Reaksi Mengejutkan Timses Ahok-Djarot terhadap Ulama Shaikh Tawhidi yang Ingin Tawarkan Pembelaan
Kedatangannya di Indonesia sempat mendapat penolakan pada Oktober 2015 karena dinilai menghina Indonesia.
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang Imam dari Australia, Shaikh M Tawhidi, menjadi perbincangan di media sosial setelah menyatakan ingin membela Ahok, serta ingin membela Ahok terkait Al-Maidah 51.
Dalam akun Twitter, dia juga meminta warga Indonesia memohon Presiden Jokowi untuk mengizinkannya membela Ahok di pengadilan.
Shaikh M Tawhid adalah seorang ulama Australia yang lahir di Iran.
Kedatangannya di Indonesia sempat mendapat penolakan pada Oktober 2015 karena dinilai menghina Indonesia dengan menyebutnya sebagai 'Indoneshia.'
Baca: Tawarkan Diri Bela Ahok, Pemimpin Muslim Australia Ulama Shaik Tawhidi Gemparkan Dunia Maya
Baca: Parade Foto: Insiden Gaun Melorot para Supermodel dan Artis Mulai Bella Hadid hingga Artis Korea
Baca: Gadis Cantik Ini Alami Kecelakaan hingga Lumpuh, Apa yang Ia Lakukan Berikutnya Bikin Terpana

Majelis Ulama Indonesia, MUI, menyatakan tidak pernah melarang ajaran Syiah di Indonesia kecuali mengimbau umat Islam agar meningkatkan kewaspadaan tentang kemungkinan beredarnya kelompok Syiah yang ekstrem.
Berbagai cuitannya tentang Ahok ini tidak lantas menuai dukungan. Beberapa pengguna justru khawatir niat Tawhidi berkunjung ke Indonesia malah bisa memperburuk suasana.
"Terima kasih dukungannya untuk #SaveAhok tapi tidak bijak untuk melibatkan diri ketika tidak ada yang minta bantuan Anda," kata satu pengguna. Lainnya mengatakan, "coba pikir lagi, karena kunjungan Anda bisa menjadi minyak dalam api."
Sebagian lain berpendapat imam ini hanya ingin memanfaatkan kesempatan. "Jangan tertipu sama @Tawhidicom, dukungannya terhadap Pak Ahok hanyalah numpang panggung, Hati-hati ya guys."
BBC Indonesia mencoba menghubungi timses Ahok-Djarot untuk meminta tanggapan tapi hingga kini belum mendapat tanggapan.
Namun seorang tokoh di Tim Sukses Ahok mengatakan, mereka tak ingin menggunakan isu agama.
DiTwitter, Tawhidi mengatakan ingin mendebat sejumlah ulama Indonesia tentang Al-Maidah 51 karena ia menganggap mereka "tidak tahu apa-apa soal itu."
"Tidak ada yang salah dengan Kristen/non-Muslim memimpin negara mayoritas Muslim. Bahkan, saya lebih memilih pemimpin non-Muslim dibandingkan Muslim," cuitnya.
Dalam cuitan terbarunya, dia juga mengungkapkan keinginannya terbang ke Indonesia untuk mendukung Ahok.
Tawhidi sudah dua kali datang ke Indonesia.
Dalam kunjungan pertama, dia bertemu dengan tokoh Papua Phil Erari dan mengunjungi lima gereja yang diserang kelompok ekstrimis.
Dalam kunjungannya yang kedua, dia sempat bertemu dengan Ahok.(BBC)