Dokter Ini Minta Foto Setengah Telanjang pada Mahasiswinya, Ternyata Akun Line-nya Diretas
Media sosial memang rawan peretasan, inilah yang menimpa seorang dokter umum yang bertugas di RS Muhammadiyah, Lamongan.
TRIBUN-MEDAN.COM - Media sosial memang rawan peretasan, inilah yang menimpa seorang dokter umum yang bertugas di RS Muhammadiyah, Lamongan.
Dokter yang berinisial AI (26) ini benar-benar dibuat malu akibat akun media sosial LINE miliknya diretas orang.
AI baru mengetahui jika akun LINE miliknya diretas sejak Rabu (1/2/2017).
Dilansir dari Tribunnews.com, menggunakan akun LINE Al, peretas meminta foto pose teman-teman korban seprofesi, yakni para mahasiswi kedokteran yang sedang menempuh pendidikan profesi, dengan ketentuan hanya mengenakan busana BH dan celana dalam (CD).
Baca: Hari Pertama Terima Pengaduan Warga Ahok Marah-marah, Ternyata Gara-gara Ini
Baca: 70 Narapidana Nyaris Kabur, Strategi Melarikan Diri Dibahas di Masjid Sejak Desember Lalu
Peretas, kepada teman-teman Al dan mahasiswinya meminta foto yang tak wajar itu dengan alasan untuk penelitian.
Dalam permintaan itu, peretas yang menyamar sebagai Al, beralasan foto itu terkait dengan perbandingan gizi terhadap warna kulit dengan bentuk badan yang sedang hamil.
Permintaan yang semula diragukan itu terpaksa dikabulkan lantaran bagi yang tidak mengirimkan foto yang dimaksud peretas, maka dipastikan tidak akan lulus.
Dengan terpaksa, lima orang korban, diantaranya Ma, Sa, Yi, Wa dan Pi mengirimkan foto yang diminta pelaku yang menggunakan akun Line milik korban.
Sebanyak 13 foto terkirim sesuai permintaan pelaku yang menggunakan akun Line palsu atas nama Al.
Baca: Annisa Pohan Posting Foto Berhijab Baru Pulang Umrah, Netizen: Jangan Dilepas Lagi Ya Mbak
Baca: Tak Seperti yang Sebelumnya, Aksi 212 Kali Ini Dapat Reaksi Mengejutkan dari Netizen
Namun, dalam kurun waktu 16 hari, yakni Kamis (16/2) ada yang dirasakan ganjil, baik oleh pemilik akun asli maupun korban yang dimintai foto.
Al pun memastikan kalau akun Line pribadinya telah diretas orang. Peristiwa yang dialami lima korban menjadi dasar kuat kalau akunnya telah dibajak. Saat ini, pelaku telah dilaporkan ke Polres Lamongan.