannya seperti yang disampaikan melalui akun Twitternya.

"Kita terus dibeginikan. Apakah yang kuat memang harus terus menginjak-injak yg lemah? Marilah kita mohon pertolongan Allah Swt," cuit SBY dalam akun Twitter-nya yang telah terverifikasi, Selasa (14/2/2017).

SBY menyangkal semua tuduhan yang dilayangkan Antasari kepadanya. Terkait tudingan sebagai inisiator kriminalisasi kasusnya, SBY akan menempuh langkah hukum terhadap Antasari.

Baca: Diserang Sebagai Aktor Intelektual Rekayasa Kasus Antasari Azhar, SBY Buka Suara via Twitter

Baca: SBY Tanggapi Antasari: Penegak Hukum Kasus Pembunuhan Nasrudin Akan Bicara Fakta dan Kebenaran

Baca: Mengejutkan, Antasari Azhar Sebut Ada Perintah SBY Datang dari Hary Tanoe. Ini Pesannya

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono berbicara kepada wartawan di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017). Susilo Bambang Yudhoyono memberi penjelasan soal tuduhan terkait komunikasinya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin terkait sikap keagamaan MUI mengenai kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (GARRY ANDREW LOTULUNG)
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono berbicara kepada wartawan di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017). Susilo Bambang Yudhoyono memberi penjelasan soal tuduhan terkait komunikasinya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin terkait sikap keagamaan MUI mengenai kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (GARRY ANDREW LOTULUNG) (GARRY ANDREW LOTULUNG)

"Tuduhan Antasari seolah saya sebagai inisiator kasusnya, jelas tidak benar. Pasti akan saya tempuh langkah hukum thd Antasari," sambung SBY melalui cuitannya.

Sebelumnya Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, berbicara mengenai dugaan kriminalisasi terhadap dirinya. 

Antasari sebelumnya terjerat kasus pembunuhan bos Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.

Ia menyebutkan, Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjabat Presiden mengetahui persis kasus yang menjeratnya.

"Untuk itu saya mohon kepada Bapak SBY jujur, beliau tahu perkara saya ini. Cerita, apa yang beliau alami dan beliau perbuat," ujar Antasari, di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Antasari mengatakan, SBY harus terbuka mengenai siapa saja pihak yang diminta merekayasa kasusnya.

Ia mengungkapkan, sekitar Maret 2009, ia didatangi CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved